Di salah satu kamar yang terbilang kecil terdapat Seorang wanita dengan paras yang bisa dibilang cantik tengah terlelap dengan pulasnya, Mungkin sedang asik mengarungi mimpi indahnya, terlihat dari senyum tipis yang terpampang di wajah cantiknya, bahkan selimut yang dia gunakan tergeletak di lantai begitu saja.
Tak lama kemudian Sepasang kaki berjalan mengendap-endap membuka pintu Kamar dengan hati-hati, memasuki kamar yang hening dan sepi itu, perempuan itu terkekeh karena melihat pemilik kamar itu masih terlelap dengan pulasnya, beberapa menit dia menunduk menatap intens sang pemilik kamar itu, dia menghela nafas berat dan tak lama perempuan itu langsung naik ikut merebahkan dirinya di sisi pemilik kamar itu, dia memeluk pinggang si pemilik kamar, mencium bau tubuh temannya itu , aahh ralat bukan teman tapi sahabat sekaligus orang yang paling dia sayang, Tiga puluh menit dia hanya melamun dan semakin mempererat pelukannya, dia terkekeh miris.
Ide jail terlintas di otak si perempuan yang mengaku sahabat dari pemilik kamar itu, tanpa aba-aba dia langsung menimpa tubuh dan menggelitik si pemilik kamar, membuat mata si pemilik kamar terbuka lebar seketika, dan terlihat mata nya yang merah karena dipaksa terbuka ketika masih terlelap, si pemilik kamar mencoba menghentikan aksi sahabatnya itu dengan memegang tangan sahabatnya, dia langsung menarik sahabat nya itu kepelukannya, karena cuma cara itu yang ampuh untuk menghentikan aksi gak faedah sahabatnya.
" Lepasin asya anjir ngapain peluk-peluk gue " pekiknya.
Yang di panggil dengan sebutan asya itu dia hanya mengacuhkan nya dan tetap menutup matanya, si sahabat yang kesalpun karena tak kunjung terlepas langsung menggigit hidung asya dengan kencang.
" Anjir sakit woyyy " pekik asya yang merasa perih karena hidung nya tiba-tiba digigit.
" Rasain " balas sang sahabat.
" Ck, tanggung jawab lo seyra " kata asya karena tak terima hidungnya tiba-tiba digigit, terlebih hidung nya terasa perih dan merah.
" Lah napa gua?, Lo juga yang gak mau lepasin pelukan lo jadi, terpaksa gua gigit lah " balas seyra nyolot.
" Ck, punya sahabat gini amat" decak asya, dia menghela nafas dan melihat jam di dinding kamar nya, masih jam setengah lima pikirnya.
" Subuh-subuh gini ngapain lo disini hah?" Asya menatap seyra dengan perasaan kesalnya.
" Hehe gua punya berita baik tau sya " jawab nya dengan cengirannya.
" Apa?, Subuh-subuh kesini tiba-tiba gangguin orang tidur, mana hidung gua jadi korban lagi " decak asya marah.
" Ya maaf atuh sya hehe " balas seyra dengan cengirannya.
" Ck " asya hanya berdecak " jadi apa berita baik nya? " Sambung asya, dia memaksa senyum menunggu apa berita yang disampaikan sahabat kesayangan nya itu,
" Gua udah jadian sama sandi " jawabnya
Asya memaksakan senyum nya, dengan ekspresi muka yang Tak percaya dan melongo, asya berucap.
" Subuh-subuh gini lo gangguin gua tidur cuma mau bilang itu " ujar asya meringis, dia gak habis pikir sama sahabat nya itu.
" Balik sono lu seyra " titah asya pada seyra
Seyra Yang mendapat balasan seperti itu hanya mencebikkan bibirnya
" Ck, kan gua mau lu jadi orang pertama yang tau kebahagiaan gua"
Kata seyra " termasuk kabar jadian gua ini " sambung seyra tersenyum, sambil menatap asya di hadapannyaAsya yang mendengar perkataan seyra hanya dapat memaksakan senyum nya , dan menatap malas ke arah sahabatnya
" Yaudah congrats yaa buat bestie gua semoga langgeng dah " kata asya dengan menyatu kan tangannya dah berdoa, seyra yang melihat asya hanya tertawa " udah kan berita nya? " sambung asya menguap dengan tangan yang menutupi mulutnya,
Dia masih ingin tidur dan menutup kembali matanya yang ngantuk." Pulang Sono lo seyra " titah asya pada sahabat nya itu
" Dih, masih jam lima pagi juga , gua takut balik nya anjir " balas seyra santai
" Lah lu bego apa gimana? Terus lo tadi gak takut gitu? " balas asya yang menatap tajam seyra
" Yaa kan tadi gua gak inget sama gak peduli yang lain-lain " balas seyra santai , dan malah ngambil selimut dan merebahkan tubuh nya di kasur si sahabat yang menatap malas kearah nya.
" Terus ngapain lo tidur di kasur gua bego " kata asya sambil narik selimut yang menutupi tubuh sahabat nya itu.
" Ngapain sii anjir lu asya gue mau tidur ini " kata seyra sambil menarik kembali selimut yang sempat di tarik sahabatnya itu
" Awas seyra bego, gua juga mau tidur ini " kata asya teriak
" aelahhhh sini aja berdua , susah amat " balas seyra
" Hih , yaudah lo Minggiran sono "
" Ck iya-iya bawel amat"
" Seyra bego " balas asya sambil menutupi tubuh nya dengan selimut dan berbalik memunggungi sahabatnya itu " awas lu macem-macem " sambung nya
" Iya-iya " balas seyra tapi dia malah merapat kan tubuhnya pada asya
" Heh ngapain meluk gue " kata asya kaget karena tiba-tiba ada tangan yang memeluk pinggangnya
" Diem gue dingin tau sya " balas seyra yang hampir terlelap dengan tangannya yang masih betah memeluk asya
" Aishhh awas kalo macem-macem ya sey " kata asya pelan ketika mendengar suara seyra yang menelan karena tertidur
" Heem " balas seyra setengah sadar
Asya hanya bisa terkekeh , kenapa dia bisa punya sahabat yang punya tingkah aneh seperti ini, tapi di satu sisi dia bersyukur karena seyra orang yang paling peduli dan sayang terhadap dirinya melebihi keluarga nya sekalipun, meskipun dia harus ekstra sabar ngehadapin kelakuannya itu.
Selang enam puluh menit kemudian asya si pemilik kamar dia terbangun karena mendengar suara alarm yang menunjukkan kalo sudah jam enam pagi, dan dia harus bersiap-siap untuk sekolah pikirnya, dia melihat kebawah tepatnya pada perutnya yang mana ada tangan si sahabat yang masih betah memeluk nya,
" Bangun sey hey " kata asya sambil tangannya mencoba melepas pelukan sahabat nya dia membalikkan badannya menghadap seyra yang masih asik tertidur.
Ide jail terlintas di benak asya dia mendekat kan kepalanya ke arah kuping si sahabat, kemudian
" Bangun woyyyyyy seyraaaa " katanya berteriak
Seyra Yang asik tertidur itu langsung kaget dan terduduk dengan muka bantalnya, dia menatap tajam ke arah sahabatnya yang sedang tertawa itu, tapi tak lama kemudian dia malah merebahkan tubuhnya lagi di kasur, asya yang melihat itu hanya menampilkan muka datarnya,dia mendekati seyra, dia menghela nafas.
" Seyyy bangun elahh lo gak sekolah " tanya asya dengan lembutnya " ini udah telat loh " sambung asya
" Heem ini bangun " jawab seyra dengan mata yang masih menutup
" Pulang sana, gua juga mau sekolah ini " kata asya
" Ishh iya " jawabnya dengan malas
" Yaudah sana ngapain masih disini?" Tanya asya karena melihat seyra tidak ada pergerakan dari atas kasurnya itu,
" Galak amat, lo bantuin gua bangun dulu napa sya " pintanya memelas
" Ck, repot amat lu jadi orang" katanya tapi asya tetap menuruti perintah sang sahabat, dia mengulurkan tangannya untuk membantu seyra bangun " cepet sini " sambung asyaSeyra Yang melihat asya mengulurkan tangannya itu diam-diam tersenyum dia menerima uluran tangan asya, tapi tanpa di duga seyra malah menarik tangan asya dengan kuat sehingga dia terjatuh ke atas kasurnya, seyra yang melihat itu hanya tertawa dengan tampang tak berdosa nya, dia langsung melarikan diri dari kamar si sahabat diiringi tertawaannya, sementara asya yang jadi korban kejailan sahabatnya terlihat menahan amarahnya dan sumpah serapahnya, dia berkali-kali mengelus dada dan menghela nafas
" Sabar-sabar " kata asya berkali-kali, dia langsung pergi ke kamar mandi untuk melakukan rutinitas pagi nya itu dengan cepat , karena takut terlambat ke sekolah tempat dia belajar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You [END]
Novela JuvenilHanya kisah tentang dua orang sahabat yang salah satunya menaruh rasa pada sahabatnya sendiri. "mencintai dalam diam" Mungkin itu cocok buat di definisikan untuk seorang seyra. ⚠️ GXG