50. Dendam ⚠️

1.6K 113 10
                                    

Chapter ini penuh dengan kekerasan juga siksaan. Harap para pembaca yang berada dibawah umur untuk tidak membaca chapter ini. Takut akan mempengaruhi pola pikir para pembaca.

Jika para pembaca ada yang tidak suka adegan kekerasan. Harap jangan dibaca.

Penuh dengan darah dan siksaan.

Para pembaca harap jangan meniru tindakan kekerasan ini.

Terimakasih.

⚠️⚠️⚠️⚠️

"Ahahaha... ternyata sang iblis itu pemimpin mafia yang hebat itu ya...?" Seorang lelaki tertawa.

"Dan sekarang mereka sudah mengklaim diri ku sebagai adiknya juga sebagai ketua baru dari mafia itu? Hahahahah benar benar menyenangkan!" Dia kembali tertawa.

Dihadapannya ada beberapa orang yang sudah tergeletak mati. Orang orang yang telah berkhianat di organisasi Mafianya.

Kedua Iblis yang dimaksud adalah Lion dan Loin.

Tentu sang lelaki sendiri adalah Bagas. Jangan kalian pikir Bagas adalah orang yang baik. Namun dia merupakan orang yang begitu kejam jika menyangkut keluarga, orang tersayangnya dan tentu saja dirinya sendiri.

Saat ini Bagas tengah membunuh beberapa tikus yang berada di mafianya. Mafia yang ia beri nama Xavirda.

Waktu itu. Bagas dihampiri oleh kembar L. Mereka menawarkan Bagas untuk menjadi pemimpin organisasi Mafia. Tentu saja Bagas terima dengan senang hati. Cita citanya tercapai juga.

Flashback•••

Waktu pagi. Bagas terbangun. Tidak. Tidak di kamarnya. Dia terbangun di sebuah ruangan. Disana terdapat sang kembar L.

"Oh kau sudah bangun? Akhirnya...." Lion tersenyum.

"Apa maksud lo hah???"

"Its nothing boy..." Loin berbicara.

"Ya...kita hanya ingin memberikan sebuah hadiah untuk mu! Hehe anggap aja permintaan maaf buat Kunha dan ayah mu hehe" Lion menyengir sambil menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.

"Oh, benar kah? Kalau gitu apa hadiahnya?" Bagas menatap ke arah dua pemuda iblis itu.

"Baca saja.." Loin berbicara sambil melempar sebuah map.

"Dan kau harus menerimanya.." Lion menyambung.

Bagas tidak mendengarkannya. Matanya fokus ke arah map yang di lempar Loin. Dia membukanya.

Matanya terbelalak. Apa ini? Dia berpikir seperti itu. Hanya ada 1 lembar disana.

[SELAMAT ANDA ADALAH ORANG YANG TERPILIH SEBAGAI KETUA SELANJUTNYA DARI SANG MAFIA KITA!]

Begitulah isinya. Bagas mengernyit. Mafia? Oh dia begitu menantikannya. Ini adalah cita citanya.

"Bagaimana tertarik?" Lion bertanya menatap muka yang berseri seri itu.

"Dengan senang hati gue nerima ini..." Bagas tersenyum licik. Ah lihatlah. Para iblis itu ikut menyeringai.

"Pilihan yang bagus....." Lion tersenyum

~~~~~~~~~~~~

"Baiklah waktunya untuk membalaskan dendam mu Radit..."

×+×+×+×

Bagas menatap puas. Sekarang lihatlah di depannya terdapat orang orang yang ia benci.

One More Chance, BagasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang