4. Berisik Sekali Kalian!

4.4K 349 4
                                    

"BAGAS!!" Garean membentak dan menarik tangan Bagas. Dia masih mengamuk juga dengan segala terkejutannya

"BACOT GOBLOK BERISIK TAU GAK!!!" Garean membawa Bagas menuruni tangga dengan paksaan. Bagas menyeimbangkan badannya agar gak jatuh dari tangga lagi pula si Ean yang menyeretnya dan berjalan turun dari tangga dengan langkah cepat.

"Ish pelan pelan bego!" Umpatan Bagas tak di gagas oleh pemuda di depannya ini. Budeg ya.?

"Emang pada budeg and tolol ya!" Akhirnya Bagas hanya pasrah dia dibawa. Bodo kalo dia jatuh kan ni anak yang di depannya juga bakal jatuh kan.

Sesampainya di ujung tangga Ean membawanya ke arah ruang keluarga. Dengan kasar Ean menghempaskan Bagas ke hadapan keluarganya. Dengan malas Bagas duduk di lantai dengan santai menatap mereka datar

"Ihhh kakak mah jangan gitu kasian kak Bagas" Lilia sang protagonis wanita di dalam novel yang Bagas baca. Bagas yang mendengar suara ppb bergidik ngeri sekaligus jijik dengan suaranya. Lilia mendekati Bagas dan dengan gerakan cepat Bagas langsung mundur ke belakang

"Weh guoblok anjir suara lo aman bos..? Jijik bet anjing gue dengernya iuhh.." Bagas memperagakan badannya bahwa ia mau muntah

"Ihh~ kok kakak jahat sih hiks..." Lilia membuat wajah seolah dia yang sedang di sakiti, sangat sangat menyebalkan bukan?

"Anjing! Babi gak usah bikin wajah kek gitu Cok.. ngeri gue liatnya.." Bagas memalingkan wajahnya jijik sekaligus muak melihat wajah PPB di hadapannya ini

"Bagas!!" Seorang pemuda kakak dari Lilia bernama Karadian Fanhouvel sekaligus Kakak pertama alias anak sulung, datang datang langsung menjambak rambut Bagas

"Apa blog!?" Bagas tak meringis kesakitan dan menatap balik Dian tajam. Mereka saling tatap hanya ada keheningan disana namun sebuah suara mengalihkan perhatian mereka

"Ihhh kakak jangan narik rambut kak Bagas dong kasian..." Lilia pengganggu suasana akhirnya buka suara.

"Ihh Lilia baik banget deh padahal kan dia udah jelekin kamu ..." Ucap Ean sambil menunjuk ke arah Bagas. Tangan Dian sudah lepas dari rambut Bagas dan beralih mengelus kepala Lilia

"Lama lama gue mabok kalo disini terus...babi babi.." Bagas segera berdiri menatap sang kepala keluarga

"Gue mau pergi awas aja kalian ngehalangin jalan gue, gue bacok lu pada ..." Bagas segera melenggang pergi dari sana. Meninggalkan para keluarga laki laki dengan segala keterkejutannya.

"Apa apaan anak sialan itu kenapa berubah Sekali dia..."

"Sudahlah ayah dia cuman berubah gitu doang paling lagi cari perhatian lagian gara gara dia mama pergi ck .. aku tak peduli tentang takdir yang terpenting karena dia lah mama tidak bersama kita.." Karadian memutar bola matanya malas

"Benar kata Dian ayah paling dia cuman akting buat dapet perhatian aja..."

"Hmm benar juga yaudah...Lilia sini nak mari kita pergi jalan jalan...." Tuan anji- maksud saya Leon menggendong Lilia dan pergi diikuti kedua anaknya.

.

.

Berpindah ke sisi Bagas ia dengan malasnya menaiki tangga lagi menuju kearah kamarnya. Bagas hanya bisa sabar bolak balik naik tangga itu capek kalian mengerti??

"Lelah sekali ya tuhan naik tangga mulu.." Bagas menghela nafas lelah.

Ia berjalan mendekati pintu membukanya perlahan dan---






"GOBLOK SAHA LOO!! kok bisa di kamar gue hah!!?"

"Ah Master welcome..."

"Hah master?"

°°°

One More Chance, BagasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang