Silent Reader
Silent reader adalah pembaca yang pasif. Mereka diam-diam menyukai sebuah cerita, tapi hanya menikmati saja tanpa sudi memberi apresiasi entah itu vote atau sekedar komen.
Silent reader masih termasuk dalam klan stalker. Tukang ngintip. Pemerhati yang tidak berani menunjukkan diri. Pembaca jenis ini paling tidak disukai oleh banyak author wattpad. Bayangkan saja, sang penulis sudah berjuang merangkai kata, tapi tidak sedikitpun mendapat penghargaan. Makannya untuk meminimalisir banyaknya silent reader, beberapa penulis mem-privat sebagian cerita hanya untuk followers nya.......
Keesokan harinya. Hari dimana asya dan rendi melaksanakan perlombaan pun tiba. Sesuai ekspektasi sang kepala sekolah harapkan, kedua muridnya itu memenangkan tempat pertama di perlombaan tahunan tersebut. Dan membawa nama baik sekolah semakin dikenal.
Singkat cerita setelah asya dan rendi kembali ke sekolah. Sesuai dengan rencana yang telah kemarin lusa mereka perbincangkan. Rendi terlebih dahulu pergi, menunggu, di atas rooftop sekolah.
Sementara asya, dia berjalan menuju kelas. Dirinya sudah memberi tau mitha kemarin perihal rencana yang dibuat rendi. Asya perlahan melangkah kan kakinya masuk ke dalam kelas, kakinya terpaku ketika matanya melihat bukan hanya ada safha dan mitha yang ada didalam kelas tersebut. Hatinya kembali sesak ketika matanya tak sengaja bertemu dengan mata milik kira. Asya langsung mengalihkan pandangannya, Seharusnya dirinya tadi tak perlu memasuki kelas kalo di dalam kelas tersebut terdapat orang yang ingin dijauhinya saat ini.
Asya bergegas menghampiri safha dan mitha yang tengah sibuk dengan ponsel, entahlah mungkin mereka tengah menonton, bahkan mereka tak menyadari dirinya sudah berdiri di hadapan mereka.
"Tha" ucap asya.
Safha dan mitha seketika mengalihkan pandangannya pada asya.
"Lah... dari kapan disini?" Tanya mitha.
"Baru aja"
Mitha mengangguk. "Fha" ucapnya menaik turunkan alisnya. Safha mengangguk, tangannya mengantongkan ponselnya kemudian tersenyum tipis membuat asya yang tengah melihat mereka menyernyit bingung.
Cup
"Huh" asya tertegun ketika mereka mencium pipinya. Bahkan kira yang daritadi melihat diam-diam ke arah mereka pun terkejut ketika safha dan mitha mencium pipi asya.
Safha dan mitha menatap wajah asya yang masih terdiam, mereka bisa melihat raut wajah asya yang terlihat geli lebih ke jijik.
"Kalian ngapain" ucap asya setelah dirinya tersadar.
Sementara orang yang ditanyai Hanya tersenyum bodoh. "Hadiah dari kita karena lo udah nenangin perlombaan." seloroh safha.
Asya tersenyum, menggeleng kan kepalanya. "Ada-ada aja." Matanya kemudian beralih pada mitha, kemudian mengangguk pelan yang dijawab anggukan kembali oleh mitha.
"Yok lah keluar." ucap mitha. Tangannya merangkul tangan milik safha menariknya berjalan menyusuri lorong.
"Ini kita mau kemana?" Bingung safha. Dirinya berdecak ketika asya dab mitha tak menjawab ucapannya. "Kok ke rooftop." sambungnya, ketika dirinya menyadari saat ini tengah melangkah menuju rooftop.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You [END]
Teen FictionHanya kisah tentang dua orang sahabat yang salah satunya menaruh rasa pada sahabatnya sendiri. "mencintai dalam diam" Mungkin itu cocok buat di definisikan untuk seorang seyra. ⚠️ GXG