11

394 55 5
                                    

.




.




.

Disisi lain dengan jam yang berbeda, diperlihatkan Sakura dan Ino sedang menikmati malam mereka.

Tapi sebelum itu Sakura lebih dulu mengirimi Daisuke pesan agar datang kemari, mood Sakura semakin buruk setelah Daisuke pura-pura tidak tahu dimana Club yang sering dikunjunginya. Padahal saat ini Sakura tidak ingin bercanda.

Dengan terpaksa Sakura harus mengirimkan sharelock. Ino diam mengamati. Kemudian dia membuka suara.

"Bagaimana hubungan mu dengan Daisuke?"

Sakura mendengus, ia tahu Ino akan bertanya itu. "Aman," jawab-nya cuek. Jawaban cuek itu hampir membuat Ino kesal.

"Tch," decih Ino. "Aku kira kalian akan putus, melihat seberapa marah Daisuke pas itu," sambung-nya sambil menyilangkan tangannya.

"Aku saja heran No, setelah dua minggu dia nggak ngasih kabar tiba-tiba dia kembali seolah-olah nggak terjadi apa-apa." Sakura memberitahu kerisauan nya. "Dan kau tahu lebih parahnya lagi?" Mata emerald nya menatap Ino dalam.

Dengan kikuk Ino menggeleng. "Nggak, bisa kamu kasih? Kamu tahu, aku tidak bisa tidur kalo penasaran hehe"

"Insting ku seolah-olah mengatakan Dai benar-benar melupakan masalah itu. Dalam artian melupakan yang sebenarnya, kau mengerti kan apa yang ku maksud." Terdengar hembusan napas Sakura setelah mengatakan hal itu.

Ino berhenti menyilangkan tangannya, ia fokus menimang-nimang perkataan Sakura barusan. "Apa dia amnesia?"

"Impossible! Kalopun dia amnesia kenapa dia mengingat kebiasaan dan kesukaan ku," ketus Sakura.

Ino mendelik. "Nggak semua amnesia menghilangkan seluruh ingatan, kan ada tuh orang yang ingatan hilang pada hal tertentu," tampik Ino. "Bukankah dia melupakan club ini? Masa dia bertanya club mana dan malah kau harus mengirimkan lokasi. Bukankah itu aneh," sambung Ino serius.

Sakura terdiam mencerna semuanya.

Semenit kemudian, Ino yang kesal Sakura termenung mulai menepuk bahu wanita itu dengan brutal. Membuat sang empunya meringis.

"Apa-apaan No!" Tutur Sakura kesal. Ino menyengir.

"Ya maaf, kamu sih malah melamun," jelas Ino.

"Hmm"

Ino menarik tangan Sakura. "Udah, jangan terlalu kepikiran soal Daisuke. Kita disini untuk bersenang-senang kan?" Sakura mengangguk setuju.

Kini keduanya sedang bersenang-senang bersama beberapa orang yang diketahui berjenis kelamin laki-laki.

Sangat disayangkan Sakura tidak tahu bahwa Daisuke, kesayangannya telah merenggangkan nyawa. Saat dimana Daisuke belum sempat memaafkan Sakura.

Saat itu Daisuke tidak tahu bahwa keputusannya untuk mengambil waktu sementara; malah melenceng menjadi selamanya.

.

.

Sasuke mematikan kran air yang menyala, dengan perlahan ia melangkah dan dengan telaten ia melepaskan handuk yang melilit pinggangnya. Sasuke benar-benar memiliki tubuh yang sangat atletis.

Tak membutuhkan waktu yang lama, Sasuke sudah siap dengan baju santainya.

Sakura :

|Berbagi lokasi terkini|

"Datang kesini."

Sasuke mengeram, mood baik nya jadi kacau. Sesaat setelah itu dia tersenyum sinis.

"Club Athinos hmm?"

Selera yang menarik.

Sasuke segera mengambil langkah. Ia sangat menantikan pertemuan nya dengan Sakura.

Ya. Saat ini Sasuke Uchiha sedang menyamar menjadi Daisuke. Tidak akan ada yang menyadarinya, karena dirinya dan Daisuke 100% mirip. Mereka berdua adalah kembar identik, hanya saja sifat mereka berbeda jauh.

Tentu saja Sakura tidak tahu, Perempuan itu malah menganggap Sasuke sebagai kekasih polosnya yang saat ini sudah berada di Surga.

Lantas apa yang akan terjadi jika Sakura tahu yang sebenarnya?

.

.

Sakura dan Ino tampak asik mengobrol dengan seorang pria yang tampak sangat matang. Jakun yang kentara dan rahang yang tegas.

Sakura yang duduk diatas pangkuan pria itu tampak memainkan jari-jemari nya, pria itu tak keberatan sama sekali. Yahiko, kenalan pria kesekian Sakura dan Ino. Teman Sakura adalah teman Ino juga.

"Kura!"

Terdengar suara bass yang berhasil memenuhi gendang telinga mereka bertiga, atensi mereka pun langsung mengarah ke asal suara. Ino langsung menatap berbinar, sejujurnya Ino cukup kagum dengan ketampanan seorang Daisuke. Meskipun pria itu tak memiliki marga.

Sasuke mengeram begitu melihat Sakura yang duduk rilex diatas pangkuan pria aneh itu.

"Murahan", sindir Sasuke terang-terangan tetapi hanya dalam hati saja.

"Dai," sahut Sakura.

Dengan segera ia turun dari pangkuan Yahiko lantas langsung menghampiri Sasuke.

Sasuke yang memainkan peran menjadi Daisuke pun tersenyum hangat. Dengan cepat ia mengangkat tangan kekar nya, guna memeluk Sakura.

Aroma cherry blossom langsung memenuhi indra penciuman nya.

Dalam pelukan mereka, Sakura sedikit heran. Merasa ada yang berbeda dengan tubuh Daisuke. Tubuh Daisuke selama ini tak pernah se kekar ini, apa sebelumnya Daisuke melakukan olahraga khusus?

Ino yang sejak tadi menyimak mulai mendekat.

"Hi, Dai. How are you?" Tanya nya ramah. Sasuke merespon dengan senyum hangat nya.

"Aku baik, Ino"

Jangan heran kenapa Sasuke tahu soal Ino, tentu ia sudah melakukan persiapan yang matang. Ia sudah mengenali orang-orang terdekat Sakura, termasuk Ino Yamanaka. Yang bisa dibilang jalang licik.

"Ingin bersenang-senang?" Tanya Ino nakal, dengan nekad ia mengelus lengan Sasuke. Membuat Sakura mendelik tak suka.


To be continue...

Mulai sekarang, Sasuke yang menyamar akan tetap kita panggil Sasuke kecuali dalam dialog.

To Eunoia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang