Natrium.

3.4K 274 2
                                    

Jangan lupa vote!







     

  Langit sudah berganti malam, kondisi Sean pun sudah membaik, itupun berkat Gracia. Kini, Gracia dan Sean sedang menghabiskan waktunya untuk menonton film bersama. Gracia menoleh ke arah Sean yg sedang fokus menonton film. Tiba tiba, Gracia berdiri dari tempat nya, dan memindahkan posisi duduknya menjadi di depan Sean.

" Gini kan, enak" Ujar Gracia sembari bersandar di dada bidang Sean.

  Sean terkekeh, ia melingkarkan tangannya di pinggang ramping Gracia, lalu ia menarik Gracia agar lebih dekat dengannya. Dengan senang hati, Gracia mendekat ke arah Sean.

" Tadi, kamu nyium aku?" Tanya Sean tiba-tiba.

" Ihh, enggaaa" Jawab Gracia.

" Gausa boong, aku ngerasain lo, kek ada benda kenyel yang nempel di bibir aku, terus rasanya strawberry" Ujar Sean menggoda Gracia.

" Ishhh" Jawab Gracia sebal, sembari mencubit pinggang Sean.

" awsss, sakit sayang" ringis Sean.

  Sean terkekeh, ia memegang pipi gembul Gracia. Sean menatap mata coklat milik Gracia, Tak tinggal diam, Gracia membalas tatapan Sean. Entah dorongan darimana, Sean memberanikan diri untuk mendekatkan wajahnya ke wajah Gracia. Gracia yang mengerti, langsung memejam kan matanya, dan. . .

Cup..

  Bibir tipis milik sean, berhasil menempel di bibir tebal milik Gracia. Awalnya Sean hanya ingin mencium Gracia saja, namun Sean justru melumat bibir Gracia, yng membuat Gracia membalas lumatan Sean. Sean bisa merasakan rasa strawberry dari bibir Gracia. Memang, gadis ny tersebut sering menggunakan lipblam.

  Cukup lama keduanya saling melumat. Bahkan, posisi Gracia kini bukan lagi menghadap tv, namun melainkan menghapap ke Sean, dan duduk di atas paha Sean. Sean melepaskan ciuman mereka.

" Maaf" Ujar Sean dgn nafas memburu

" its okay, babe. ur first" Jawab Gracia sembari mengusap rahang tegas milik Sean.

" me too" Jawab Sean sembari menempelkan dahi nya ke dahi Gracia.


" Ass-- ASTAGHFIRULLAH MATA KUUUU " teriak Zean sembari menutup matanya.

" ENGGA LIAT, SUMPAH GA LIAT" sambung Aldo.

  Gracia yang terkejut, langsung turun dari pangkuan Sean. Lalu, keduanya tertawa.

















✨✨✨

  Berbeda dengan Sean, yang saat ini sedang menyusun skripsi nya. Keenan, saat ini baru saja selesai menyusun laporan hasil praktek nya. Malam ini, Keenan mengerjakan nya di rooftop Gito's Cafe.

" Gue bingung sama sean, dia makan apasi buat laporan praktek gini bisa cepat" Guman Keenan sembari melihat hasil laporan praktek milik Sean.

  Setelah mengamati, dan membenarkan kesalahan nya yang terjadi pada laporan praktek nya. Keenan segera mengemasi barang-barang nya dan langsung berniat untuk pulang.

" Bang git, gue pulang duluan ya" Pamit Keenan.

" Si Aldo aama zean udah pulang?" Tanya Keenan.

" Yoi, udh baru saja. Ti ati, nan" Jawab Gito.

  Keenan hanya mengeluarkan jempolnya. Setelah itu, ia berjalan menaiki mobilnya dan langsung meninggalkan area Gito's Cafe. Selama perjalanan, hanya ada suara radio dari mobil Keenan, moodnya malam ini memang sedang galau. Dan penyebab nya itu, Cindy. Keenan menaruh perasaan kepada Cindy semenjak smp, namun entah kenapa, dari dulu keenan menembak Cindy, selalu di tolak.

   Keenan memukul stirnya. Sebenarnya, ia mau menyerah. Namun, ada saja halangan yang membuat dirinya tak jadi menyerah. Sebelum pulang, Keenan menyempatkan untuk mampir membeli kopi untuk esok pagi.

" Keenan " Panggil seseorang.

  Keenan langsung menoleh ke arah seseorang yang memanggilnya. Dan ternyata itu, Cindy.

" iya, knp?" Jawab Keenan dengan nada dingin.

" gapapa, bisa anterin aku pulang gak?" Tanya Cindy.

" cowo lo kmn? gue ogah di gebukin" Jawab Keenan santai.

" dia lagi sibuk, anterin aku y? pleasee, bund nyariin kmu" Mohon Cindy.

  Keenan hanya mengangguk, lalu mempersilahkan Cindy untuk masuk ke mobil nya.

✨✨✨


  Di tempat lain, Sean sedang mengerjakan skripsi kembali. Tentunya di temani oleh Gracia. Orang tua Gracia memang sedang tidak ada di rumah. Yang menjadikan Gracia harus menginap di rumah Sean. Gracia mengintip Sean yang sedang mengerjakan skripsi nya, tersebut.

" Kamu paham?" Tanya Gracia dengan polos.

" ya, paham dong, syng. Ini kan materi kuliah aku" Jawab Sean. Gracia hanya mengangguk.

  Dia sedikit lega, dulu tak masuk ke jurusan kedokteran, kalo realitanya akan sesusah ini. Gracia dengan senang hati menemani Sean yang sedang menggarap skripsi nya. Sampai lah pada pukul 1 pagi, Sean baru saja menyelesaikan skripsi nya, dan minggu depan ia akan sidang, setelah itu ia wisuda, dan setelah itu ia akan coas.

  Sean menyimpan file skripsi nya. Ia berjalan menghampiri Gracia yang tertidur di kasurnya. Sean tersenyum, memandangi wajah damai Gracia saat tertidur. Sean mengusap rambut Gracia, dan merapikan selimut yang di pakai Gracia. Setelah itu, ia langsung mengambil kasur yang lain, dan tidur di bawah.

" Aku janji, gre. Setelah aku mapan dan mampu memenuhi kebutuhan kmu, kita akan menikah" Guman Sean.

  Sean memejamkan mata nya, lalu menyusul Gracia ke alam mimpi.

























Oke, sedikit dulu ya ges. Aku ngantuk ahahahha

Jadi, kalo ada typo maafin ya? ini mata tinggal 5 wat.

Jangan lupa vote, komen dan follow ya, bye bye

Dokter Arsean [𝐄𝐍𝐃]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang