28

305 37 1
                                    

.




.


.



"Jadi apa hubungan aturan Marax dengan kematian Daisuke?" Tanya Sasuke sambil mengangkat satu alisnya. Suigetsu tampak berpikir sejenak.

"Dari tebakan ku itu karna Daisuke tahu sesuatu tentang Marax, sesuatu yang berkaitan erat dengan mereka," jelas Suigetsu dengan ekspresi serius. Kali ini raut mukanya tidak sedang bercanda.

"Tapi apa?" Sasuke ikut menimpali.

"Bisa nggak kamu jelasin secara singkat kejadian sebelum Daisuke meninggal? Aku butuh sudut pandang itu." Sasuke mengangguk singkat.

"Waktu itu Daisuke ada masalah sama Sakura, jadi dia milih buat balik ke Mansion Uchiha. Kata pelayan Mansion, mereka sama sekali nggak lihat kalo Daisuke datang. Hingga malamnya pas aku dan Kakashi cek, Daisuke terkapar nggak berdaya dalam kamarnya. Tetangga Apartemen dia juga nggak tahu apa-apa, seolah kematian Daisuke murni bunuh diri."

Mendengar penuturan Sasuke, Sakura membekap mulutnya. Hatinya terasa nyeri membayangkan betapa menderitanya Daisuke kala itu. Sakura merasa jahat. Ia ternyata hanyalah sosok antagonis dalam kisah Daisuke.

Sasuke yang sejak tadi melirik Sakura hanya membiarkan Wanita itu resah, ini mungkin karma bagi Wanita itu. Wanita itu telah menyia-nyiakan orang yang tulus mencintainya.

"Udah ku duga, mendengar penjelasanmu saja udah nggak masuk akal. Daisuke pasti ketahuan, berujung dia dieksekusi dalam Apartemennya sendiri. Udah nggak kaget lagi kalo pelakunya anggota Marax," tutur Suigetsu. Sasuke dan Sakura mengangguk setuju.

"Apa bukti yang kamu simpan hanya dokumen itu? Kita masih minim bukti." Suigetsu tahu soal dokumen yang sudah Sasuke beserta bawahannya kumpulkan. Hanya saja hasilnya salah total, bukti itu malah menjurus ke ayah dan anak Haruno.

Sasuke segera meraih sakunya. "Dan ini." Sasuke memperlihatkan foto buram yang sebelumnya ia minta Kakashi selidiki. Dengan lugas Suigetsu meraihnya. Mata Pria itu langsung membola.

"Menjijikkan, jelas-jelas ini pasangan homoseksual," komentar Suigetsu dengan raut jijik. Sakura yang penasaran ikutan melihat. Iris emerald miliknya ikut membola, ia tak menyangka ada pasangan homoseksual di sekitar sini.

"Aku tahu, apa pendapatmu soal ini?" Tanya Sasuke sambil menunjuk Maku yang dikenakan salah satu pria dalam foto. Suigetsu merapatkan alisnya.

"Ini gila, bukan kah ini Maku? Bisa jadi pelaku utamanya seorang Uchiha," putus Suigetsu.

"Jadi kalian benar-benar yakin tuan-tuan Haruno bukan pelakunya?" Suigetsu dan Sakura mengangguk mantap.

"Ayah dan kakakku nggak mungkin lakuin hal se jahat itu," yakin Sakura. Sasuke yang melihat keyakinan itu hanya terdiam.

"Aku setuju dengan Sakura, Sasuke. Aku tahu seperti apa tabiat tuan Haruno, dia pasti dijebak," timpal Suigetsu. Maniknya menatap Sasuke lekat. "Satu hal lagi, kemungkinan besar pelakunya adalah orang dalam."

Sembilan kata itu berhasil membuat Sasuke emosi, dengan sekuat tenaga ia memukul meja kayu Suigetsu; menyebabkan bunyi nyaring. Suigetsu hanya meringis sambil menatap meja kayunya.

To Eunoia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang