Pagi ini, keluarga kira tengah Melakukan Acara rutin pada pagi hari. Mereka tengah menyantap sarapan paginya sebelum melakukan aktivitas.
"Kak.."
Kira melirik ke arah sang bunda yang tengah memanggil sang kakak, sesekali dirinya memasukkan makanan ke dalam mulutnya.
"Kenapa bun?" Tanya sang kakak, zavira greesha.
"Kakak masih gak ada kelas?"
"Gak ada bun" jawabnya. "Nanti juga kalo ada kelas kakak balik ke apartemen lagi" sambungnya yang dibalas anggukan oleh sang bunda.
"Kakak kapan selesai kuliah?" Tanya sang ayah setelah daritadi hanya diam menyimak.
"Setengah tahun lagi mungkin yah"
"Kok mungkin"
"Yaa kakak gak tau"
"Kakak mah, ayah pengen kamu cepet-cepet lulus terus jalanin perusahaan ayah"
"Ayah mahhh" ucap zavira lesu. "Kan kakak maunya jadi dokter" sambungnya.
"Terus nanti yang jalanin perusahaan ayah siapa kalo gak kamu kak"
"Tuh" tunjuk kak za menggunakan dagunya ke arah kira.
"Kok aku?" Ucap kira cepat.
"Kan kamu anaknya ayah" balas kak za.
"Jadi kamu bukan anaknya ayah gitu?" Ucap sang ayah dengan nada yang dibuat terkejut dengan tangan memegang dadanya.
"Anak ayah lah hehe" jawab kak za dengan cengirannya ketika melihat wajah sang ayah yang terlihat panik.
"Udah pada diem, nanti juga kan kita punya menantu, jadi kita bisa nyuruh mereka jalanin perusahaan ayah." Lerai sang sang bunda pada anak dan suaminya. "Kalo kakak sama kira gak bisa ngejalanin perusahaan nya kan ada suami mereka" sambungnya menekan kata 'suami' sambil melihat ke arah kira yang terdiam menunduk.
"Suami yaa haha" ucap kira terkekeh miris dalam hati.
"Suka-suka bunda aja, oh iya kira kok masih belum berangkat?" Tanya sang kakak mengalihkan pembicaraan, ketika merasakan suasana yang tak baik saat perbincangan sebelumnya. Dirinya bisa merasakan kira yang daritadi hanya diam melamun.
"Nunggu asya" jawab kira seadanya. Mereka mengangguk paham dan kembali melahap makanan nya.
"Oh iya sayang" ucap sang ayah melihat ke arah kira. Kira menatap ke arah sang ayah bertanya.
"Kemarin cowok yang nganterin kamu pulang siapa?" Tanyanya.
"Temen"
Sang ayah mengangguk. "Temen doang kan gak lebih?" Ucapnya menjahili anaknya.
"Cuma temen T E M E N " ucap kira menekan setiap katanya membuat sang ayah tertawa. Kira menatap masam sang ayah, tangannya mengambil air dan meminumnya hingga habis menandakan kalo dirinya sudah selesai dengan sarapannya.
"Iyadeh percaya" ucap sang ayah yang masih terkekeh. "Yaudah ayah pergi duluan ke kantor, bye sayang, kak, bunda" sambungnya kemudian beranjak setelah mencium pucuk kepala istri dan anaknya bergantian.
....
Sementara di sisi lain, tepatnya asya yang masih berada di rumah milik seyra. Mereka saat ini tengah berada di meja makan melakukan rutinitas paginya.
"Sey, gue berangkat duluan ya" ucap asya setelah menyelesaikan sarapan nya terlebih dulu.
"Bentar" cegahnya, kemudian memasukkan sendokan nasi terakhir ke dalam mulutnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You [END]
Novela JuvenilHanya kisah tentang dua orang sahabat yang salah satunya menaruh rasa pada sahabatnya sendiri. "mencintai dalam diam" Mungkin itu cocok buat di definisikan untuk seorang seyra. ⚠️ GXG