7

414 49 3
                                    

.



.




.

Sakura menggeleng. Tidak. Dia tidak bisa membiarkan pikiran aneh ini ada, Daisuke tetaplah Daisuke tidak ada yang lain.

Sakura memutuskan untuk pergi, dia sudah tenang setelah memastikan keadaan Daisuke. Lagipula mereka akan bertemu besok. Dengan tertatih Sakura meninggalkan lokasi.

Lelaki yang Sakura ketahui bernama Kishi itu mengalihkan tatapannya ke arah jendela.

"Dia sudah pergi."

Daisuke ikutan menoleh. "Kira-kira untuk apa dia kemari?"

Kishi tertawa. "Mungkin karena dia khawatir? Pesona kamu memang luar biasa."

"Baru tahu? Mana sudi aku bersama ular betina itu."

Tawa Kishi semakin kencang. "Bagus, bagus. Kamu harus ingat tujuan awal kamu, sejak awal tidak ada yang bisa menolak pesona Sakura Haruno loh."

Daisuke menunjukkan smirk yang menakutkan. "Kalo begitu aku akan menjadi yang pertama."

Kishi mempersempit jaraknya dengan Daisuke, dengan gesit dia menyentuh punggung telanjang Daisuke. Mendekatkan wajahnya ke telinga Daisuke.

"Jangan sampai kamu menelan ludah sendiri," imbuh Kishi.

Daisuke menjauh. "Tidak akan dan berhenti menyentuh ku," ucap Daisuke dengan tatapan tajam. Daisuke benci sentuhan apalagi sentuhan dari sesama jenis.

.

.

12.00

Saat ini Sakura dan Daisuke sedang bersenang-senang di Taman bermain yang baru saja dibuka 2 hari yang lalu. Namun Sakura terlihat sendirian, ternyata Daisuke sedang membeli es krim.

Sakura merasa sedikit bosan menunggu Daisuke kembali, dia rasa antrian sangat panjang makanya Daisuke lama. Tanpa Sakura sadari dua orang Pria yang sejak tadi mengawasinya mulai mendekat. Tampang mereka sangar dengan otot tubuh yang kentara.

"Hi manis," sapa Pria berambut jabrik dengan cat warna kuning. Tampilan Pria ini benar-benar mencolok.

Pria yang satunya ikutan bersuara. "Sedang sendirian ya, mau kami temani?" Tawar Pria kedua.

Sakura mendengus malas. Mereka pikir mereka siapa?

"Sayang sekali Tuan saya sedang tidak sendiri, pacar saya sebentar lagi akan kemari," ujar Sakura dengan nada malas. Kedua Pria itu malah menyalahartikan, mereka pikir Sakura mengejek mereka.

"Sok jual mahal," cibir Pria kedua. Dengan tidak berperasaan dia menarik tangan Sakura kencang.

"Rupanya Wanita ini ingin dikasari," kikik Pria jabrik. Dia terlihat menikmati aksi yang dilakukan temannya.

"Brengsek," maki Sakura. Sakura berusaha melepaskan pegangan itu, tapi apa daya kekuatannya sebagai Perempuan jelas kalah telak. Sakura memutar pikiran, dengan lincah dia melayangkan tendangan kaki. Tidak peduli rok selutut nya jadi terangkat.

To Eunoia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang