18

396 45 18
                                    

.




.




.

Setelah melihat dengan seksama dapat Sasuke ketahui ini hanya foto dua orang pria yang tampak sangat akrap. Melebihi batasan. Namun sayang, kedua pria itu sedang membelakangi kamera. Muka mereka tidak kelihatan, hanya memperlihatkan bahu mereka yang lebar. Dan parahnya lagi, foto ini buram. Seperti diberi efek pemburaman namun hanya 30%.

Sasuke dengan gesit mengirimkan foto itu ke Kakashi, ia ingin Kakashi menyelidiki nya. Setelah itu, Sasuke melepaskan ponsel dan lanjut berkendara. Ia ingin fokus.

Diseberang sana yang jauh dari club Athinos. Tampak Kakashi dengan baju hangatnya sedang menatap ponsel nya dalam. Ia sedang memperhatikan foto yang dikirim Sasuke tadi.

Kakashi mendengus lelah. Beban pikiran nya bertambah.


Keesokan harinya

Saat ini Kakashi tampak duduk manis di atas meja kerjanya, dia membuka masker hitam yang selalu dia kenakan. Menampilkan wajahnya yang begitu rupawan, rahang tegas dan hidung yang berdiri mancung. Dimata sebelah kanannya terdapat bekas luka, bekas itu terlihat begitu lama.

Sangat membekas namun tak mengurangi kadar ketampanan seorang Kakashi Hatake.

Kakashi tersenyum kecil. Akhirnya ia berhasil menyelesaikan tugas dan tanggung jawab nya hari ini, hari ini tugas-tugas itu selesai cukup cepat.

Kakashi berdiri dan langsung mengambil kunci mobilnya, saat ini ia hendak menuju ruang 016. Ruangan khususnya dan Sasuke. Hari ini keduanya hendak membahas beberapa tersangka.

Perlu diketahui bahwa kematian Daisuke tidak sesederhana itu, setelah diselidiki lebih lanjut ternyata Daisuke, berhasil mengetahui suatu rahasia besar. Sasuke curiga, hal itulah yang membuat nyawa Daisuke direnggut. Ini bukan bunuh diri, ini pembunuhan berencana. Hanya tinggal menunggu bom waktu.

.

.

Sasuke meletakkan tangan-nya dibalik saku celana, dengan sorot mata tajam ia menatap papan di depannya. Papan itu berisi informasi mengenai beberapa orang. Beberapa orang yang dicurigai terlibat dalam aksi itu.

Sasuke mengambil bangku kecil, meletakkan bangku itu tepat di depan papan. Setelah itu mata onyx nya menatap papan lekat.

Dalam hatinya ia bertanya-tanya, kenapa harus Daisuke? Daisuke begitu baik, ia tak pernah sekalipun terlibat dalam aksi hitam. Malah dirinya lah yang terlibat.

Daisuke Uchiha itu begitu lembut, ia baik hati dan penyabar. Sangat mirip dengan ibu mereka yang baik hati, bahkan jika bisa Sasuke ingin menyamakan mereka dengan malaikat. Dibalik kelamnya darah Uchiha, hanya mereka lah cahaya putih.

Sasuke kembali memusatkan atensi nya pada papan itu, menatap sosok berambut hitam pekat. Sama seperti miliknya. Ya, itu ayahnya. Fugaku Uchiha. Bukan tanpa alasan Sasuke memasukkan Fugaku dalam daftar. Fugaku itu kejam, dia tak akan segan-segan melukai bahkan membunuh darah dagingnya.

Kakashi menepuk bahu Sasuke pelan, membuat Sasuke mengalihkan tatapannya.

"Ini laporan anak buah divisi c, Daisuke benar-benar terlibat dalam bandar narkoba besar" Mata hitam Kakashi menjelajahi laporan digenggaman nya. "Aku yakin ini ada kaitannya dengan Marax. Tidak ada bandar yang lebih besar dan rapi selain Marax," sambung Kakashi dengan sorot mata serius.

Sasuke berdiri. "Kamu benar." Jari panjang nan lentiknya menelusuri foto Fugaku. "Semoga saja dugaan ku salah, kalo benar tua bangka ini benar-benar mahkluk rendahan," hina Sasuke. Jelas sekali hinaan itu ia tujukan pada Fugaku.

Kakashi mengangguk, ia setuju. "Lalu bagaimana dengan Nona Sakura? Ia bukan lagi pelaku utama," tutur Kakashi sambil menatap foto wanita bermanik emerald di depannya.

Mendengar itu Sasuke mendengus kesal. "Jangan bodoh Kakashi, sekalipun dia bukan pelaku utama itu bukan berarti dia tidak terlibat sama sekali. Bisa jadi dia termasuk antek-antek mereka, kamu tidak lupa dengan tulisan pada lembar kertas itu kan?"

Kakashi menepuk dahi. Iya juga. Lembar kertas yang ditulis Daisuke sebelum tewas sangat mengarah kepada Sakura.

"Keluarga Uchiha dan Haruno juga terlibat dalam bisnis yang sama," tutur Kakashi serius.

"Untuk itu, bisa saja dia ikut karena Daisuke mengetahui rahasia gelap kerjasama mereka," sinis Sasuke.

19.45

Berjam-jam Sasuke dan Kakashi habiskan untuk membaca laporan dari tim penyelidik. Tim penyelidik khusus yang Sasuke kirim, mereka langsung turun lapangan. Harga mereka juga tidak main-main.

Tim itu disebut divisi dari abjad A-C, divisi A bisa dibilang divisi paling berperan penting. Karena divisi inilah yang turun langsung, mengamati beberapa lokasi yang ditentukan. Termasuk lokasi pertemuan kelompok orang kaya yang terjun dalam bidang gelap seperti Marax.

Divisi B adalah divisi bersenjata, mereka bagian pertempuran. Namun untuk saat ini, mereka tidak terlalu diperlukan. Dan terakhir, divisi C. Divisi ini bagian membuat laporan secara rinci. Dan tentu saja sudah terbukti kebenarannya.

Sasuke memegang kepalanya, ia merasa agak pening. Kakashi yang peka langsung memberikan Sasuke air putih. Sasuke menyambut nya dengan langsung meneguk air itu.

"Arigato." Kakashi mengangguk mendengar itu.

"Ohia, apa kau tidak pergi menemui nona Sakura? Bisa-bisa nona Sakura curiga."

Ucapan Kakashi itu langsung menyadarkan Sasuke. Astaga sial! Ia lupa. Dari pagi ia tidak menghubungi Sakura sama sekali, semoga saja wanita itu tidak mengomeli dirinya.

Sasuke berdiri sambil merongoh ponsel nya, yang berada tepat di saku celana. Ia mengetik beberapa kata. Tentu saja Sasuke langsung mendapat balasan.

"Tak apa, sebagai gantinya aku tunggu kamu di Club Athinos :D"

"Sial, dia menyuruhku ke Club itu lagi," kesal Sasuke. Seketika muncul perempatan siku pada dahinya. Kakashi terkekeh, dia merasa lucu.

Sasuke diam, sepertinya dia mengingat sesuatu. "Bagaimana penyelidikan mu tentang foto itu?"

Kekehan Kakashi langsung terhenti. Kemudian mata hitam kelamnya melirik ke arah meja samping kanan.





To be continue...

To Eunoia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang