Sore setelah pulang dari kantor, Pramudipa mendapati sang istri ada di ruang tengah dengan kacamata bertengger di hidungnya dan tatapannya penuh kearah laptop yang ada di depannya. Rambutnya diikat asal beberapa helai rambut mencuat dari ikatan scrunchie berwarna hijau pastel. Baru kali ini Pramudipa melihat sang istri terlihat serius hingga tak menyadari kehadirannya.
"Eh kamu udah pulang" Alsha terkejut saat tiba-tiba ada yang merangkul pinggangnya dan mencium pipinya.
"Kamu lagi apa?" tanya Pramudipa. "Siapa Jeremy?" Pramudipa menaikkan satu alisnya saat mendapati Alsha sedang bertukar pesan dengan seseorang bernama Jeremy.
"Pengacaraku. Jangan nuduh aku aneh-aneh atau aku ga bakal maafin kamu" ucap Alsha ketus.
Pramudipa lantas melebarkan senyumnya kembali memeluk Alsha. "Enggak sayang, aku kan tadi tanya aja."
Alsha mengendikkan bahunya sambil mendengus.
"Aku udah nyewa tim pengamat buat buktiin kalau foto itu bukan foto kamu." Pramudipa menyandarkan dagunya di bahu Alsha.
Setelah Pramudipa menyadari jika foto itu adalah bukan Alsha, pria itu segera memanggil orang kepercayaannya yang ia kenal dulu saat berada di perkuliahan dan kini bekerja di kepolisian. Tadi sebelum ia kembali ke rumah ia mendapat kabar dari kenalannnya jika foto itu adalah ulah dari aplikasi yang sedang ramai dibicarakan.
"Foto kamu di edit pakai Deepfake AI" ujar Pramudipa membuat Alsha menoleh seolah menantikan penjelasan Pramudipa. Pria itu menarik lengan Alsha lalu ia menunjukkan tahi lalat yang di bagian lengan atas. "Ini, mereka tahu kalau kamu punya mole disini dan disini. Itu yang bikin aku percaya kalau itu kamu."
"Tapi itu bukan aku"
"Iya aku tahu" ujar Pramudipa kembali merengkuh tubuh Alsha. "Sepertinya kamu lelah mendengar ini, aku benar-benar minta maaf terlambat membelamu. Kalau kamu mau membawa kasus ini ke jalan hukum aku akan mendukungmu dan membantumu mencari siapa pelaku penyebaran hoaks."
Bibir Alsha terangkat keatas. Ia mengusap punggung tangan Pramudipa yang memeluk pinggangnya. "Kamu mau tau ga siapa yang nyebar foto aku?"
• ♡ •
Seorang pria yang baru saja keluar dari kamar mandi mendecak saat ia mendengar suara wanita yang ia jelas kenal sedang mengomel tanpa henti. Wanita itu terus mengikutinya walaupun saat ia berada di closet untuk megambil pakaian. Sang pria santai saja karena memang sudah berkali-kali wanita yang berada disampingnya melihat tubuh telanjangnya, begitu juga dirinya.
"Lo bilang ga bakal selingkuh lagi kalau gue nyerahin foto portofolio Alsha" bentaknya, dengan raut wajah kesal.
"Gue kaga selingkuh Dis!" bantah sang lelaki berjalan keluar dari closet.
"Oh ya?" tanya Disva dengan nada meremehkan.
"Lo ga ada bukti kalau gue selingkuh Disva"
"Bastard! Ini lingerie siapa?" Disva mengangkat lingerie berwarna merah menyala. "Fuck you Hasnan! The smell of your sperm is all over your bedroom!"
Mendengar suara umpatan yang ditujukan kepadanya. Hasnan berbalik dengan cepat mendekati Disva untuk mencengkram dagu Disva dan memojokkan gadis itu hingga punggungnya menabrak tembok.
"Denger Disva, gue ga selingkuh dari lo. Gue cuma nyewa perempuan yang mau muasin gue." Ungkapnya menatap tajam kedua netra milik Disva.
"Sama aja!"
"Otak lo mikir napa? Gue bayar cewe buat ngeseks bukan buat jadi pacar gue, pacar gue ya cuma elo."
"Udah berapa lama lo kayaka gini?" tanya Disva kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dearly Household [✔]
Fiksi UmumTentang cerita keluarga kecil Pramudipa Khai Alfaranda (Pram) dan Alsha Bitha Valencia (Acha). vrene | mature (21+) | marriage ©statetruly, 2023.