42. Tantangan

1.1K 116 0
                                    

Oke sekarang kembali ke Bagas dan pria itu. Lupakan apa yang dikatakan Reus dan Alon.

Beralih ke Bagas.

Kini Bagas dan pria misterius itu saling duduk berhadapan.

"Baik sebelum itu pak... Gue pengen tau lo siapa dan apa maksud lo nangkep temen temen gue!?" Bagas menatap tajam ke arah pria itu

"Perkenalkan saya Ronie Leonardo Caprio...anda bisa memanggil ku Roni..."  Pria yang bernama Ronie memperkenal dirinya dengan sopan

"Oke pak tua Roni...jadi apa maksud lo nangkep temen gue?"

"Tenang saja Bagas..kami tidak akan menyakiti teman mu.....yang pada dasarnya memang tidak kami tangkap" Roni membatin setengah kalimat yang ia ucapkan

"Haruskah gue percaya itu??"

"Itu terserah mu Bagas....saya mengundang mu kesini karena ingin memberi mu sesuatu..."

"Apaan?"

"Aku punya tantangan untuk mu Bagas....."

"???" Bagas terkejut, orang asing ini memberinya tantangan, you know mereka sama sekali tidak kenal, ya meski sudah kenalan tapi tetap saja baru aja kenal ngasih tantangan.

'pria aneh...' batin Bagas sambil melihat aneh ke arah Roni

"Oke selagi lo ngelepasin teman gue...."

Roni mengangguk. Meski dia terus menahan tawa.

'bocah ini mudah sekali ditipu...atau memang editan ku yang terlalu nyata...?' Roni tertawa internal.

"Tantangan mu adalah...."

"Bongkar semua kebusukan Lilia...." Roni tersenyum licik

"Ck itu mudah..."

"Memang namun semua usaha mu akan ku halangi..." Roni tersenyum semakin lebar.

"Hah?"

"Kami akan menghalangi mu dalam mengambil bukti bahwa Lilia salah. Jadi kamu harus bisa membongkarnya, mengambil bukti.."

"Jadi lakukanlah dengan halangan yang kami berikan...." Roni menyeringai.

"Cih boleh boleh saja..." Bagas tersenyum.

"Kalau begitu cepat lepaskan teman gue!"

Oke akhirnya tawa Roni tak dapat terbendung lagi.

"Hahahaha!" Bagas kebingungan dengan tawa Roni

"Napa lu?? Stres?" Bagas memandang aneh ke arah pria itu..

"Bagas sepertinya memang benar..editan ku terlalu mulus hingga kamu pikir itu nyata...hahaha" Bagas masih terdiam

"Bagas sebenarnya mereka tidak ku sekap...itu semuanya hanya editan. Untuk videonya juga editan..." Roni terkekeh kecil

Sedangkan Bagas dia.

Brak!

"Babi!!!"

"Geblek lo nipu gue!! Anjir!!"  Bagas memukul meja yang ada di hadapannya.

"Santai lah nak..." Dengan raut datarnya Roni berbicara.

"Cih gue balik aja bad mood gue anjirrr lo nipu gue brengsek!" Bagas berdiri dan berjalan keluar dari ruangan itu namun Roni berbicara

"Selesaikan tantangannya Bagas...jika kau berhasil maka ada hadiah yang spesial untuk mu..." Bagas diam namun tak berbalik lantas langsung pergi dari sana.

Bagas telah sampai di luar rumah tua itu. Bagas tancap gas dari sana.

'tantangan konon...'

'tapi akan kucoba untuk menyelesaikannya pak tua Roni' Bagas menyeringai
.

One More Chance, BagasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang