24. I'm Save

1.5K 150 1
                                    

"I'm backkk" Bagas dengan sopan masuk ke dalam mansionnya.

"Gak da orang ya? yess Wuhu!!" Bagas bahagia, ya hanya sesaat.

Bagas berjalan, hendak menaiki tangga

Jleb...

entah datang darimana sebuah suntikan menancap di leher Bagas, seketika Bagas ambruk.

Pria yang membius Bagas membawa Bagas menuju sebuah ruangan.

"Permisi tuan..saya telah membawa Bagas tuan..." Pria tersebut berbicara dengan orang yang berada dihadapannya.

"Bagus, kalau begitu ikat dia lalu kau pergi dari sini..." Pria tersebut mengikuti perkataan pria dihadapannya itu.

Dengan cekatan pria itu mengikat tubuh Bagas.

"Baik tuan kalau begitu saya permisi..." Pria tersebut menunduk, kemudian pergi dari sana.

"Hahaha, saya akan tunggu anda bangun anak sialan.." Dia Leon.. Tentu kalian pasti sudah menebaknya.
.

.

Beberapa menit dan akhirnya Bagas terbangun dari tidurnya.

"Ahh akhirnya kamu bangun juga anak sialan.." Leon berbicara sambil bergerak mendekat kearah Bagas

Bagas memberontak, mencoba melepaskan tali yang mengikatnya.

"Shhh... Apa yang mau Lo lakuin anjing!!?" Bagas berteriak.

"Tidak ada hanya akan menghukum anak sialan yang sudah membuat putri tersayang ku menangis..." Leon mengeluarkan pisaunya

"Hah!!! Maksud Lo apa tolol gue gak ngapa ngapain dia bego!!! Ck bocah prik tersebut... suka sekali memfitnah seseorang...dan ingat pak tua!! Fitnah lebih kejam dari pada membunuh..." Bagas menatap malas kearah Leon

"Berisik sekali kamu.." Leon mengarahkan mata pisau tersebut kearah leher Bagas.

Dengan perlahan Leon mendekatkan pisau tersebut, sedikit lagi akan mengenainya namun—

Brakk

"Tuann!!" –Seseorang mendobrak masuk ke ruangan Leon.

"Ck apaan..." Leon berdecak dan menyimpan kembali pisau itu.

"Perusahaan anda mengalami masalah tuan.. Para karyawan tidak bisa menyelesaikannya tuan, hanya anda yang bisa..." Pria tersebut bernapas secara tidak teratur, sepertinya dia habis berlari.

"Ckk menyebalkan..."

"Kalau begitu kurung anak sialan itu di kamarnya.. Dan jangan beri dia makanan.." Leon beranjak keluar dari ruangan

Pria tadi membungkuk. Setelahnya dia menatap Bagas

"Kau selamat sekarang nak.."

"Ck.."

"Bilang apa kek gitu..." Pria tersebut berdecak.

"Lepasin gue dulu!!" Bagas bentar bola matanya malas.

"Oke oke ..." Pria tersebut mendekat kearah Bagas dan mulai melepaskan ikatan tali.

"Hmm thanks.." Bagas bangun dari duduknya.

"Y" pria tersebut menatap malas kearah Bagas juga ditatap balik dengan cara yang sama.

"Woy Kunha.." Bagas bertanya kepada pria itu, yang tak lain dan tak bukan adalah bapak mu eh—Kunha Ulmatera.

"Hmm?"

"Chiko mana?"

"Chiko ada tugas napa? Kangen?" Kunha melirik Bagas

"Gue cuman tanya... Dah lah gue ke kamar.." Bagas berjalan menuju arah kamar.

Kunha menghela nafas kasar. Tiba tiba seseorang muncul dibelakang Kunha dan mulai menepuk pundak Kunha

Puk

"GAHH!!!" Kunha berteriak kaget. Menengok kebelakang, dia melihat seseorang dengan rambut biru disana yang sedang menahan tawanya.

"Hhh kau lucu..." Chiko terkekeh kecil sambil menutup mulutnya.

"Heh!! Aku itu gak lucu ya gue itu tampan.." Kunha menyombongkan dirinya.

"Ya tampan tapi nyerempet lucu pfftt..dan bahasa gue itu gak cocok sama diri mu.." masih dengan tertawa kecilnya Chiko berbicara

"Kunha kita balik dulu, ada tugas penting.."

"Hah tugas lagi???hahhh.." Kunha menghela nafas kasar.

"Pfftt sudah lah ayo..." Dengan paksaan Chiko menyeret Kunha dan mereka pergi dari sana.













°°°

"okey siap siap untuk drama dari bocah babi itu..."

"Hah tunjukkan siapa penyanyi Sesungguhnya?? Gue akan coba itu..." Bagas tersenyum licik.

One More Chance, BagasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang