.
.
.
Sasuke masih terdiam, dia masih mencerna semua informasi yang baru saja dia dapatkan. Kenapa semakin banyak yang dia tahu semakin banyak yang dia rasa dia tidak tahu?
"Revisi gimana Kura?" Dengan terpaksa Sasuke mengajukan pertanyaan ini, meskipun resikonya Sakura akan curiga. Apa boleh buat, yang terpenting sekarang adalah dia harus tahu.
Sakura mendelik. "Kamu seperti orang lupa ingatan aja," kesal Sakura dengan raut yang sama.
"Maaf, ingatan aku samar," alibi Sasuke.
Sakura mendengus pasrah. "Jadi, kamu waktu itu kesal gara-gara tulisan kamu sama persis seperti Gaara. Aku pun kasih saran dengan kamu mengubah gaya tulisan g dan y, biar tulisan kalian nggak mirip 100%. Kamu pun setuju dan sejak saat itu kamu pakai tulisan itu, tulisan dikertas ini nggak lagi," jelas Sakura dengan tampang serius. Sasuke semakin terdiam.
Jika yang Sakura katakan benar lantas apa maksudnya semua ini? Apa ada kemungkinan bahwa isi kertas itu adalah palsu? Tunggu sebentar, barusan Sakura bilang mirip Gaara. Otak Sasuke segera mengarah ke sana, ke arah apa mungkin Gaara yang menyabotase semuanya. Bisa saja dia mengambinghitamkan Sakura.
Sasuke menggeleng cepat. Sial. Dalam situasi ini seperti tidak ada yang bisa dia percaya, untuk saat ini Sasuke hanya bisa percaya pada Kakashi dan Veer.
Sakura mengeram melihat mimik Sasuke yang datar setelah ia selesai menjelaskan, Sasuke terlihat tidak punya antusiasme sama sekali. Bahkan setelah malam panas keduanya. Dengan sedikit enggan Sakura beranjak keluar kamar Club Athinos itu.
Sasuke tak mengejar sama sekali, Lelaki itu masih terlarut dalam pikirannya.Melihat eksistensi Sakura yang menghilang, Sasuke segera mengetik pesan ke Kakashi.
"Cari tahu tentang Gaara Sabaku lagi, rupanya tulisannya sangat mirip dengan Daisuke. Dia pasti ada hubungannya."
Sasuke tersenyum getir, dia seakan mengalami dilema besar.
.
.
Sakura masih menghentakkan kakinya kesal, dia merasa seolah dipermainkan. Langkahnya berhenti ketika melihat sahabatnya, Ino sedang merangkul seorang Pria. Dia lantas langsung mendekat ke arah kedua orang beda gender itu.
"Hei!" Panggil Sakura agak kencang. Sontak Ino yang dipanggil langsung menoleh.
"Sakura," kaget Ino. Dia tak menyangka Sakura masih berada disini, Perempuan itu tak pernah mau menginap. "Apa yang kau lakukan disini." Ino memicing curiga.
Sakura yang dalam suasana hati kesal hanya menjawab ketus. "Tidur dengan Dai." Sakura tak sadar bahwa ucapannya ini sangat memompa jantung Ino. Ino menatap Sakura tidak percaya.
"Astaga, kalian benar-benar sudah sampai ke tahap itu?" Tanya Ino sekali lagi. Sakura hanya mengangguk sebagai respons.
Tiba-tiba ekspresi Ino berubah, yang tadinya tatapan kaget berubah menjadi tatapan menggoda. "Tenang, kalian nggak sendiri. Aku juga," ujar Ino sambil menjulurkan lidahnya. Sakura hanya mengangguk pasrah, dia tahu tabiat sahabatnya ini seperti apa.
"Dia?" Tunjuk Sakura.
Ino mengangguk. "Lihat dia bahkan linglung, dia kelelahan haha," pamer Ino. Perkataan ini berarti Ino sangat hebat diranjang, sehingga lawan mainnya kelelahan.
"Bukan kamu yang hebat, dia aja yang lemah," sahut Sakura malas. Ino melotot tak terima, dia hendak protes tapi Sakura segera mencegahnya.
"Nanti saja, aku lapar. Mau makan?" Tawar Sakura. Ino tampak berpikir kemudian dia setuju.
"Kita makan di Kedai Ramen samping aja, biasa jam segini udah buka. Ohia kamu ajak Daisuke juga." Sakura mengangguk kemudian mengirimi Sasuke pesan.
.
.
Kedai Ramen blok 12
Sasuke akhirnya sampai, dia langsung menemukan keberadaan Sakura dan sahabatnya, karena pengunjung hanya mereka. Wajar saja sekarang masih jam 7.00. Sasuke mendekat, berniat menyapa mereka namun Onyx miliknya sontak membulat melihat siapa Pria kismis disamping Ino. Astaga apa yang dilakukan temannya disini?
"Yo Sasuke," sapa Pria itu ramah. Sai Shimura, itulah nama Pria yang membuat Sasuke kaget. Dia jugalah yang tidur dengan Ino semalam.
Mendengar sapaan itu Sasuke mendelik, hancur sudah penyamarannya.
"Sasuke?" Tanya Sakura dengan wajah kebingungan. Sakura tidak mengenal siapa itu Sasuke.
Ino tertawa kecil melihat Partnernya ini. "Kamu ada-ada saja Sai, nama dia Daisuke bukan Sasuke. Ya meskipun sama-sama punya kata Suke," lontar Ino dengan tawa ringan. Sakura ikut menimpali.
Sai sadar. Dia langsung menggaruk kepalanya meski tak gatal. "Ma-maaf ya Daisuke? Aku pikir kamu Sasuke, dia temanku. Kalian terlihat mirip," alibi Sai kikuk.
Sasuke memutar bola mata malas. "Iyalah mirip orang kembar." Ujarnya dalam hati.
Tanpa menggubris perkataan Sai, Sasuke duduk tepat disamping Sakura. Dia langsung menatap Sakura dalam, seolah memperhatikan setiap inci wajah Perempuan itu. Perempuan yang semalam telah ia ubah menjadi Wanita seutuhnya.
Tak ada perbincangan penting, mereka berempat hanya menikmati makanan dengan tenang.
.
.
Kini Sasuke dan Kakashi berada dalam sebuah ruangan sempit dengan pencahayaan yang minim. Sasuke daritadi tak mengalikan tatapannya dari sosok rambut merah di depannya. Terlihat samar sebelah kiri wajahnya penuh warna merah, semerah rambut Pria itu.
"Katakan, apa anda yang menulis ini?" Introgasi Sasuke, dia masih menatap Pria itu tajam.
Dengan takut-takut Gaara melirik kertas itu, kertas yang menjadi alasan keberadaannya disini. Ya, seorang Pria gila yang dia ketahui bernama Daisuke tadi menculiknya, kemudian membawanya ke sini untuk diintrogasi.
"Jawab!" Lontar Sasuke dengan nada tinggi. Perasaannya membuncah karena Gaara hanya diam menatap kertas digenggamnya.
Gaara mengangguk pasrah. Melihat itu Sasuke semakin terbawa emosi, dengan tak berperasaan dia menendang perut Gaara sampai Pria itu terlempar ke belakang. Pria itu tak bisa melawan karena saat ini dia terduduk dengan tangan diikat kencang.
"Rupanya anda pelaku utamanya," kekeh Sasuke dengan senyum menyeramkan.
Mendengar itu sontak Gaara menggeleng tidak setuju. "Tidak, saya tidak tahu apa-apa. Saya hanya melakukan apa yang diperintahkan," imbuh Gaara. Dia masih mempertahankan gelengan kepalanya.
Sasuke terkekeh. "Jadi siapa yang menyuruhmu?"
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
To Eunoia (End)
FanfictionSakura dan Daisuke adalah pasangan yang terikat, lebih tepatnya Sakura mengikat Daisuke untuk berada disisinya. Sakura yang suka bermain Pria dan Daisuke yang lugu. Namun tiba-tiba Daisuke menghilang, kemudian Daisuke kembali dengan aura yang sangat...