Sepeda asya terparkir di sebuah rumah yang cukup besar, dia menghela nafas , dan berjalan menuju pintu rumah tersebut, dia mulai mengetuk pintu ,
Tok tok tok
Tak ada yang membukanya, atau balasan dari dalam , dia menghela nafas kemudian mengeluarkan handphone dari saku bajunya, dia mengetikkan pesan kepada sang pemilik rumah yang saat ini disinggahi nya,
Ceklek
Pintu terbuka menampilkan si pemilik rumah alias seyra sahabatnya, asya hanya memperlihatkan muka datarnya saat melihat seyra cengengesan tidak jelas, asya langsung nyelonong masuk dan menghiraukan seyra yang di belakang mengikuti nya, asya langsung duduk dengan kepala bersandar di sofa ruang tamu milik seyra
" Kenapa tadi nelpon" tanya asya to the points
Seyra hanya mengikuti asya dari belakang dan tersenyum kemudian ikut duduk di sebelah asya
" Gua tadi bosen sya , gak ada kerjaan, mungkin karena gak sekolah" jawab seyra yang di Kalimat terakhir memelan
" Lo gak sekolah " tanya asya tak percaya
"Heem" jawab seyra rada takut ngeliat muka asya yang semakin datar itu
" Kenapa gak sekolah" tanya asya dengan menekan setiap katanya
" Yaa gua males ih sya " jawabnya " jangan gitu mukanya ih anjir sya gua takut sama muka lo " sambung nya sambil menatap malas ke arah asya
" Jangan keseringan bolos seyra , lo mau nanti gak naik kelas " kata asya menasehati
" Yaa gak mungkin lah , gua kan pinter" balas seyra sombong
" Lo juga sih sya kenapa gak mau satu sekolah sama gue " katanya sedih
Asya yang melihat tingkah sahabatnya itu hanya memutar bola matanya malas,
Seyra yang merasa di acuhkan hanya menatap sebal asya dan mencebikkan bibirnya, padahal kan niatnya untuk dapat perhatian dari sahabat datar nya itu
" Emak bapak lo kemana?" Tanya asya karena daritadi dia tak melihat ortu dari sahabat nya itu
" Lagi pergi kondangan" jawab seyra seadanya, dia masih kesal kepada sahabatnya itu
" Oh, terus bibi?" Tanya nya lagi
" Lagi pulang kampung "
" Gua mau balik yaa sey , lo gak takut kan sendiri di rumah?" Ucap asya
" Ihhhh asya tega amat lu jadi bestie , masa gua mau ditinggal sendiri, ntar ortu Gua pulang nya malemmm gimana?" Kata asya
" Masa gua sendiri di rumah" sambung nya kesal
" Iya-iya bawel amat lo sey " kata asya sambil berjalan memasuki kamar mandi, meninggalkan seyra
" Nah gitu dong jadi bestie bermanfaat dikit kek" balas seyra songong
Di kamar yang cukup besar terlihat dua gadis, gadis pertama yang asik bermain handphone dan gadis satu nya lagi dia asik membaca novel, asya yang bosan membaca novelnya melirik ke arah sahabatnya yang asik dengan gadget nya itu, dia menatap datar sahabat nya itu kemudian dia melihat ke arah luar dimana di luar sana sudah gelap menandakan kalo Waktu sudah malam.
" Sey emak bapak lo gak pulang " tanya asya
Seyra yang merasa terpanggil pun menengok ke arah sahabatnya dengan gelengan kepala nya
" Gak jadi pulang , besok pagi katanya" jawab seyra, yang masih asik bermain handphone
" Lah terus masa gue harus nemenin lo disini ampe besok "
" Yaa itu tau, awas kalo lo minta balik " kata seyra Santai
" ini Ide lo ye kan , ngaku lo seyra " tuduh asya , karena dia sering di tipu oleh sahabat nya ini
" Kagak yaa , fitnah lo " jawab seyra sewot
" Ck," decak asya , karena dia udah capek ladenin sahabatnya ini, dia menyimpan novelnya yang di baca tadi, terus merebahkan tubuhnya di kasur milik si sahabat, dan memakai selimut nya
" Sya lo mau tidur ? " Tanya seyra karena daritadi dia melihat apa yang dilakukan sahabatnya
" Iya " jawab asya singkat
" Yaudah gua mau ikut tidur juga deh " kata seyra ikut-ikutan dan merebahkan tubuh nya di samping asya
" Heem " kata asya dan berbalik memunggungi sahabatnya itu
Seyra yang melihat asya memunggunginya hanya menatap kesal , dia langsung memeluk tubuh sahabat nya itu
" Lepas sey ngapain meluk, gua mau tidur " kata asya mencoba melepaskan tangan yang melingkar di pinggang nya itu
" Gak mau " jawab seyra
" Lepas sey astaga " kata asya mencoba sabar
" Gak mau ihhh" katanya merengek, dengan tangannya yang malah merambat naik ke arah dada si sahabat
" Seyra " bentak asya , karena perbuatannya sahabatnya itu yang bisa di bilang mesum, seyra yang dibentak seperti itu langsung melepaskan pelukannya serta menampilkan muka takut dan sedihnya, dia berbalik memunggungi asya
Asya yang melihat keadaan sahabat nya itu dia menghela nafas berat, dia menarik seyra dan membalikkan tubuh seyra menghadapnya, " maaf sey , gua gak bermaksud bentak lo " katanya menyesal
Asya menarik seyra ke dalam pelukannya " maaf sey , lo juga sii ngapain pegang-pegang aset orang " kata asya kesal
" Sey"
" Sey"
"Sey astagaa lo mah malah enak-enakan tidur " kata asya ketika melihat mata seyra yang sudah tertutup
" Yaudah good night " katanya sambil mencoba melepaskan pelukan
" Udah ih jangan dilepas " kata seyra ketika merasakan asya melepaskan dekapannya , dia mempererat dekapannya pada tubuh asya
" Yaudah. tapi jangan kekencangan meluk nya sey " kata asya sabar
"Hm" dehem seyra , sambil mendusel-duselkan kepalanya ke leher sang sahabat
" Hahhh " asya hanya menghela nafasnya kemudian terkekeh , dia juga harus tidur pikirnya udah malem nanti kalo telat lagi karena kesiangan kan berabe, dia mendekap tubuh sahabatnya yang sudah terlelap itu , yang menampilkan senyuman di wajah cantiknya , mungkin sedang mimpi indah pikirnya,
Padahal nyatanya seyra belum tertidur dari tadi saat asya menarik nya ke dalam pelukannya , dia hanya ingin merasakan lagi dekapan hangat dari sahabat nya itu , seyra hanya diam-diam tersenyum dan menutup mata nya saat asya semakin mendekap nya , dia ingin selalu merasakan kenyamanan ini , terlebih dari sahabat nya itu,
Dia mendengar dengkuran halus dari atasnya, dia mengadakan wajahnya ke atas untuk melihat wajah asya yang sudah tertidur pulas , cantik satu kata yang terlintas di benak seyra ketika mengamati wajah sahabatnya itu, padahal dia juga memiliki kecantikan di atas wajar tapi entah kenapa wajah asya itu seperti candu untuk nya bahkan dia tidak pernah bosan menatap nya,
Seyra mengangkat tangan nya dan memegang wajah asya dan mengelus lembut pipi sahabat nya itu kemudian tersenyum,
Dia menghela nafas " aku sayang sama kamu sya " katanya pelan bahkan lebih terdengar seperti bisikan,
Seyra mengeratkan dekapannya, dia berharap kenyamanan nya ini tidak akan berakhir sampai kapanpun dia ingin selalu seperti ini meskipun suatu hari nanti harus bersikap egois,
Karena nyatanya dia tidak akan pernah bahagia kalo sahabatnya itu pergi meninggalkan nya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Just You [END]
Teen FictionHanya kisah tentang dua orang sahabat yang salah satunya menaruh rasa pada sahabatnya sendiri. "mencintai dalam diam" Mungkin itu cocok buat di definisikan untuk seorang seyra. ⚠️ GXG