warning: contain some explicit and mature words
• ♡ •
Terjadi perombakan susunan tim di kantor Pramudipa. Ada beberapa karyawan baru yang masuk dalam tim yang dipimpin oleh Pak Alex. Awalnya Pramudipa tidak menyetujui perombakan di tengah-tengah berlangsungnya proyek yang masih berjalan, tetapi bagaimana lagi Pramudipa akui bahwa memang kali ini timnya membutuhkan karyawan baru.
"Siang Pramudipa" sapa seorang pria seumuran dengannya, pria itu termasuk karyawan baru yang masuk di timnya.
"Hi Kav, lo udah kelar?" Pramudipa berbasa-basi lantas menyesap ice americano.
Saat ini Pramudipa berada di cafe di lantai bawah kantornya menikmati caffein di sela waktu istirahat.
"Hmm belum, abis ini mau ketemu sama Pak Lee bagian developer. Gue disuruh ketemu dia dulu di Senopati."
"Sendirian? Eh lo ga pesen minum?" tanya Pramudipa saat menyadari hanya dirinya yang meneguk minuman.
Kavin menggeleng, "Lagi ga pengen ngopi, apalagi tar mau janjian di bar sekalian mau drunk disana Dip."
Ucapan pria ini semakin memperjelas tentang rumor yang ia dengar. Iya Pramudipa mendengar jika pria ini sering sekali mengunjungi club dan bar demi menyenangkan dirinya. Ada pula kabar jika ia sering menyewa pekerja seks.
"Siang-siang mabok lu?" tanya Pramudipa sedikit tertawa agar tidak menyinggung Kavin.
"Sore nya lah, kan gue abis ini ketemu ama Pak Lee dulu." Kavin terkekeh lantas memindai ke seluruh cafe. "Engga bosen lu situasi kayak gini? Ikut ama gue aja yuk ke Senopati?"
"Gue ada meeting sama Laura ama Pak Okan habis ini"
"Emang bakal lama?"
Pramudipa mengernyitkan keningnya memikirkan bahwa ia hanya memberikan penjelasan singkat kendala yang ada di lapangan dan list kebutuhan tambahan. "Engga juga sih, kerjaan gue udah kelar. Tinggal setor pas meeting tar. Besok baru gue ke lokasi proyek."
"Nah ikut gue abis lo meeting, ketemuan disana, sekalian lah refreshing bentar." usul Kavin. "Gue yang traktir, sama gue pengen main billiard ama lo."
• ♡ •
Alsha baru saja turun dari taksi sambil membenarkan tali tas selempang yang ia pakai. Hawa siang itu cukup panas membakar permukaan kulit Alsha. Hari ini Alsha ada janji bertemu dengan teman kuliahnya yang sedang berkunjung ke Jakarta. Awalnya Alsha mengajak Aldean tapi saat akan berangkat tadi ia berpapasan dengan sang Ibu mertua, ya karena sang Ibu mertua merindukan Aldean, dengan berat hati Alsha mengijinkan Aldean bersama ibu. Lagipula nanti malam ia ada janji dengan sang ibu untuk membahas ART dan nanny pilihan ibu. Jadi ya sudahlah Alsha pergi sendiri siang itu.
"Camilla! Astaga kok lo makin cantik!" pekik Alsha mendapati sang sahabat yang sudah menantinya di tempat duduk dekat jendela.
Wanita berpakaian gaun putih bermotif bunga sepanjang lutut membentangkan tangannya lalu mendekap Alsha dalam pelukannya, "Ibu anak satu ini juga masih cantik."
"Ih gue ada lipatan lemak tau di pinggang gue" Alsha melerai pelukannya sembari mencebikkan bibirnya. "Suami gue suka cubit cubit pas lagi mau bobo."
"Halah bikin iri aja lo, pakek pamer cubit-cubitan. Apa ntar pamer kalo sekarang tidur ada temen ga sendirian? Kelonan anget angetan ama suami?"
Alsha tertawa terbahak, "Makanya cepet nikah ih! Eh tapi bukannya lo juga sering staycation bareng yah sama Rangga? Yaelah, lo juga sering kali kan cubit-cubitan?" Alsha menyikut pelan pinggang Camilla.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dearly Household [✔]
General FictionTentang cerita keluarga kecil Pramudipa Khai Alfaranda (Pram) dan Alsha Bitha Valencia (Acha). vrene | mature (21+) | marriage ©statetruly, 2023.