Selamat malam, selamat membaca
Sean melangkahkan kakinya menuju ke dalam ruangannya. Sean tersenyum menyapa beberapa pasien di pagi hari, Sesampainya sean di ruangan nya ia langsung meletakkan tas dan bekal nya dari Gracia. Sebelum bekerja, Sean terlebih dahulu menyalakan ac dan lampu nya. Setelah itu, ia bekerja dengan tenang.
Tok..tok...tokk ..
" Masuk" Teriak Sean.
Keenan masuk ke dalam ruangan sean. Sean mengurutkan keningnya.
" Lo kan fisioterapi, kok sampe sini?" Ujar Sean.
" Ya, emang gabole?" Jawab Keenan dengan sewot.
" Eits, santai santai, pagi pagi dah ngamuk aja, ada apa sih?" Ucap Sean sembari meletakkan berkas berkas daftar pasiennya.
" Cindy coas disini?!" Tanya Keenan.
Sean mengangguk kepalanya ragu.
" I-iya kayaknya, eh tapi gue gatau juga" Jawab Sean.
" Cielah, susah amat mau move on" Ucap Keenan.
" Yakan, jauh. Lo fisioterapi ruangan lo di seberang sana, Cindy psikolog ruangannya di sebelah sana" Jawab Sean.
" Tapi, sama aja kalo makan siang ketemu " Ketus Keenan.
" Pikir nanti, dah sana kerja. Gue mau kerja" Ucap Sean.
" Skincare bini gue mahal banget, lagi" Lanjut Sean.
" Ya, gapapa dong. Lo kan kaya" Jawab Keenan yang langsung kabur sebelum kena amuk Sean.
Sean menggelengkan kepalanya. Ia memijat keningnya pelan.
Di sisi lain. . .
Zean, baru saja menyelesaikan matkul nya hari ini. Ia segera berberes dan memakai tas nya di ransel. Setelah semua aman, Zean segera pergi meninggalkan ruang kelasnya. Siang ini, rencana nya ia dan Aldo mau ke rumah sang kakak. Untuk numpang makan siang. Semenjak Sean menikah, Zean dan Aldo sering numpang makan siang, atau hanya numpang wifi di rumah Sean. Hal tersebut tidak di permasalahkan ssma sekali oleh Gracia.
Justru, ia senang. Karena, sedari dulu ia sangat menginginkan adik cowok. Namun, tak kesampaian. Zean berjalan menuju parkiran motor nya, Sesuai janji nya dengan sang kakak. Zean dan Aldo tidak bergabung dengan geng geng motor. Sejauh ini dan semoga sampai seterusnya, lingkup pertemanan Zean sangat baik dan tidak ada yang menjerumus ke hal negatif.
" ZEANNN" Teriak seseorang dari seberang sana.
Zean menghentikan aksinya untuk memakai helmnya, ia menoleh ke sumber suara.
" Marsha? ada apa?" Tanya Zean saat perempuan yang di panggil marsha tersebut mendekat ke arahnya.
" Hehehe, gapapa. Boleh bareng ga? dari tadi aku order ojol engga dapet dapet" Jawab Marsha.
" Oh, boleh kok. Ayo" Jawab Zean.
Marsha tersenyum. Ia langsung memakai helm milik nya.
" Hehe, ngitung ngitung pdkt" Batin Marsha.
Marsha terdiam. Ia bingung gimana cara naik ke motor Zean. Menurut nya, motor zean tinggi. Dengan sigap Zean mengulurkan tangannya untuk membantu marsha naik ke motor nya. Perlahan, Marsha naik ke motor nya, setelah aman Zean langsung melajukan motornya dan meninggalkan area kampus.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dokter Arsean [𝐄𝐍𝐃]✓
Teen FictionKisah seorang pemuda bernama Arsean yang bercita cita menjadi dokter karna kejadian masa lalu nya, yang membuat dia kehilangan orang yang ia sayangi.