33

360 35 0
                                    

.










.









.



Usai. Satu kata yang melambangkan semuanya, usai sudah pembalasan dendam atas kematian Daisuke. Fugaku dan Kakashi sudah mendapat balasan atas perbuatan mereka. Kakashi saat ini menjadi tahanan, ia dihukum seumur hidup penjara, sebenarnya hukumannya tidak seberat itu; Kakashi sendiri yang memintanya. Pria itu ingin dipenjara seumur hidup, ia merasa hidupnya sudah tak berarti lagi.

Sedangkan Fugaku? Pria paruh baya itu mendekam dalam Rumah sakit jiwa, tempat penampungan bagi orang-orang yang memiliki gangguan mental. Pria itu tidak terima dikeluarkan dari Marax, obsesi pria itu akan Marax terlampau besar.

Trio S kembali ke kesibukan masing-masing, Suigetsu yang kembali menekuni hobi hacking nya, Sakura yang fokus melanjutkan kuliah, dan Sasuke yang sibuk mengembalikan saham Uchiha yang sempat turun drastis. Sepertinya Sasuke memerlukan waktu bertahun-tahun untuk menormalkan kembali saham Uchiha, tapi bukan Sasuke namanya kalo menyerah.

Seminggu kemudian

Sakura menggerutu kesal, ada beberapa dosen yang balas dendam padanya karena dulu suka bolos; mereka dengan teganya memberikan Sakura tugas berkali-kali lipat. Sakura hampir tidak bisa menghabiskan waktu bersama teman-temannya, bahkan luar biasanya lagi; Sakura tak lagi mengunjungi Club Athinos.

Di siang hari yang terik, Sakura memekik senang karena berhasil menyelesaikan tugasnya. Akhirnya ia bisa beristirahat. Sesaat tatapannya terpaku pada ponselnya, ia baru saja membuka galeri; dengan jelas terpampang fotonya saat bersama Daisuke. Ah Sakura jadi merindukan pria lembut itu.

Sakura rasa ia harus mengunjungi makam Daisuke, Sakura pun segera menghubungi Sasuke. Ia dan Sasuke lantas membuat janji temu.

Keesokan harinya

Sakura menepuk bahu lebar Sasuke yang entah sejak kapan sudah berada di sini. "Sakura?" Kaget Sasuke. Sakura hanya tersenyum kecil, diam-diam ia mengamati Sasuke. Sasuke tampak kurusan, akhir-akhir ini Pria itu pasti banyak pikiran.

"Udah daritadi?" Tanya Sakura basa-basi. Sasuke menggeleng.

"Baru 2 menit." Sakura mengangguk paham.

"Nggak kerasa ya, udah mau setengah tahun Daisuke pergi," tutur Sakura sambil menatap gundukan tanah di depannya. "Aku bahkan belum dapat permintaan maaf dia, Sas," lirih Sakura. Itu benar, saat sebelumnya Daisuke meninggal; pria itu belum melontarkan kata bahwa ia sudah memaafkan Sakura.

Sasuke menatap manik emerald Sakura lekat. "Dai pasti udah maafin kamu, jauh sebelum kamu inisiatif minta maaf." Sasuke yakin Daisuke tidak akan pernah menyimpan dendam, apalagi ini soal Sakura; apapun kesalahan Wanita itu, Daisuke pasti akan memaafkannya.

"Bicara sama kamu buat aku lega Sas." Sakura tersenyum haru. "Makasi mau maafin aku, mau jadi teman, bahkan buat aku tertantang pas kamu nyamar hehe." Sasuke semakin dalam menatap Sakura.

"Jadi, apa rencana kamu selanjutnya?" Sakura menggeleng sebagai respons.

"Belum tahu." Percakapan mereka berdua pun berakhir. Dengan tertatih Sakura berjongkok, kini ia tepat berada di depan makam Daisuke. Lantas sudut mata Sakura langsung berair. Mulai saat ini ia harus belajar ikhlas. Mengikhlaskan Daisuke yang sudah tenang di surga.

To Eunoia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang