Bagian 21

3.3K 215 2
                                    







"Eunghh" lenguhan pelan terdengar dari mulut asya, dia merasakan pegal dan berat pada tubuhnya. Asya perlahan mengumpulkan nyawanya dan mencoba membuka matanya. Matanya berhasil terbuka dan langsung menangkap seonggok manusia yang tak lain adalah seyra yang tertidur di atas tubuhnya dengan kepala berada di ceruk leher milik nya. Dan jangan lupakan dengan tangan seyra yang entah dari kapan berada di dalam baju milik asya.

Asya menutup mulutnya ketika mulutnya terbuka untuk menguap. Tangan asya beralih menyentuh dahi milik seyra dan bernafas lega ketika merasakan suhu tubuh seyra kembali normal. Dengan hati-hati Asya perlahan memindahkan tubuh seyra, ke sisinya ke posisi yang lebih nyaman.

"Sya" panggil seyra dengan suara parau khas bangun tidur.

Asya yang mendengar suara dari seyra pun langsung menatap wajah milik seyra khawatir. Asya melihat mata milik seyra yang masih tertutup.
Tangannya kembali menyentuh wajah milik seyra.

"Sey" panggil asya pelan. Tapi nihil tak ada balasan dari sang empu.

Asya menghela nafas kemudian berdiri, matanya melirik ke arah jam yang menunjukkan pukul lima pagi. Dan teringat janjinya untuk menjemput kira sang kekasih. Setelah terdiam beberapa saat asya berjalan menuju kamar mandi.

......

Asya keluar lengkap dengan Seragam sekolahnya yang sudah rapi di tubuhnya. Asya berjalan mendekati seyra yang masih tertidur. Tangannya mengusap lembut rambut milik seyra.

"Cepet sembuh sey." Ucap asya pelan "gue gak tau ucapan lo yang semalam bener atau nggak, tapi gue harap itu cuma rasa sayang biasa" sambungnya lirih.

Cup

Asya mencium pipi seyra kemudian mengusap pelan pipi seyra. Matanya tak melihat pergerakan dari seyra sedikitpun.

"Gue sayang sama lo" ucap asya tersenyum. Kemudian beranjak mengambil tasnya dan berjalan keluar dari kamar menuju ruang makan.

"Bu, asya berangkat sekolah ya" ucap asya.

Sementara sang ibu yang sedang berada di dapur pun mengerutkan keningnya.

"Loh kamu sekolah?" Tanya nya.

"Iya. Seyra juga demam nya udah mendingan kok" ucap asya disela-sela minum susunya. "Asya titip seyra yah" sambungnya.

"Iya. Nanti ibu jagain. Tapi kok kamu gak makan dulu?" Tanya ibu ketika melihat asya yang hanya meminum susunya.

"Keburu telat bu. Kalo seyra kenapa-kenapa telpon asya aja"

Cup

"Assalamu'alaikum bu" sambung asya setelah mengecup pipi sang ibu. Dan berjalan keluar. Meninggalkan sang ibu yang menggeleng kan kepalanya bingung.

"Telat darimana coba. Sekarang aja masih jam enam lewat lima" monolog nya Pelan.

....

Sementara di lain tempat tepatnya di sebuah kamar yang pemilik nya masih tertidur dan tak terganggu sedikit pun dengan suara alarm berdering dari handphone miliknya. Padahal jam menunjukkan sudah lebih dari pukul enam.

Klik

Pintu kamar terbuka menampilkan seseorang yang hanya bisa tersenyum ketika melihat si pemilik kamar masih betah tidur dan menghiraukan suara alarmnya.

Asya berjalan tunggu tunggu asya? Ya asya yang tadi membuka pintu kamar. Asya mendekati si pemilik kamar dan mendudukan dirinya di ranjang disisi kepala si pemilik kamar.

"Bangunnnn" kata asya lembut dengan tangannya sibuk memainkan pipi si pemilik kamar.

"Emh"

"Bangunnn" teriak asya tiba-tiba di telinga si pemilik kamar.

Just You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang