40. Rahasia dan Pria misterius

1.3K 120 2
                                    






"Chiko apa lo ayah gue??" Pertanyaan yang di lontarkan Bagas membuat Chiko terdiam.

Chiko terdiam, hening beberapa detik sebelum Chiko membuka mulutnya.

"Maksud mu tuan??"

"Jangan mencoba mengalihkan topik ayah..." Bagas mengucapkannya dengan nada yang terdengar sedih.

Sudah. Air mata Chiko tak dapat terbendung lagi. Perasaan sesak yang terus menimpanya saat mengetahui Bagas adalah jiwa putranya yang berada di tubuh Radit. Perlahan tapi pasti air mengalir dari kedua mata Chiko.

"Hiks... Bagaskara Xavier... putra tunggal ku...hiks...anak ku satu satunya bersama istri ku Augtin Chavie yang sekarang menjadi Augtin Xavier...hiks.." Chiko menangis tangan bergerak untuk mengusap air matanya namun Bagas memegang kedua tangan ayahnya, mengambil alih untuk mengusap air mata ayahnya.

"Ayah..." Bagas mengelus pipi ayahnya yang lembut.

"Bagaimana hiks...ayah bisa ada disini??" Dengan tangisannya Bagas bertanya.

"Ayah di beri tugas untuk membantu seseorang di dunia ini nak..." Chiko mengelap air mata anaknya

"Lalu Bagas kenapa kau bisa disini..?"

"Bagas tertabrak mobil saat itu ayah..." Bagas kemudian melanjutkannya lagi

"Dan akhirnya Bagas berakhir disini..." Jelas Bagas.

"Ayah...bagaimana dengan keadaan Bunda??" Bagas menatap kearah ayahnya.

"Bunda baik baik saja diatas sana Bagas..." Chiko mengusap Surai hitam anaknya.

"Hiks...." Bagas kembali ke pelukan sang ayah menyembunyikan kepalanya di ceruk leher sang ayah.

"Bagas...ssstt tenang ya nak..." Chiko menenangkan Bagas yang ada di pelukannya

"Oh ya ayah mau tanya kenapa Bagas tau kalau ini ayah?"

"Tadi si Radit yang bicara..."

"Maksudnya??"

"Tadi waktu pingsan Bagas ketemu Radit alias pemilik asli tubuh ini, dia bilang kalau Chiko adalah ayah Bagas...waktu itu Bagas gak percaya tapi saat mengingat waktu Bagas sama ayah, perasaan familiar selalu menghampiri Bagas dan bagaimanapun sikap ayah selalu sama, Jadi Bagas percaya deh..." Acara tangisan berhenti dan mereka saling tersenyum, keluarga Xavier kembali.

"Ohh begitu..." Chiko tersenyum lembut dan mengusap lembut kepala Bagas.

"Ayah biarkan Bagas seperti ini dulu ya..." Bagas menyamankan dirinya di pelukan Chiko.

"Lalu bagaimana dengan teman mu Bagas..."

"Suruh saja mereka masuk..."

"Baiklah..."
.

.

.

.

Kini di ruang rawat Bagas, disana nampak dua pemuda yang saling tatap dengan pandangan permusuhan. Jika kalian bayangkan ini di anime mungkin kalian akan melihat kilatan listrik di antara mereka.

Mereka adalah

"Dia adek gue sekaligus guru gue!" Raffles.

"Gak!! Lo bahkan belum ngomong ke Bagas untuk jadi adik lo!! Dia itu adik dari BARASIA ARNOLDI!!" Dan Baras.

Ya dua pemuda yang sedari tadi asik debat adalah Baras dan Raffles, mereka berada di samping Bagas, Baras berada di kanan dan Raffles berada di kiri Bagas.

One More Chance, BagasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang