23

303 38 1
                                    

.





.





.

Sasuke tampak diam menatap mading didepannya, kondisinya saat ini tidak menunjukkan adanya gairah sama sekali. Kakashi yang sejak tadi bersama Sasuke jelas menyadari hal itu.

"Well fakta tentang Gaara itu mengejutkan." Kakashi memulai topik, sontak Sasuke memusatkan perhatiannya pada Pria itu.

"Hn," sahut Sasuke.

Kakashi mendesah malas. "Sekarang sudah terbukti Nona Sakura tidak bersalah, jadi apa langkah yang akan kamu ambil Sas?" Tanya Kakashi penasaran. Jujur Kakashi takut Sasuke akan terjebak dengan pesona seorang Sakura Haruno, makanya sedari awal Kakashi selalu memperingati Pria itu.

"Aku bingung, aku benci perasaan ini. Perasaan dimana aku nggak bisa memutuskan." Sasuke mengalihkan tatapannya, seolah tak ingin ada kontak mata.

Ekspresi Kakashi lantas berubah drastis. "Jangan bilang kamu punya perasaan ke Nona Sakura?"

Sasuke mendelik tak suka mendengar pertanyaan itu, ia seakan menepis fakta tersebut. "Aku cukup konsisten untuk tidak melenceng dari rencana, dan kamu tahukan kalo Sakura itu kekasih yang sangat Daisuke cintai. Aku nggak mungkin ambil Sakura dari Daisuke," kekeh Sasuke sambil mengamati pemandangan kota.

"Daisuke udah nggak ada Sas, jadi bisa dibilang Nona Sakura bukan milik siapa-siapa." Mendengar penuturan Kakashi Sasuke lantas berdiri sambil menatap Pria itu tajam, perkataan seperti ini adalah hal yang tabu bagi dirinya. Kakashi yang baru menyadari langsung diam membisu, dia sedikit takut. Amukan Sasuke adalah sesuatu yang berakibat fatal.

"Jangan pernah ungkit hal ini lagi," ucap Sasuke dingin. Kakashi mengangguk patuh.

Kakashi segera beranjak dan memberikan Sasuke sebuah dokumen. "Silahkan kamu cek, ini adalah akhir penyelidikan ku. Dan dari 90% bukti mengarah kepada orang tersebut."

Sasuke mengangguk. "Kamu yakin?" Kakashi mengangguk mantap.

Melihat keyakinan Kakashi yang membara Sasuke langsung memutuskan bahwa dokumen ini adalah final, akhir dari penyelidikannya soal Daisuke. Dan untuk Sakura yang sudah terbukti tidak bersalah? Entahlah Sasuke tidak tahu. Baginya, saat ini yang terpenting adalah kasus Daisuke.

.

.

Makoto dan Mebuki diam terpaku disatu titik, mereka tidak menyangka hal yang mereka takutkan akan terjadi sekarang. Dalam benaknya, Mebuki merutuk dirinya sendiri yang datang kemari. Pupil Makoto melirik istrinya takut, hatinya terasa teriris melihat manik terluka istrinya.

Sazuma menatap kedua orang di depannya dengan tatapan terluka. Bagaimana bisa? Ya tadi dengan mata dan telinganya sendiri, dia melihat serta mendengar apa yang diperbincangkan oleh suami, anak, dan Wanita ini. Sazuma sakit hati. Separuh dari hatinya tidak bisa mempercayai bahwa suaminya telah berkhianat, bahkan ia telah membesarkan putri suaminya dengan Wanita lain.

Masih dengan ekspresi terluka Sazuma beranjak masuk ke dalam rumah, dia muak melihat wajah dua orang ini. Makoto lantas menyusul, Mebuki juga namun langkah dia terkesan takut-takut.

To Eunoia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang