41. Allgerliano dan Seseorang

1.2K 113 0
                                    

Mari kita lihat kakak adik Allgerliano yang waktu itu mendapatkan pekerjaan seorang model.

"Woy guys!!" Dia Reus berteriak pada Alon juga Bagas. Mereka sedang berada di apartemen Bagas.

"Ngape?" Alon menanggapi.

"Lihat berita sini!!!" Reus mengajak yang lain untuk melihat TV.

Bagas dan Alon hanya mengikuti Reus berjalan kearah tv besar nan indah itu.

"Napa?" Bagas bertanya

"Lihat dulu ngeb baru ngomong!" Reus berdecak, sedari tadi dua orang itu selalu bertanya apa, menyebalkan.

Reus menyalakan TV. Lalu dengan cepat mengganti channel TV ke channel yang ia mau. Dia berhenti di channel yang sedang membahas perusahaan Rafexal.

< Perusahaan Rafexal merekrut model baru. Produk yang di keluarkan perusahaan Rafexal langsung habis dengan cepat >

< Semua ini karena model baru perusahaan Rafexal, yaitu kakak adik Allgerliano, Luna Allgerliano dan Khairy Allgerliano >

Kemudiam scene beralih menampakkan sesosok kakak adik Allgerliano.

Suara di tv kembali berbunyi

"Nah ini dia kakak beradik Allgerliano" seorang reporter bergerak mendekat ke arah mereka

"Bolehkah saya bertanya kakak kakak?"

"Oh boleh..." Luna menjawab dengan senyuman khasnya.

"Bolehkah saya tau siapa saja yang mendukung kalian disaat kalian susah?" Reporter mengarahkan micnya kepada Luna.

"Mmm saya hanya tau marganya namun untuk lebih jelas kalian bisa tanya adik saya..." Luna menarik Khairy kesampingnya

"Ah! Tentu saja teman teman kita..!"

"Boleh anda menyebut nama mereka?"

"Tentu! Mereka adalah Reus, Bagas, dan juga Alon!" Khairy menyebutkan mereka dengan nada antusias.

Disisi lain tiga orang terlihat sungguh gembira.

"Uwahh!!! Khairy nyebutin nama kita!!!" Alon tersenyum lebar.

"Aaa! Seneng banget!!" Reus ikut serta.

"Bener gila!! Mereka langsung jadi model terkenal dong!!!" Bagas menjawab.

Baiklah mari kita berpindah ke seorang gadis yang menonton berita yang sama. Gadis tersebut mengepalkan tangannya.

'ishh! Kenapa mereka langsung jadi model terkenal sih!!!' gadis tersebut yang tak lain tak cantik itu adalah Lilia.

Lilia menggertakan giginya. Oh jangan lupakan disana juga ada sang ayah iblis kita Leon.

Lilia menetralkan raut wajahnya dan memulai aksinya.

"Wah ayah!! Lihat! Temannya kak Bagas jadi model! Lilia juga pengen ayah!!" Lilia menatap penuh permohonan kepada Leon.

"Boleh, tapi di perusahaan ayah aja ya baby..." Leon berucap namun di jawab oleh gelengan kepala.

"No! Lilia mau di perusahaan Rafexal!!"

"Loh kenapa?"

"Biar Lilia bisa ketemu sama kak Khairy dan kak Luna...!" Ucap Lilia antusias.

"Di perusahaan ayah aja ya? Perusahaan ayah kan lebih besar dari perusahaan Rafexal baby..." Tangan Leon bergerak mengelus rambut halus Lilia (sombong amat lu!)

"No!!! Pokoknya Lilia mau jadi model di perusahaan Rafexal!" Lilia matanya mulai memerah dan berkaca kaca.

"Hiks!! Lilia mau jadi model di perusahaan Rafexal ayah!!! Hiks hiks!! Huwaa!!!" Lilia menangis.

One More Chance, BagasTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang