Berilium

3.5K 264 6
                                    

Nomor atom berilium, adalah...




     Hari sudah berganti malam, malam ini Sean sedang di sibukkan dengan tugas kuliah nya, Sedari tadi Sean terus fokus untuk belajar, tak menghiraukan apapun. Sesudahnya belajar, ia langsung memegang hp nya yang sedari tadi ia nyalakan mode pesawat. Sehingga, tidak ada pesan yang masuk, yang bisa menggangu dia saat belajar.

   Sean memainkan hp nya. Setelah puas bermain hp, Sean lanjut untuk menyiapkan baju kuliahnya besok. Perhatiannya teralihkan saat handphone nya berbunyi.

" Ini siapa?" Guman Sean saat menerima telfon dari nomor yang tidak di kenal.

  Sean mengangkat telfon nya.

" Hallo?" Ujar Sean.

" halo se, ini aku gracia" Jawab Gracia.

  Sean sedikit menghela nafas lega nya, dia sudah berpikir macam macam.

" Iya, ada apa kak?" Jawab Sean.

" kmu sibuk ga?" - Gracia

" Enggak, ada apa kak?" - Sean.

" Gapapa sih, temenin aku telfon ya" - Gracia.

" oke, oke " - Sean.

  Telfon mereka masih berlanjut, sampai tengah malam. Sean mematikan telfonnya saat mendengarkan dengkuran halus dari Gracia. Sean tersenyum, lalu ia mematikan telfon nya dan menyusul Gracia untuk tidur.

    Pagi menyapa, membangunkan gadis cantik yang memiliki pipi gembul tersebut, ia terusik saat kucing nya memainkan tirai jendela kamar nya. Gracia perlahan membuka matanya, ia langsung meraih nya dan melihat beberapa pesaan dari Sean. Gracia membelakan matanya ia teringat bahwa semalam ia dengan Sean sedang telfonan.

   Gracia langsung bangkit dari kasurnya. Ia langsung berjalan menuju kamar mandi. Setelah mandi dan bersiap siap, ia langsung bergegas untuk ke butik nya. Hari ini Gracia memang tidak ada matkul. Jadinya, ia bisa ke butik, walaupun sedikit kecewa karena tidak bertemu dengan Sean.

" Tu muka apa jemuran, kusut banget dah gre" Cibir Anin.

" Galau dia, ga ketemu ayang beb nya" Sindir Sisca.

  Gracia mendengus kesal. Moodnya hancur, bukan karena tidak mau bertemu Sean, dia juga sedang mengalami red day.

" Diem deh, gue lagi ga mood" Jawab Gracia sembari meletakkan kepalanya di meja.

  Anin dan sisca saling tatap, mereka tau betul bahwa temannya tersebut sedang mengalami red day, dan tidak bisa di ganggu.

  Di sisi lain, Sean baru saja menyelesaikan matkul nya siang ini, ia baru saja keluar dari kelasnya dan berniat langsung pulang.

" SEANNN " panggil temannya.

  Sean menoleh ke arah sumber suara, ia melihat gito, temannya yang sedang berlari menghampiri nya.

" Ada apa git?" Ujar Sean yang meletakkan helm nya kembali.

" lo kata keenan lagi nyari kerjaan ya? kebetulan, gue baru buka cafe dan kekurangan kasir sama pelayan, lo bisa ga? masalah gaji, tenang aja, gede kok" Ucap Gito.

Sean tersenyum lebar.

" Boleh deh, boleh banget" Jawab Sean.

" Yauda, nanti malam lo langsung masuk aja, pake baju yang rapi sama bersepatu" Ucap Gito.

" Siap, makasih ya git" Jawab Sean.

  Gito mengangguk, lalu Sean langsung bergegas untuk pulang ke kost, untuk beristirahat, agar nanti malam tidak terlalu capek. Sesampainya Sean di kost, ia langsung mengecek apakah ada tugas dari dosennya, untung nya, hari itu tidak ada tugas. Sean meraih handphone nya dan memainkannya.

Dokter Arsean [𝐄𝐍𝐃]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang