18. Fight!

1.9K 189 2
                                    


"So... Pergi ke labas Sekarang?" Bagas bertanya kepada pemuda yang dihadapannya.

[Note: Labas= Lapangan Basket]

"Tentu Bagas, but jangan sampai si ketos itu tau kalau kita akan bertarung, cih dia itu mengganggu suasana.." Raffles menghela nafas melihat bagaimana si ketos alias Baras selalu saja mengganggunya saat tengah berantem.

"Ahh tenang saja dia dia sibukkan oleh tugasnya, juga untuk para guru dia akan tutup mulut...."

"Karena ayah Lo, Raffles seorang donatur dari sekolah ini...." Bagas menyeringai, meski tubuhnya nyeri akibat luka, dia masih santai saja.

"Ah Lo benar..." Raffles ikut menyeringai.

"Woyy Bagas Lo gak niat buat berantem kan tubuh LO MASIH LUKA WOYY!!" Reus berteriak karenanya dia terpukul oleh Ean

Bugh!

"Anjing!.." Reus mengumpat dan kembali memukul si Ean
.

.

.
Kini dua pemuda yang siap adu jotos berada di labas. Bagas dan Raffles menyiapkan kuda kudanya dengan matang

'hah dilihat dari sikapnya sepertinya Raffles tidak sama dengan kedua anak iblis itu... sepertinya mantan petarung kyorigi ini akan mendapatkan lawan yang seimbang....' Bagas menyeringai.

'akhirnya gue bisa lawan tu anak.... sepertinya seru melawannya...' Raffles membatin sambil tersenyum kecil.

Namun, nampaknya ada seseorang yang tengah menonton mereka. Oh jangan lupakan ini semua murid juga menonton mereka.

Wuihh Bagas lawan Raffles tu sapa nih yang menang

Yang gue yakin sih Raffles sih yang menang

Lo gak inget apa Bagas lawan Dian ma Ean aja menang masak sama Raffles kalah sih..

Iya sih tapi kan Raffles terkenal pandai bertarung...banyak yang ngelawan dia tapi mereka yang kalah

Ya sih

—Percakapan para para murid disana. Sedangkan Reus, Alon dan duo saudara iblis, mereka berada di BK. Sedangkan Lilia dia asik di UKS. Menyebalkan.
.

.

.

Raffles dan Bagas saling memandang. Raffles bergerak maju hendak memukul Bagas. Dengan lihai Bagas menghindarinya dan melayangkan pukulan ke rahang Raffles

Bugh

"Shh.." Raffles mendesis pukulan Bagas pertama telah mengenainya. Tak mau kalah Raffles memukul kembali Bagas di perutnya. Dengan cepat Bagas menahan pukulan Raffles yang hendak mengenai perutnya yang terluka

'hampir saja' batin Bagas

Bagas menendang perut Bagas dengan tendangan dollyo chagi. Tendangan itu memerlukan badan Bagas yang harus menyamping tendangannya ia arahkan ke perut Bagas bukan kepala.

Bugh!

Setelah Bagas menendangnya ia melakukan pukulan Eolgol Jireugi. Itu pukulan arah atas, tepat mengenai hidung Raffles

BUGHH

Pukulan Bagas sangat kencang membuat hidung Raffles mulai mengeluarkan darah

"Ckk lo hebat Bagas..."

Raffles berlari memukul Bagas di perut, dan kali ini berhasil

Bugh!

"Arghh!" Bagas berteriak kesakitan, pukulan itu telak mengenai lukanya.

One More Chance, BagasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang