bagian 10

4.4K 238 1
                                    

















Di sisi lain sekarang ini seyra dan kekasihnya sandi oh iya jangan lupakan moza yang daritadi misuh- misuh tidak jelas karena di paksa oleh seyra untuk menemani nya di kantin, dan cuma jadi pajangan doang, dia gak kuat ngeliat orang yang lagi pacaran di depannya itu,

" Uhuk uhuk " batuk moza pura-pura " aduh kek nya gua kebelet deh sey " ujarnya pada seyra

" Alah boong , gak percaya gue "

" Beneran sey astaga " kata moza tak lupa dengan tangannya yang sudah memegang perut,

" Yaudah gih ke toilet " kata seyra " awas kalo lo gak balik lagi kesini " ujarnya pada moza

Moza yang dapat kesempatan itu pun langsung berlari meninggalkan pasangan itu , dia tertawa dan malah masuk ke dalam kelas. ngapain juga balik lagi ke si seyra yang ada dia malah cuma jadi nyamuk doang.

Sementara seyra dia kembali mengobrol dengan sandi, dia sebenarnya malas meladeni pasangan nya itu, mana si moza gak balik - balik lagi, kabur pasti pikirnya.

seyra hanya sekali-sekali tersenyum dan terkekeh saat menanggapi kekasihnya itu

" Oh iya sayang " kata sandi dengan tangannya merapikan rambut seyra

" Kenapa " kata seyra

" Cewek yang tadi pagi siapa" tanyanya

" Kalo yang ngobrol sama kamu itu sahabat aku " jawab seyra

" Namanya?" tanyanya lagi

" Asya " jawab seyra

" Kalian udah berapa lama sahabatan"

" gak tau , dari jaman tk aku udah sahabatan sama asya "

" Udah lama yaa " kata sandi , asya dia hanya mengangguk

" Terus cewek yang satunya lagi"

" Gak tau mungkin temennya asya di sekolah "

" Tapi sayang, aku ngerasa kalo cewek itu suka deh sama sahabat kamu itu "

Seyra yang mendengar penuturan dari kekasihnya itu langsung terkejut dia menatap sandi dalam

" Haha gak mungkinlah san " ujarnya sambil tertawa

Tapi jauh di dalam lubuk hatinya dia merasa apa yang di katakan sandi itu benar,

" Udahlah lupain " kata seyra " aku mau masuk duluan yaa takut bel " sambungnya berjalan pergi meninggalkan sandi yang menatap ke arahnya

Seyra berjalan menuju kelas dengan pikiran yang entah kemana, otaknya terus memutar ucapan sandi, seandainya gimana kalo ucapan sandi itu bener.

Seyra memasuki kelasnya dan benar saja dia melihat moza yang malah asik-asikan bermain handphone

" Heh suketi " ujarnya pada moza

" Apa sii "

" Gak ada akhlak yaa lo ninggalin gua"

" Dih, yang ada lo yang gak ada akhlak " kata moza " ngejadiin gua nyamuk " sambung nya

" kalo mau di temenin tuh minimal traktir kek " sindir nya pada seyra

" Lo gak minta " kata seyra santai

" Halah bacot , bilang aja lo pelit " ujarnya kesal pada seyra

" Za " kata seyra tiba-tiba dia udah duduk di kursinya di sisi moza

" Apa "

" Kek nya gua gak ada rasa apa-apa deh sama sandi "

" Lah anjir " kata moza " terus kenapa lo mau jadi pacarnya dia bego"

Just You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang