Argon

2.9K 236 9
                                    

Smlm ga up, karna sibuk 👎























1,5 tahun kemudian. . .








      Tak terasa waktu berjalan begitu cepat. Hari berganti hari, bulan berganti bulan, telah di lewati oleh Sean, Gracia, dll. Tak terasa juga, Sean sudah melewati masa coas nya selama 1,5 tahun. Banyak suka duka yang menemani masa masa coas Sean. Hubungan Sean dan Gracia, masih aman aman saja. Namun, mereka jarang bertemu saja. Sean yang selalu berangkat sebelum Gracia bangun, dan selalu pulang setelah Gracia tertidur.

   Jangankan bertemu, Chat saja mereka juga jarang. Namun, dengan hubungan mereka yang sedikit renggang ini, tak membuat Gracia ataupun Sean untuk mempunyai pemikiran untuk berpindah hati. Walaupun, banyak sekali yang memprovokasi Gracia, bahwa Sean selingkuhan, dll.



  Kini, Sean baru saja menyelesaikan ujian OSCE nya, ujiannya berjalan lancar dan tentu saja, sean mendapatkan nilai yang tinggi. Sean termenung, di salah satu cafe dekat fakultas nya.

" Bro, ada masalah apa?" Tanya Keenan.

" Gue sama Gracia renggang" Jawab Sean sembari mengaduk - aduk kopinya.

" Engga ada yang namanya hubungan itu mulus terus, walaupun kita lihat hubungan orang tersebut mulus, pasti ada huru hara di dalamnya. Kayak kalian, banyak orang yang mengira kalian itu mulus, ga pernah ada masalah. Tapi nyatanya kalian ada masalah" Ujar Keenan.

" Gue bukan orang yang jago ngasih saran. Tapi, saran gue coba aja dia ngobrol, apalagi kalian habis kena maslaah besar, gara gara si vina yang gatel sama lo" Lanjut Keenan.

  Sean meminum kopinya. Ia beralih menatap sahabatnya. Memang, akhir akhir ini hubungan Sean dan Gracia sedang ada masalah besar. Yaitu, beredar nya foto Sean beserta perempuan lain yang bermesraan. Sean mengusap wajah kasarnya. Sedangkan Keenan, ia hanya bisa menepuk pundak sahabat nya, tersebut.

  Setelah ngobrol bersama Keenan, Sean memutuskan untuk pulang. Namun, sebelum pulang ia mau melihat pembangunan rumahnya, yang akan ia tempati untuk dia dan Gracia. Selama ini, Sean memang diam diam mengumpulkan uangnya untuk membuat rumah sendiri. Setelah mengecek pembangunan rumahnya, ia langsung pulang menuju rumah nya.

  Dari jendela kamar Sean, ia melihat ke arah jendela kamar Gracia. Ia benar benar merindukan kekasihnya itu.

" Ajak ngobrol dia sekarang apa nantinya? nanti malam aja deh" Guman Sean.

  Sean berjalan ke arah kasurnya, lalu ia menghempaskan tubuh Sean ke arah kasur, tak lama kemudian Sean tertidur dengan posisi tengkurap.



















Di sisi lain. . .


" Aldo, Zeann" Panggil Gracia saat melihat aldo zean pulang dari kampus dan sekolah nya.

Kini, Zean sudah berkuliah di jurusan hukum semester 1, sedangkan Aldo ia baru saja SMA.

" Iya, kak?" Jawab Aldo & Zean serempak.

" Mas sean udah pulang?" Tanya Gracia

" Udah keknya, kak. Itu mobilnya" Jawab Aldo.

" Mungkin lagi tidur, kak. Kakak ke kamar nya aja" Lanjut Zean.

  Gracia mengangguk. Lalu, ia langsung berjalan masuk dan menuju ke kamar Sean. Gracia membuka pintu kamar Sean, dan melihat kamar Sean berantakan.

" Kebiasaan banget, sih" Guman Gracia.

  Gracia mengurungkan niatnya untuk memeluk Sean, ia menyempatkan untuk membereskan kamar Sean, layaknya seorang istri, tentunya Gracia membereskan dengan mengomel. Saat, ia asik beres beres sembari mengomel, ia tak sengaja melihat surat tanah yang tersimpan di meja belajar Sean.

" Surat pembelian tanah?" Guman Gracia.

  Gracia langsung menatap ke arah Sean yang tertidur pulas. Setelah membereskan kamar Sean, ia langsung duduk di samping kasur Sean. Gracia memindahkan kepala Sean ke atas pahanya. Gracia mengusap lembut rambut Sean.

" Kecapekan banget kayaknya" Guman Sean.

" eungg " Lenguh Sean yang terusik tidurnya.

" Gree, aku kangen kamu, sampe sampe aku nyium parfum kamu" Ucap Sean dengan mata yang masih tertidur.

Gracia terkekeh, ia mengusap lembut pipi Gracia. Sean terbangun dari tidurnya, ia melihat Gracia yang tengah menatap nya.

" Aku ada di surganya? masa bangun bangun aku liat bidadari" Ujar Sean.

" Gombal banget, bangun aku mau nanya sesuatu" Jawab Gracia.

" Iya, aku bangun sayang. Mau nanya apa?" Tanya Sean sembari mengubah posisinya menjadi duduk.

" Kamu ngapain beli tanah? apa rumah yang papa kasih kurang?" Tanya Gracia.

Sean terkekeh. Ia menggendong tubuh Gracia dan mendudukkan nya di pangkuan Sean.

" Engga kurang, kok. Maaf ya aku ga bilang kamu dulu" Jawab Sean.

" Iya, aku beli tanah. Buat bangun rumah kita, nanti. Buat rumah keluarga kecil kita, rumah ini biarlah jadi rumah Zean dan Aldo" Lanjut Sean.

" Jadi, kamu selama ini diam diam ngumpulin uang buat bangun rumah?" Jawab Gracia.

" Yes, right baby" Jawab Sean.

  Gracia terdiam, ia langsung menyambar bibir Sean. Dan mereka bercumbu mesra. Dn selanjutnya biar mereka yang tempe.


















Up sambil nunggu bel sekolah.

Jangan lupa vote komen dan follow bye bye

salam rujak cireng

Dokter Arsean [𝐄𝐍𝐃]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang