30

332 33 0
                                    

.









.







.

Sasuke semakin mengikis jarak keduanya, hingga hanya tersisa beberapa centi. Napas Kakashi tersekat.

"Shi..." lirih Sasuke, wajah Kakashi langsung memerah. Pria itu terlihat tidak tahan. Kakashi mendesis, dia sudah sampai pada batasnya. Ia sudah tidak bisa menahannya lagi, tanpa pikir panjang ia mendekatkan wajahnya ke wajah Sasuke.

Dalam hati Sasuke kaget bukan main, dia tak menyangka sahabatnya ada penyimpangan seksual. Bukan hanya Sasuke yang kaget, tapi Sakura juga sedangkan Suigetsu, Pria itu terlihat menahan tawa; baginya ini adalah momen langka.

Sasuke membuang muka, untung saja ia tepat waktu. Telat sedikit saja bisa runyam.

Kakashi segera menjauh, ia seakan tersadar. "Maaf." Lepas mengatakan ini Kakashi beranjak pergi meninggal Sasuke yang tampak terpaku ditempat.

Lima menit kemudian, melihat tidak ada tanda-tanda kedatangan orang lain, Suigetsu dan Sakura segera mendekati Sasuke. Pria itu tampak berusaha mencerna semua yang sudah terjadi. Tepukan pada bahunya membawa kesadaran, Sasuke menatap Sakura sebentar kemudian beralih menatap Suigetsu.

"Ternyata kamu benar," putus Sasuke. Dugaan Suigetsu yang sempat ia anggap mustahil ternyata terbukti benar.

"Haha, tadi benar-benar menyenangkan sekaligus menegangkan," tutur Suigetsu dengan raut puas, sontak ia mendapat pelototan dari Sasuke maupun Sakura. "Dugaan itu bukan tanpa sebab, sebenarnya sebelumnya aku sempat melihat interaksi kalian. Dan Kakashi itu terlihat tidak normal," jelas Suigetsu.

Suigetsu berkata jujur, selain belajar bisnis Suigetsu juga belajar psikologi; dia paham betul tanda-tanda orang yang mengalami penyimpangan seksual seperti itu.

Sudut bibir Sakura terangkat. "Jadi sahabat Sasuke seorang gay, benar-benar diluar dugaan. Hei Sas! Kamu normal kan?" Tanya Sakura sedikit bercanda. Sasuke mendengus kesal.

"Jangan aneh-aneh Sakura, jelas aku normal; aku bahkan berhasil membuatmu mendesah kan namaku sepanjang malam," kekeh Sasuke. Savage. Sakura jadi diam tak berkutik.

Suigetsu yang menguping langsung melotot. "Apa-apaan ini? Jadi kalian berdua udah tidur bersama? Gila, kenapa nggak ngajak." Lepas mengatakan ini Suigetsu langsung mendapat bogeman mentah dari Sasuke.

"Dasar gila," tukas Sasuke kesal.

"Kamu to the point banget Sas, aku jadi nggak bisa mengelak," kekeh Sakura dengan tawa ringan.

Sasuke kembali diam, dia tampak tidak berminat; dia membiarkan Suigetsu dan Sakura berdiskusi. Lagi dan lagi Sasuke tertampar kenyataan, minggu ini ia banyak mengonsumsi kenyataan pahit. Mulai dari keterlibatan ayah dan sahabatnya, serta sahabatnya yang ternyata adalah seorang gay. Benar-benar mahkluk menyimpang yang menjijikkan.

Setelah mengetahui fakta ini Sasuke jadi mengerti akan sikap aneh Kakashi, penunjukkan kasih sayang sahabatnya atau bisa dibilang mantan sahabatnya yang tidak biasa, serta alasan pria itu suka menyentuh tubuhnya. Sasuke pikir itu normal, tapi setelah ini Sasuke merasa geli sendiri.

"Iya kan Sas?" Pertanyaan Sakura membuyarkan lamunan Sasuke. Sasuke hanya melirik sekilas seolah mempertanyakan apa yang hendak Sakura sampaikan.

To Eunoia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang