bagian 15

3.6K 235 6
                                    



















Kira menatap keluar jendela kelasnya,
Langit tampak cerah hari ini namun asya tak kunjung datang ke sekolah padahal sebentar lagi bel berbunyi, dia menghela nafas panjang dia teringat saat kesalahannya dulu

Flashback on

Aku berjalan menuju perpustakaan, asya meminta ku menemuinya disana entah apa yang ingin dia bicarakan,

Aku memasuki perpustakaan hanya ada beberapa murid yang disana,
Aku melihat asya sedang duduk di salah satu kursi dan langsung ku hampiri

" Ada apa sya ?" Tanya ku padanya, aku melihat asya yang terlihat gugup dan berkali kali menghela nafas

" Kamu kenapa sii ?" Tanyaku kembali dan terkekeh melihat sikapnya yang sedikit aneh itu

" Bilang aja sya " kataku mencubit pipi nya

"A-aku mau jujur sama kamu " ucap asya , aku melihat nya yang semakin gugup sebenarnya apa yang ingin dia bicarakan, asya mengangkat wajahnya dan memandang ku kemudian menghela nafas.

" Aku tau ini mungkin terdengar aneh, bahkan bisa dianggap gila oleh sebagian orang termasuk kamu raa, aku benar-benar bingung raa harus gimana, aku gak sanggup nahannya lagi " aku melihat asya kembali menghela nafas " aku udah nyoba ngabaian rasa itu, dan mengalihkan nya pada orang lain tapi rasa itu selalu terarah sama orang yang akupun gak mau perasaan itu ada, aku udah coba nyari pembenaran tentang perasaan aku, dan aku sekarang sadar kalo perasaan ini benar-benar rasa yang paling tulus dari hati aku" ucapnya panjang lebar , aku mengernyit heran apa yang sedang dibahas asya sebenarnya

" To the points aja sya , aku kurang paham" kataku padanya

" A-aku.... " katanya gugup "aku apa sya?" Tanyaku padanya

" A-aku cinta sama kamu raa" ucapnya tiba-tiba yang membuat ku terdiam kaku

" Jangan becanda sya " kataku tertawa menolak percaya

"Aku jujur raa" kata asya lirih, yang otomatis membuat ku langsung terdiam

PLAKKKK!!!

Aku lantas menampar pipinya kuat yang membuat dia menatap ku terluka

"Kamu waras ngomong ini sama aku sya?" Kataku

" Kita ini sama-sama perempuan kamu gak mikir apa gimana " sambung ku padanya

" Aku gak mungkin bisa bales perasaan kamu, apa kamu mikir nya aku punya perasaan yang sama kayak kamu?, Enggak sya sedikit pun itu gak ada, terlebih kamu kayak gini yang ada malah bikin aku muak.
Bisa-bisanya kamu punya perasaan menjijikkan seperti itu terlebih Sama aku sya "

" Kamu itu udah gila sya, dan dengan gampangnya kamu ngomong gitu sama orang yang jelas-jelas sama kayak kamu, aku gak paham sama jalan otak kamu sya " maki ku padanya

" Aku masih normal sya, jadi aku berharap kamu buang perasaan menjijikkan yang kamu punya itu, perasaan kamu gak normal sya kamu sakit "

Aku melihat asya menggigir bibirnya kuat, dengan tangannya memegang kedua tanganku

"Maaf raa aku tau ini salah, tapi aku benar-benar gak bisa ngendaliin perasaan aku sama kamu" ujarnya

Aku menghempaskan tangannya kuat

" STOPPP ASYA!!!! KAMU ITU UDAH GILA , KAMU JUGA PASTI TAU ITU SEBUAH KESALAHAN DAN ITU DOSA, JADI BUANG PERASAAN KAMU ITU, DAN AKU HARAP KAMU GAK AKAN PERNAH MUNCUL LAGI DI HADAPAN AKU" kataku berteriak dan beranjak pergi meninggalkan asya yang sudah tertunduk lemah.

Just You [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang