pt. 4 - rencana liburan (1)

3K 205 12
                                    

Pramudipa sudah mulai masuk kerja lagi. Sudah tidak ada drama lagi Aldean rewel karena badan panas. Alsha kembali melalui hari-hari hanya bersama Aldean di siang hari, lalu baru malam diatas jam sembilan ia bertemu dengan suaminya saat keduanya sama-sama lelah.

Alsha baru saja belanja di tukang sayur keliling mencari bahan masakan dan beberapa snack ringan. Sebelum ia kembali ke rumah, Alsha berpapasan dengan Pak Haikal dan istrinya. Berhubung ia tak ada kerjaan di rumah, ia pun akhirnya berhenti sejenak.

"Ahh si ganteng Dean" Bu Rani— istri dari Pak Haikal, mengambil Aldean yang duduk di stroller untuk digendong. "Mamam apa ini sayang?" ujar Bu Rani menunjuk cookies yang ada di genggaman Aldean.

"Mas Pram sudah mulai ngurus proyek lagi ya Mbak?" tanya Pak Haikal.

Alsha tersenyum sambil membenahi baju Aldean yang terlipat digendongan Bu Rani. Anaknya ini cukup berat tapi masih ada saja yang ingin menggendongnya. "Iya Pak. Mulai dari tiga hari yang lalu Mas mulai proyek di Setiabudi." jawab Alsha.

"Saya lihat Pramudipa tuh tipe orang yang pekerja keras dan ambisius." Pak Haikal bersedekap sesekali mengangguk membalas sapaan orang yang berlalu lalang.

Alsha manggut-manggut setuju.

"Mbak Alsha, ini kuenya bikin sendiri?" tanya Bu Rani memotong pembicaraan Haikal dan Alsha.

"Iya Bu Rani. Saya bikin sendiri khusus buat Dean," jawab Alsha.

"Mbak Alsha ni pintar masak apa aja ya" puji Bu Rani membuat Alsha mengulum senyum malu.

 Alsha sebenarnya sedikit kewalahan ia diajak berbincang, pasangan suami istri di depannya bertanya dengan topik berbeda. "Mas Pram soalnya berkali-kali ditolak perusahaan Pak. Jadi pas Mas Pram dapat pekerjaan langsung ia ambisius."

"Memang pekerjaan tuh sekarang tambah susah ya Mbak. Anak saya pun gitu sempat rewel karena ga ketrima dimana-mana. Syukur aja bulan lalu sudah dapat dan sekarang lagi training di Bandung."

"Si Naufal Pak?" Alsha sedikit mengingat nama-nama anak Pak Haikal dan Bu Rani yang sering mereka ceritakan.

Pak Haikal mengangguk. "Iya Mbak. Akhirnya anak saya yang terakhir dapat pekerjaan juga. Udah lega sekarang anak-anak udah sukses semua."

Alsha baru saja duduk setelah membereskan belanjaan di dapur. Ia meluruskan kkinya duduk diatas sofa. Siang begini enaknya menonton film di Netflix untuk istirahat sejenak. Saat asik mencari judul film ponsel Alsha berdering tanda pesan masuk. Alsha mendapat pesan dari kakak iparnya— Shavira. Pesan singkat itu mengatakan kalau Shavira ingin menelpon. Alsha menengok kearah Aldean yang sibuk dengan mainan puzzle, baru semalam dibelikan Pramudipa sepulang ia kerja.

"Hallo mbak" Alsha menyapa terlebih dahulu setelah menerima permintaan panggilan video.

"Acha! Dean mana Dean?" Shavira menembak begitu saja mencari Aldean.

Sebagai cucu pertama laki-laki di Keluarga Pramudipa, Aldean sering sekali dicari oleh keluarga dari Pramudipa. Apalagi Shavira dulu memang menginginkan anak laki-laki sebagai anak pertama. Makanya Aldean menjadi most wanted di Keluarga Pramudipa.

"Lagi main. Bentar ya mbak aku panggilin" Alsha sedikit menjauhkan ponselnya. "Dean, Dean sayang. Kamu dicari auntie Shavira." panggilnya lantas Aldean beranjak dari tempatnya berjalan cepat walaupun seperti akan oleng mendekati Alsha.

Aldean dengan cepat meraih ponsel Alsha dan mengarahkan wajahnya di depan ponsel seperti biasa ia lakukan jika sang Papa menelpon.

"Baby De!" panggil Shavira saat wajah Dean memenuhi layar ponsel.

Dearly Household [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang