✓64

3.3K 260 5
                                    

Double up nih, buat kalian. Mumpung bsk libur.









     Setelah membujuk Gracia, Akhirnya Gracia mengizinkan Sean untuk pulang. Sesampainya di kost, banyak sepasang mata yang menatap Sean aneh.

" Bang Sean kenapa?" Tanya Aran.

" gue juga gatau" Jawab Keenan.

   Tak mau memikirkan hal yang aneh tentang Sean, Aran dan keenan memilih untuk melanjutkan bermain uno. Tak lama kemudian, Sean turun dari kamarnya dengan perasaan gembira.

" Sean, are u okay?" Tanya Keenan.

" Of course, lo pada tau gasih? gue di terima sama Graciaa" Jawab Sean.

" WIDIHHHHH, SABI KALI BANG, PJ NYA PJ" teriak Aran dan Reza histeris.

" NAH GITU DONGG, INI BARU SAHABAT GUE" lanjut Keenan.

" untuk masalah pj? kapan kapan deh, soalnya siang ini, gue mau makan siang bareng keluarga nya" Ucap Sean.

" widih, keren bener lo, sehari jadian langsung di ajak makan siang bareng" Puja Keenan.

  Sean tersenyum bangga. Tak terasa, waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang. Sesuai yang di katakan Sean tadi, ia di undang makan siang oleh keluarga besar Gracia. Sean mempersiapkan diri nya sebaik mungkin. Setelah di rasa siap, ia langsung berangkat ke rumah Gracia.

  Sesampainya di rumah Gracia, ia di sambut hangat oleh Gracia yang kini berstatus menjadi kekasih nya.

" miss u" ujar Gracia.

" tadi pagi kita baru ketemu, lho. Gre, udh kangen?" Tanya Sean.

" Huum, kmu ngangenin" Jawab Gracia.

" Di mohon untuk kakaku yang bernama Gracia beserta pacar nya, pacaran nya di lanjut nanti dong, aku laper" Rengek Muthe.

  Sean dan Gracia saling tatap, keduanya tersenyum. Gracia merangkul lengan Sean posesif.

" Cielah, pegangan tangan kek mau nyebrang aja" Sindir Desy.

" ahahahah, takut ilang, kan ayangnya ganteng, Awikwok" Lanjut Gaby.

" Udah - udah, jngan godain adeknya" Ujar kakek Gracia mengingat kan.

" Silahkan duduk, nak." Ucap kakek Gracia mempersilahkan Sean.

  Namun, sebelum duduk, Sean sempat menyalami tangan kakek dan kedua orangtua Gracia. Papa Gracia tersenyum bangga, ia bisa membuktikan bahwa lelaki pilihan Gracia tak salah. Hening, hanya ada dentingan suara sendok dan piring, saja.

" Sean, kuliah jurusan apa, nak?" Tanya Kakek Sean membuka obrolan.

" Kedokteran, kek" Jawab Sean.

" Wihh, Sean. Kamu bisa kerja di rumah sakit tantee " Sahut Aya.

" Nanti, coas nya di rumah sakit tante aja, biar gampang" Sambung Aya.

" Iya, tanteee" Jawab Sean.

" Dulu, Gracia gamau di kedokteran, ehh malah dapet pacar anak kedokteran" Ucap kakek Gracia.

" ish, kakekk, gausa di ceritain yang itu, malu ish" rengek Gracia.

  Sean tersenyum, lalu mengusap rambut Gracia dengan lembut. Sekarang, kakek Gracia benar benar percaya, bahwa Sean ada laki laki yang baik untuk Gracia.

" Sean, nge kost, nak?" Tanya Kakek Gracia.

" Iya, kek" Jawab Sean.

" Daripada nge kost, mending tinggal di rumah sebelah ini, biar ga jauh jauh kalo Gracia minta kmu kesini sewaktu waktu." Tawar Kakek Gracia.

Dokter Arsean [𝐄𝐍𝐃]✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang