bagian 7

4.6K 272 7
                                    





Pagi - pagi sekali seyra sudah berangkat dari rumahnya, dia sudah rapi memakai seragam sekolah nya , dia berencana ingin mampir dulu ke rumah sahabatnya

Seyra tiba di rumah nya asya tapi dia tidak melihat adanya sepeda yang selalu di pakai sahabatnya itu , dia mengetuk pintu

" ohh kamu sey " kata ibu asya Ketika melihat ku

" Hehe iya bu " kata ku " asya masih di dalam kan bu ? " Tanya ku

" Lah asya dia baru aja berangkat sama sepedanya " Jawab ibu asya

" Tumben , padahal kan ini masih jam setengah tujuh " tanya ku heran

" Ibu juga gak tau sey " ucap ibu asya " kamu udah sarapan sey " sambungnya bertanya padaku

" Udah kok bu , yaudah seyra berangkat sekolah dulu " kataku pamit

" Eh kamu gak mau mampir dulu? " Tanya ibu asya

" Lain kali aja deh bu " jawabku tersenyum

" Yaudah deh, semangat sekolah nya , jangan pacaran mulu " kata ibu meledekku

" Ish ibu mah " kata ku cemberut

" Haha ibu bercanda sey " katanya tersenyum

" Iya , dadah bu " ucapku , kemudian berjalan menuju arah mobilku untuk berangkat sekolah.

Seyra melamun menatap papan tulis di depannya dengan tatapan kosong, walaupun pandangan nya kedepan
Sambil memangku pipinya dengan tangan, tapi pikiran nya menerawang entah kemana, Bahkan dia tak sadar kalo sedari tadi moza melambai-lambaikan tangan di depan wajahnya , kemudian moza mencubit pinggang seyra cukup kencang , yang membuat seyra menjerit kaget, moza yang melakukan aksinya itu hanya tersenyum ampuh pikirnya, dia melihat seyra yang menatap tajam ke arahnya, gak takut pikirnya dan dia langsung duduk di sisi seyra mengabaikan tatapan dari seyra, antepin aja si seyra mah ntar juga capek sendiri dianya.







.......









Asya yang sudah tiba di sekolahnya
Berjalan menuju kelasnya , oh iya urusan sepedanya biasa dia titipkan pada mbak santi (penjaga warung yang tempat penitipan sepedanya) jadi aman gak akan ada yang nyolong,
Dia melihat kelas nya yang masih sepi tapi tak lama kemudian raut wajah asya mendatar ketika melihat di bangku nya sudah ada kira , asya memasuki kelasnya berjalan menuju bangkunya tepat dia duduk, asya melepas tasnya dan menyimpan nya di atas meja untuk dijadikan tumpuan kepalanya, dia menghiraukan dan memalingkan mukanya karena kira yang sedari tadi tak berhenti menatap nya, asya melihat ke depan , Mitha dan shafa juga belum datang.





















































/ Bel berbunyi

Sebagian siswa siswi di kelas itu langsung keluar dari kelasnya, mereka ingin cepat-cepat pulang ke rumah.

" Sya " kata kira akhirnya berbicara , dia sebenarnya daritadi ingin berbicara dengan asya, tapi dia merasa gugup

" Hm " dehem asya ketika sedang membereskan buku-bukunya

" Aku kangen sama ibu " cicit kira hampir tak terdengar

" Terus " balas asya

" Aku pengen ke rumah kamu dan ketemu ibu " ucap kira pelan

" Lain kali aja " balas asya cuek " ibu lagi sibuk " sambungnya mencoba menolak keinginan kira, dia berdiri berjalan keluar kelas meninggalkan kira, dia menuju gerbang , tak lupa mengambil sepedanya.






Asya terus menggoes sepedanya dengan santai merasakan angin sejuk menerpa tubuhnya, tak lama dia di kejutkan dengan suara Guntur yang kencang ,dia menatap ke atas langit dan benar ternyata gelap, akan turun hujan pikirnya , kemudian dia mempercepat goesannya

" hahh " asya menghela nafas , hujan malah turun saat dia masih di perjalanan pulang , tapi dia tetap melajukan sepedanya dia tidak ada niatan untuk berteduh ini sudah sore dan dia ingin cepat-cepat sampai di rumahnya

Di saat asya asik menaiki sepedanya dia melihat ke depan ada gadis yang sedang berjalan dan hujan-hujanan, asya merasa heran kenapa gadis itu berjalan kaki tumben pikirnya, kemana sopir yang biasanya selalu antar jemput si gadis, karena asya tau gadis yang di depannya itu siapa.








Asya menghampiri gadis itu, sebenarnya dia memperhatikan daritadi gadis yang di depannya itu, dia merasa heran gadis di depannya itu terlihat kedinginan dan sesekali terisak karena asya melihat bahu si gadis yang bergetar,

Asya berhenti di sisi gadis itu , kemudian dia hanya diam

Si gadis yang merasa di sisinya ada orang , dia berhenti berjalan dan menatap orang di samping nya itu, dia terkejut, kemudian mencoba meredam isakannya, dia tersenyum

" Sya " kata kira memulai

" Ngapain jalan kaki " tanya asya
" sopir kamu mana?" Sambung asya bertanya

" pak sopir eum itu , aku suruh pulang duluan " jawab kira gugup

" Bego " kata asya tiba-tiba

Kira yang mendengar makian dari asya kembali terisak , padahal kan dia menyuruh sopirnya pulang duluan untuk bisa pulang bersama lagi dengan asya, dan berharap asya mau pulang bersama dengannya lagi pikirnya, tapi asya tak peka dengan itu dan malah meninggalkan nya,



Asya merasakan hujannya semakin deras , dan dihadapannya kira masih terisak, apa perlu dia mengajak kira pulang bersama lagi tapi dia tidak ingin kembali berdekatan dengan gadis ini , tapi kalo asya meninggalkan kira sendirian dia takut terjadi sesuatu pada kira terlebih ini sedang hujan dan langitnya yang menggelap

Asya melepaskan topi yang di gunakannya kemudian memakai kan  pada kepala kira, dia ingin cepat pulang asya tak tega melihat kira yang menggigil, mereka sudah kehujanan terlalu lama

Kira yang sedari tadi menunduk merasa ada sesuatu di kepalanya dia mengangkat wajahnya dan menatap asya

" Topi kamu " kata kira pelan

" Pake aja " kata asya " naik " sambung nya

" H-hah , ah iya " kata kira terkejut dan langsung duduk di sepeda asya, dan langsung tangannya memegang setir sepeda,
Kemudian asya kembali menggoes sepedanya menyusuri jalanan

Kira yang merasa tak asing dengan jalan yang di tujunya itu merasa heran, tadi asya tak memperbolehkannya untuk bertemu ibunya, dan terus menerus menolak, tapi sekarang dia malah mengajak nya pulang ke rumah nya, kira diam-diam tersenyum, dia berpikir apakah perasaan asya padanya masih sama seperti dulu, dia berharap perasaan asya sama seperti yang di rasakan nya saat ini

Asya dan kira sudah sampai di rumah, dia menyimpan sepedanya, dan mengetuk pintu tapi tak ada sahutan , jadi asya nyelonong masuk saja kedalam, tak lupa dia juga mengajak kira

" Buu, asya pulang " kata asya sedikit berteriak

Sang ibu yang mendengar teriakkan asya pun berjalan menghampiri putrinya itu, dia melihat orang lain di sisi putrinya, dia merasa tak asing kemudian dia tersenyum bahagia ketika dia sudah mengingat gadis di sisi putrinya

Sementara kira yang melihat ibu asya setelah kian lama itu hanya tersenyum

" Astagaaa ini kamu kira ?" Tanya ibu " ini beneran kira kan ?" Tanyanya lagi meyakinkan dirinya

" Hehe iya bu " jawab kira yang daritadi hanya diam dan tersenyum

" Astagaa ibu kangen sama kamu kira"
Kata ibu jujur, sambil mendekap kira

" Kira juga kangen sama ibu " ucap kira dia juga mendekap balik ibu asya itu

Asya yang daritadi melihat adegan itu hanya menampilkan muka datarnya, tapi sebenarnya asya sesekali menahan senyumnya ketika melihat dua orang sedang berpelukkan itu.






Just You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang