.
.
.
Dua hari kemudian...
Tampak Lelaki dengan postur tegap sedang menatap berkas-berkas yang menumpuk di depannya. Di sampingnya ada sosok bermasker yang senantiasa bersamanya hari ini.
"Selidiki soal Gaara Sabaku," perintah Lelaki itu dengan suara serak basah miliknya.
Lelaki bermasker hitam itu mengangguk patuh.
1 jam kemudian, Lelaki bermasker yang bertugas menyelidiki Gaara telah kembali.
"Bacakan," titah Lelaki misterius itu lagi.
"Gaara Sabaku, kedua orangtuanya adalah Dokter bedah. Dua bersaudara dan dia anak bungsu, saat ini berkuliah di Universitas Startlight dengan jurusan Hukum, anak baik-baik alias tidak pernah terlibat kenalan maupun skandal, pernah dikabarkan menjadi selingkuhan Sakura Haruno namun kini keduanya sudah berpisah." Tangan Lelaki yang memerintah tadi terangkat, seolah menyuruh Lelaki bermasker untuk tidak melanjutkan ucapannya.
"Hanya seekor semut kecil ternyata," ujar Lelaki itu meremehkan Gaara. Senyum iblis tercipta dari wajahnya.
"Benar, untuk itu kita tidak perlu memedulikan dia."
"Apa dia termasuk dalam daftar tersangka?"
Lelaki bermasker menggeleng. "Impossible, Gaara terlalu penakut untuk melakukan hal semacam itu."
.
.
Kini rutinitas Sakura di Kampus jadi seperti biasanya dengan kehadiran Daisuke. Puing-puing yang hilang kini kembali lagi. Gara-gara itu Sakura jadi melupakan para mainannya di Club. Pasti mereka sudah sangat merindukan majikannya.
"Bagaimana masakan ku?" Tanya Daisuke antusias.
Sakura tak kalah antusias. "Rasanya masih luar biasa, kamu kan memang jagonya masak," puji Sakura lagi dan lagi. Tentu saja hal itu membuat Daisuke memerah.
Kelas mereka hari ini begitu singkat, karena para Dosen sedang sibuk meliput sesuatu. Keduanya memutuskan untuk menghabiskan waktu bersama.
Sakura terpaku pada tempatnya. Tatapan curiga dilayangkan ke arah Daisuke. Bagaimana tidak, saat ini Sakura melihat Daisuke masuk ke dalam mobil mewah dan tak lupa mengajak Sakura masuk juga.
Daisuke yang miskin tentu tidak sanggup membeli mobil ini bukan?
"Ini mobil kamu?" Tanya Sakura memastikan.
"Iya," jawab Daisuke ketus.
Emerald Sakura melebar. "Hah?"
Sadar akan situasi Daisuke angkat bicara. "Aa Kura seperti tidak bisa bercanda aja, aku bercanda Kura. Ini mobil temanku, yang sering aku bicarakan ituloh," sahut Daisuke dengan raut tenang.
Mendengar hal ini Sakura sedikit lega. "Aku penasaran nama temanmu itu siapa? Selama ini kamu tidak pernah menyebutkan namanya," kekeh Sakura.
Memang benar Daisuke selalu membawa-bawa nama temannya, hanya saja Daisuke tidak pernah menyebutkan nama temannya itu.
Daisuke menggaruk pipi tirusnya. "Aku pikir itu nggak penting jadi aku nggak kasih tahu, nama dia Kishi."
Sakura mengangguk. Kishi ternyata. Itu nama lelaki bukan? Setidaknya Sakura sudah lega, teman yang selalu Daisuke andalkan bukanlah seorang perempuan.
.
.
Dengan malas Sakura masuk ke dalam Mansion nya. Jujur Sakura enggan berpisah dengan Daisuke. Tepat sampai di Ruang tamu Sakura melihat Matsuri yang mulai berjalan mendekat ke arahnya. Wajah Perempuan itu terlihat serius.
"Sakura ... ada yang ingin ku bicarakan," sahut Matsuri sambil menatap Sakura dari atas sampai ke bawah. Dengan malas Sakur mengiyakan.
"Katakan, aku nggak suka basa-basi jadi langsung ke intinya saja."
"Sebenarnya apa latar belakang kekasihmu itu? Jangan berbohong dia bukan orang biasa," ujar Matsuri seakan mempertanyakan letak kejujuran Sakura.
Sakura menjadi kesal. "Apa maksud kamu?"
"Panggil aku kakak Sakura, aku kakak kamu," koreksi Matsuri.
"Ya kakak," ujar Sakura penuh penekanan. "Apa maksud kakak? Kakak tahu sendiri Daisuke itu emang nggak punya latarbelakang, jangan bilang kakak sama seperti ayah. Suka memandang orang dari keuangan dan kekuasaan," sinis Sakura.
"Bukan itu maksud aku, aku hanya mengira kamu berbohong. Bisa saja kan kamu menutupi jati diri Daisuke yang sebenarnya."
"Atas dasar apa?" Sakura agak menaikkan volumenya.
"Tidak tahu? Aku tadi ada rapat bersama para pebisnis serta donatur, di rapat itu aku melihat Daisuke. Para pebisnis serta donatur itu terlihat begitu menghormatinya, orang biasa tentu tidak akan mendapat perlakuan seperti itu kan?"
Sakura terdiam. Apa? Ini tidak mungkin, Sakura sudah memastikan sendiri kalo Daisuke itu hanya berasal dari kalangan biasa-biasa saja. Tapi sekalipun Matsuri berbohong atas alasan apa?
"Kamu jangan berpikir kalo aku bohong, aku serius. Coba saja kamu tanya ke dia," tutur Matsuri seolah bisa membaca apa yang dipikirkan oleh Sakura.
"Ya kakak palsuku," cecar Sakura dengan senyum manis.
Matsuri bergetar sambil mengepalkan tangannya. Sejak dua tahun yang lalu Sakura terus mengatakan dirinya adalah palsu. Matsuri benar-benar tidak mengerti apa maksud ucapan kurang-ngajar adiknya ini.
"Apa maksud kamu?" Cicit Matsuri. Bukannya menjawab Sakura malah berlalu meninggalkan Matsuri, Matsuri terlihat begitu tegang.
Ucapan Matsuri tadi begitu menganggu nya, untuk itu Sakura memutuskan untuk pergi ke rumah Daisuke. Entahlah Sakura mendapat firasat akan melihat sesuatu disana.
Sakura diam dalam mobil, dia sengaja tidak turun langsung di depan rumah Daisuke. Dia ingin sampai secara diam-diam. Dengan diam-diam pula Sakura mendekat. Dapat Sakura rasakan rumah itu begitu sepi. Sakura mengintip jendela kamar yang diyakini sebagai kamar Daisuke. Disana Sakura melihat ada Daisuke dan seorang Lelaki, apakah itu Kishi? Teman yang selalu Daisuke bicarakan.
Sayang sekali Sakura tidak bisa mendengar apa yang dua orang itu perbincangkan.
Bola mata Sakura hampir keluar begitu ia melihat Daisuke membuka kaos yang dia kenakan, Daisuke terlihat memiliki otot perut atau sixpack. Ini agak aneh, Daisuke yang Sakura ketahui tidak memiliki bentuk tubuh sebagus ini, karena Daisuke tidak suka berolahraga. Lelaki itu akan lebih memilih menghabiskan waktu bersama dirinya dibanding olahraga.
Apakah bentuk tubuh se ideal itu bisa didapat dalam kurun waktu dua minggu?
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
To Eunoia (End)
FanfictionSakura dan Daisuke adalah pasangan yang terikat, lebih tepatnya Sakura mengikat Daisuke untuk berada disisinya. Sakura yang suka bermain Pria dan Daisuke yang lugu. Namun tiba-tiba Daisuke menghilang, kemudian Daisuke kembali dengan aura yang sangat...