✓36

3.5K 256 5
                                    

Tangan ini gatal pengen up.
.
.
.
.
.
.




   Hubungan sean dan gracia semakin dekat, bahkan sangat dekat. Namun, keduanya belum sama sekali memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaan nya satu sama lain. Sudah hampir 3 bulan, juga. Sean berkuliah di jurusan kedokteran, ia tak merasa keberatan dengan segala tugs tugas dari jurusan nya. Karena, Sean tau resiko apaa nanti yg ia hadapi jika ia mengambil jurusan tersebut.

  Walaupun jurusan nya kedokteran, sean tak sama sekali keberatan, ia sangat enjoy dengan kuliahnya. Tak seperti temannya, yang dulu berbadan gemuk menjadi kurus karena strees. Berbeda dengan Sean, yang semakin kesini semakin ganteng. Membuat Gracia waspada.

   Tentang keluarga sean di kampung, masih sama seperti dulu, Sean masih sering menerima video call dari keluarganya. Sean, juga sudah terbiasa membagikan gaji nya kepada keluarganya di kampung. Kabar Aldo, sekarang ia berhasil melanjutkan sekolah menengah atas nya di kota Jogja. Sedangkan, Zean ia juga melanjutkan sekolahnya di Jogja. Ibu mereka? Ibu Sean, Zean dan Aldo terlalu rindu dengan mendiang sang ayah, sesampainya sang ibu menyusul ayah Sean, zean dan Aldo.

   Tanggung jawab Sean, tentunya semakin besar. Selain kebutuhan nya yang banyak dan mahal, ia juga harus menafkahi dua adiknya. Sean tak hanya berkerja di cafe gito, namun ia juga membuka jasa edit ppt, dll.




    ✨✨✨✨

   Sean baru saja menyelesaikan matkul nya hari ini, hari ini ia melaksanakan praktek di salah satu matkul nya. Sean sangat tampan, kemeja warna biru dan jas lab berwarna putih menambah ketampanan yg di miliki Sean. Tak hanya orang yang lewat dengan lab nya saja, teman teman perempuan Sean, pun terpesona dengan ketampanan Sean.

   Setelah, dosen mengakhiri mata kuliahnya hari itu, Sean langsung keluar dari lab sembari merapikan baju nya.

" Ekhem, yang tadi di lab di bantuin cewek cewek, cantik" Ujar Gracia.

  Sean menghentikan langkahnya, ia menatap gadis cantik yang sedari menunggu dia di lobby gedung fakultas.

" Kok tau?" Tanya Sean.

" Ga sengaja, lewat" Jawab Gracia cuek.

" Cemburu?" Tanya Sean lagi, sembari duduk di samping Gracia.

" Cih? aku? cemburu? ga level" Jawab Gracia sembari tersenyum remeh.

" oo, gitu.." Jawab Sean.

  Sean tersenyum jail, ia mengambil handphone nya dan berpura pura menelfon seseorang.

" iya, halo? " Ujar Sean yang berhasil mendapatkan tatapan gracia yang tajam

" apa? mau pulang bareng? oo, boleh boleh" Ucap Sean memancing Gracia.

Gracia menganga tak percaya. Ia segera merampas hp sean dan melihat siapa yang menelfon nya. Sean tersenyum kemenangan.

" Prank " Ucap Sean yang berhasil mendapatkan pukulan bertubi-tubi dari Gracia.

" Ihhh, nyebelin bangettt, ishhh" Jawab Gracia sembari memukul lengan Sean.

  Sean terkekeh. Ia memegang kedua tangan Gracia. Sean melihat wajah sebal Gracia.

" Tadi katanya ga cemburu" Ujar Sean.

Dokter Arsean [𝐄𝐍𝐃]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang