Skandium.

2.8K 230 4
                                    

beneran gamau ada konflik? takut ceritaku nge bosenin.






















" Sayang?" Panggil Sean kepada Gracia.

" Jangan marah" Ucap Sean.

    Pagi ini, Sean dan Gracia memang sedikit ada pertengkaran. Semalam, mereka menghabiskan waktu untuk deep talk bersama. Yang mengharuskan Sean mengatakan semua rahasia yang ia sembunyikan dari Gracia. Termasuk, rencana pernikahan dia dengan Gracia. Dan dari semalam, Gracia memang sedang marah dengan Sean, bahkan tadi pagi Gracia tidak datang ke rumah Sean seperti biasa.

    Kini, Sean lah yang datang ke rumah Gracia. Untuk membujuk kekasihnya, Sean sedikit lega, karena jadwalnya hari ini shift malam. Sean terus membujuk Gracia, namun nihil, Gracia masih marah dengan nya. Sean memilih diam, dan membiarkan Gracia untuk tenang terlebih dahulu.

" Nanti siang aku masuk kerja" Ujar Sean sembari melihat jadwal yang di bagikan.

" Hm " Jawab Gracia.

Sean menghela nafasnya, ia beranjak dari sofa kamar Gracia.

" Mau kemana?" Tanya Gracia dengan nada yang datar.

" Mau siap siap, sayang" Jawab Sean.

  Gracia melirik ke arah jam dinding yang ada di kamarnya, Jam sudah menunjukkan pukul 11.00 siang. Di dalam hati Gracia, sebenarnya ia sudah tidak marah dengan Sean, namun hanya kesal saja. Bisa bisa nya Sean memikirkan konsep pernikahan mereka sendirian, tidak adil bagi Gracia.

  Sean keluar dari ruang ganti baju, dengan menggunakan kemeja yang di belikan oleh Gracia, kemarin. Sean sedang menggulung lengan kemeja nya, dan sedikit merapikan rambut nya, lalu dengan sengaja membuka satu kancing kemejanya.

" Harus banget, lengan nya di gulung, terus kancing kamu di  buka, gitu? Harus banget?" Cibir Gracia.

  Sean tersenyum. Ia berhasil memancing kekasihnya.

" Iya, sayang. Hari ini panas banget, gerah" Jawab Sean.

" Kan kamu bisa kerja di rumah sakit, di dalam ruangan, bukan di ruangan. Di rumah sakit kan ada AC " Ketus Gracia.

  Sean terkekeh, akhir nya ia mendengar Gracia mengomel, lagi. Sean berjalan mendekati Gracia, dan melingkarkan tangannya di pinggang ramping milik Gracia.

" Cantikku cemburu?" Tanya Sean.

" apaansih engga" Jawab Gracia

" Kalo engga, kenapa muka nya bete gitu?" Ucap Sean.

" Maafin aku ya? aku salah, aku ngambil keputusan sendiri" Lanjut Sean.

" Huum, jangan di ulangin" Jawab Gracia yang akhirnya luluh.

" iya, sayangg" Jawab Sean.

   Setelah baikan, Gracia langsung membantu Sean untuk menyiapkan segalanya. Setelah itu, Sean berpamitan kepada Gracia, sebelum berangkat Gracia dengan sengaja memeluk tubuh Sean dan menempelkan lipstik nya di kerah kemeja Sean.

   Ia sengaja melakukan itu, agar seluruh manusia tau, bahwa Arsean bratamayudha milik seorang Shania Gracia Aurora Wicaksono.

" Aku berangkat dulu ya? dadahh cantikuu" Pamit Sean

" Dadahhh" Jawab Gracia.

  Gracia melihat kepergian Sean, setelah itu ia masuk ke rumahnya dan memilih untuk rebahan di kamar.

















      Siang ini, jalanan kota Jakarta sungguh macet. Namun, untung saja Sean lewat jalan tikus, yang membuat dia tak terlambat untuk bekerja. Sesampainya di rumah sakit, Sean langsung absen dan berkerja.

Dokter Arsean [𝐄𝐍𝐃]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang