Strontium

2.9K 230 7
                                    

vote dulu, cantik/ganteng.























       Hari berganti malam. Sean dan Gracia masih betah dengan posisi berpelukan. Keduanya lelah akibat perang tadi siang. Tak berselang lama, sang istri terusik dengan suara handphonenya yang berbunyi. Gracia membuka matanya perlahan, ia melepaskan pelukan nya, Gracia mengambil posisi duduk dan meraih handphone nya.

" Hallo, dek? Ada apa?" Tanya Gracia.

" Kaka sama mas sean, lagi keluar ya? kok rumah nya sepi" Jawab Zean.

  Gracia membulatkan matanya. Ia melihat ke arah dirinya dan Sean yang tidak menggunakan sehelai benang satupun di tubuh mereka. Dengan cepat, Gracia langsung mematikan telfon Zean secara sepihak, dan menggoyangkan tubuh Sean.

  Sean terusik, karena Gracia menggoyangkan tubuhnya, Perlahan Sean bangun dan melihat wajah panik sang istri.

" Ada apa, sayang? dedek kenapa?" Ujar Sean panik.

" Bukan itu, di depan ada Zean sama Aldo" Jawab Gracia panik.

" Yauda, biarin mereka masuk, aku bukain pintu dulu" Jawab Sean.

" Ish! mas! liat kondisi kamu dulu ih" Ucap Gracia sebal.

  Sean terdiam. Ia sedikit membuka selimut yang menutupi tubuhnya. Sean terkekeh, sembari menggaruk tengkuk lehernya yang tidak gatal.

" Oh iya, hehehe. Yauda, kmu mandi sana, aku mandi di kamar mandi bawah" Ujar Sean.

" Mandi bareng aja ayo " Jawab Gracia.

" Tumben, yauda ayo" Jawab Sean antusias.

   Sean dan Gracia langsung mandi bersama. Hanya sekedar mandi, tak lebih. Setelah mandi, Sean langsung membuka pintu rumahnya, dan melihat kedua adik nya yang sudah menunggu.

" Hehehe, lama ya?" Ujar Sean tanpa rasa berdosa.

" Engga, mas. Sebentar, saking sebentar ya, proposal Aldo dah selesai " Jawab Aldo sinis.

" Lagian, mas lama banget buka pintu nya, untung aja kita ga di kira tukang paket" Lanjut Zean.

" Yaa, maaf. Tadi, tidur siang hehe, keterusan sampe malam" Jawab Sean.

Zean memicingkan matanya. Ia melihat ke arah rambut Sean yang basah karena keramas.

" Tidur siang doang, nih? " Tanya Zean sembari tersenyum penuh arti.

Sean di buat kalang kabut. Ia lupa mengeringkan rambutnya karena buru buru.

" A-apasih, udah masuk sana" Jawab Sean.

  Zean dan Aldo tertawa puas. Lalu, mereka masuk dan menemui Gracia yang tengah menonton film. Setelah Aldo dan Zean masuk, mereka langsung makan malam bersama. Selama makan malam, tak ada pembicaraan di antara mereka. Setelah makan malam, mereka memutuskan untuk menonton film bersama.

" Masss " Panggil Gracia.

" Apa sayang?" Jawab Sean

" Mau gudeg, deh. Tapi yang di Jogja langsung" Ujar Gracia yang membuat Sean, Aldo, dan Zean membulatkan matanya.

" Yang bener aja, sayang. Beli di Jakarta aja ya?" Jawab Sean.

Gracia menggelengkan kepalanya.

" Gamau, mau yang di Jogja, terus sambil jalan jalan di Malioboro, ya ya ya" Bujuk Gracia kepada Sean.

Sean terdiam.

" Kalo kamu gamau nurutin, yauda aku kesana sama reno, mumpung di ada di jogja" Ancam Gracia.

Dokter Arsean [𝐄𝐍𝐃]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang