Asya kembali dari kamarnya dia habis mandi dan mengganti seragamnya, dia menghampiri ibu nya dan kira yang masih asik mengobrol di ruang tamu, kemudian asya ikut duduk si sampingnya ibunya.
" Ah iya kira, kamu ganti baju dulu sana " titah ibu pada kira " pinjam sama asya" sambung ibu sambil menatap asya , asya yang merasa di tatap pun menghela nafas
" Ayok" kata asya menyuruh kira masuk ke dalam kamarnya, dia berjalan terlebih dahulu ke arah kamarnya
Kira hanya menurut dan mengikuti asya
" Nanti kalian keluar lagi, buat makan " kata ibu sedikit berteriak dia sedang di dapur , menyiapkan makanan
" Mau mandi dulu ?" Tanya asya pada kira ketika mereka sudah di dalam kamar
" Ah iya boleh " kata kira gugup
Asya yang mendengar jawaban kira dia mengambil handuk untuk kira mandi, dan menyuruh kira masuk ke kamar mandi, kira hanya menurut apa yang di suruh asya
Setelah kira masuk ke kamar mandi asya memilih merebahkan tubuhnya di kasur, dia hanya melamun dan menatap langit kamar nya.
Setelah dua puluh menit kemudian kira keluar dari kamar mandi dia hanya menggunakan handuk, dia ingin meminjam baju pada asya, tapi dia malah melihat asya yang tertidur di kasurnya, dia terkekeh, kemudian menuju lemari baju asya mengambil baju untuk di pakainya.
Saat kira sedang asik-asiknya menatap wajah pulas asya, dia di kejutkan dengan teriakan ibunya asya yang menyuruh mereka turun untuk makan
" Syaa bangun heyyy " kata kira lembut
Kira hanya terkekeh ketika melihat wajah asya saat tertidur itu, lucu pikirnya
" Syaa bangun waktunya makan " kata kira lagi sembari tangannya mengusap pipi asya
Asya yang merasa ada yang menyentuh pipinya pun membuka matanya, dia terkejut, dia merasa wajah mereka terlalu dekat
" Kenapa?" Tanya asya, bersikap biasa saja dan menormalkan diri dari keterkejutan nya
" Makan ayok, ibu udah manggil" kata kira tersenyum
" Iya " katanya bangun dan beranjak meninggalkan kira sendirian.
Hening tak ada obrolan , ibu asya yang daritadi melihat kedua gadis itu hanya saling diam dia menatap heran , biasanya kira tak bisa diam tapi sekarang dia malah tak mengeluarkan sata kata pun, dia hanya menunduk kadang dia sesekali mencuri pandang ke arah putrinya itu.
" Eumm buk " kata kira " kira pulang yaa " sambung minta ijin
Ibu asya yang merasa terpanggil pun dia menatap ke arah kira
" Loh, kira gak mau nginep ?" Tanya ibu balik
" Anu buk , kira lain kali aja nginep nya" katanya sambil sesekali melihat ke arah asya yang sedang menonton TV
" Terus kamu mau pulang sama siapa ?" Tanya ibu
" Kira mau telpon supir kira dulu buk " katanya sambil mengambil handphone nya dan menekan panggilan kepada supirnya itu, kira menghela nafas ketika panggilan nya tak kunjung terjawab
" Udah kira kamu nginep aja di sini , di rumah ibu " titah ibu asya pada kira
" Tapi kira belum ijin sama ayah bunda " kata kira
" Yaudah siniin handphone nya , biar ibu yang minta ijin sama ayah bunda kamu" ucap ibu mengambil handphone kira yang di tangan kira
Ibu asya menelepon ayah bunda kira, dia sedikit berbincang sesekali terkekeh kemudian tak lama setelah itu ibu asya menutup panggilan nya itu, dia mengembalikan kembali handphonenya pada kira
KAMU SEDANG MEMBACA
Just You [END]
Teen FictionHanya kisah tentang dua orang sahabat yang salah satunya menaruh rasa pada sahabatnya sendiri. "mencintai dalam diam" Mungkin itu cocok buat di definisikan untuk seorang seyra. ⚠️ GXG