.
.
.
Ino menatap Sakura dan Sasuke iri, ia juga ingin berciuman se hot itu. Tapi dengan siapa? Sesaat kemudian ide hebat muncul dalam benaknya, dengan cepat ia melirik ke arah Yahiko yang berada tepat di samping nya. Yahiko menelan ludah gugup, ia tahu kemana arah pemikiran Ino!
"Aku mau ke sana dulu, bye Ino," pamit Yahiko. Dengan cepat ia beranjak menjauh.
Ino menghentakkan kaki jenjang nya kesal! Yahiko jelas-jelas menolaknya.
.
.
Kembali pada Sakura dan Sasuke, kedua nya telah selesai berciuman. Mereka sudah berciuman selama 30 menit. Bayangkan.
Sakura mengelap sudut bibir Sasuke lembut, Sakura selalu membawa tissue yang ia letakkan di tas mini nya. Sasuke hanya diam pasrah karena tak bisa di pungkiri ia juga menikmati ciuman Sakura yang memabukkan.
Ting
Hp Sakura bergetar, menandakan ada pesan masuk. Sakura segera merogoh. Dia melirik pesan yang masuk tersebut. Dari Suigetsu ternyata, dia lelaki gila yang menyebalkan.
"Hi Sakura, temui aku malam ini. Di taman biasa, dari Sui yang mencintaimu."
Membaca pesan itu membuat Sakura ingin muntah.
Suigetsu Hoshi, pria yang merupakan kekasih kakak tercinta nya, Matsuri. Sakura mengakui, Matsuri terlalu idiot untuk jatuh kedalam pesona pria brengsek ini.
Tapi rasa itu tak bertahan lama, di detik berikutnya Sakura tersenyum smirik. Rasanya sungguh hebat, ia berhasil mengusik Matsuri. Jujur saja Sakura mempunyai dendam yang teramat besar pada wanita itu.
Dengan lihai ia mengirim balasan.
Mata elang Sasuke tak ketinggalan sepersen pun, ia berhasil menelisik isi pesan antara Sakura dengan pria bernama Suigetsu itu. Jujur saja Sasuke tidak kenal dengan pria itu. Kalo ia tidak kenal artinya pria itu tidak terkenal bukan? Huph pasti pria sampah lainnya.
Sakura berdiri, setelahnya ia membuka suara. "Aku ada urusan, kebersamaan kita sampai di sini saja," pamit Sakura yang nampak buru-buru.
Sasuke yang memainkan peran Daisuke yang penurut lantas langsung menyetujui. Sakura tersenyum senang lalu mengecup bibir Sasuke sekilas. Setelah itu ia beranjak dari sana.
Dengan kehati-hatian ia mengikuti Sakura dari belakang. Sasuke akui ia cukup penasaran dengan kehidupan Sakura. Ia tak mengerti mengapa tapi ada perasaan yang menuntut nya harus mencari tahu. Untuk saat ini Sasuke meyakinkan itu karna rasa dendam nya atas kematian Daisuke.
.
.
.
Kakashi mondar-mandir di ruangannya, ia dari tadi khawatir. Sasuke tidak menghubungi nya sama sekali, padahal ia sudah mengirimi pesan. Ia takut terjadi apa-apa dengan sahabatnya.
Kakashi dari awal tidak meremehkan seorang Sakura Haruno. Wanita itu cukup berbahaya. Satu hal yang membuat Kakashi takut. Ia takut Sasuke akan jatuh kedalam pesona wanita itu dan melupakan tujuan awalnya.
"Aku harap meskipun kamu kembaran nya dia, kalian tetap berbeda."
.
.
.
Sakura tiba di Taman, ia mengedarkan pandangannya. Berusaha mencari keberadaan Suigetsu. 20 detik kemudian, Sakura berhasil menemukan Suigetsu. Siluet pria itu nampak khas.
Begitu melihat Sakura, Suigetsu langsung tersenyum hangat. Tangannya terangkat ke atas seperti mau memeluk. Sakura dengan enggan menyambut pelukan itu. Dengan ketidakpenolakan Sakura membuat Suigetsu tersenyum cerah.
"I miss you, babe."
"Hentikan Sui, jangan lupa kita tidak punya hubungan apa-apa," peringat Sakura dengan tegas. Suigetsu mengangkat bahu acuh.
"Dan stop memanggil ku babe!" Ucap Sakura kesal.
Tanpa mereka berdua sadari, dari semenit yang lalu ada sosok dengan topi menutup muka sedang mengawasi keduanya. Ya, sosok itu adalah Sasuke yang sejak tadi mengikuti Sakura. Sasuke adalah tipe orang dengan rasa keingintahuan yang tinggi, jika itu menyangkut orang terdekatnya.
Sasuke menyeritkan alisnya. Apa pria itu yang bernama Suigetsu. Apa dia kekasih lain wanita ular itu, selain Daisuke. Memikirkan nya saja membuat Sasuke kesal. Saudara kembarnya telah dihianati begitu dalam.
Balasan Suigetsu hanya terkekeh dengan protesan Sakura tadi. Ia teguh dengan apa yang ia mau.
"Kenapa mengajakku bertemu?" Tanya Sakura to the point.
"Sudah ku bilang, aku merindukan mu," jawab Suigetsu santai. Sakura mendengus sebal.
"Dasar gila."
Roasting Sakura terang-terangan.
"Dan kau lebih gila lagi, karna membuat orang gila ini tergila-gila," sahut Suigetsu bangga.
Cukup. Sakura lelah menghadapi sikap pria di depannya ini. Andai saja dekat dengan pria ini tidak akan menyakiti Matsuri, tentu saja Sakura tidak mau dekat-dekat dengan dia.
Sasuke yang menyimak, terkekeh. Ia merasa senang melihat ekspresi kesal Sakura.
"Bukannya kata-kata itu lebih layak kau ucapkan ke Matsuri? Hmm Matsuri kakak tersayangku," tukas Sakura membuat Suigetsu tertawa lepas.
"Hahaha, kau pikir aku benar-benar jatuh cinta pada Matsu? Wanita yang memiliki obsesi pada penilaian orang lain. Bersamanya membuat ku muak. Kau tahu itu, kalo bukan karna perjodohan aku mana sudi."
Ingin rasanya Sakura tertawa lepas, Matsuri kakak nya benar-benar hebat. Hebat dalam memilih pria untuk nya menaruh hati. Inilah yang menjadi salah satu alasan Sakura tidak ingin jatuh cinta. Ia takut menjadi sama seperti beberapa orang. Nasip mereka benar-benar memiriskan.
"Sinting," komen Sakura. "But Sui sebaiknya kau berperilaku baik. Kau tahu bukan kosenkuensi mengusik anak kesayangan keluarga Haruno," peringat Sakura.
Sasuke menatap kedua orang berbeda gender di depannya tak percaya. Terutama Sakura. Wanita itu ternyata ular yang berbisa. Bisa-bisanya ia menikung kakak perempuan nya sendiri. Tak tahan, Sasuke segera meninggalkan tempat.
To be continue...
KAMU SEDANG MEMBACA
To Eunoia (End)
FanfictionSakura dan Daisuke adalah pasangan yang terikat, lebih tepatnya Sakura mengikat Daisuke untuk berada disisinya. Sakura yang suka bermain Pria dan Daisuke yang lugu. Namun tiba-tiba Daisuke menghilang, kemudian Daisuke kembali dengan aura yang sangat...