12

373 48 1
                                    

.




.




.

"Jangan sentuh milikku bitch," amuk Sakura membuat Ino terkekeh. Dasar posesif!

"A-aku mau sama Kura," jawab Sasuke. Sesekali ia melirik ke arah Sakura dengan malu-malu membuat Sakura terkekeh. Ini lah yang membuat Daisuke lebih special daripada pria-pria nya yang lain.

"Ayo, Dai." Sakura lantas menggenggam tangan Sasuke mengajak nya menjauh dari Ino dan Yahiko. Mereka berdua butuh ruang untuk berduaan.

Sasuke mengeram, adrenalin nya terpacu.

"Shit!"

"Seperti biasa, dua," sahut Sakura kepada seorang Bartender. Mereka tampak saling mengenal.

Setelah menjauh dari Ino dan Yahiko, kini mereka ada di konter bar. Sasuke diam, ia membiarkan Sakura yang memegang kendali.

Sakura melirik Sasuke dengan tatapan yang sulit di artikan.

"Aku kira kau masih marah" Sakura membuka obrolan. Sasuke menyerit bingung, ia tidak tahu kalo Daisuke sedang ada masalah dengan wanita ular ini.

"Ti-tidak, aku tidak mungkin marah."

Sakura terkekeh. Dasar Pria tsundere. Waktu ia jelas-jelas ia menunjukkan raut kecewa yang teramat kecewa. Bisa-bisanya sekarang seperti tidak terjadi apa-apa.

"Benar kah?" Tanya Sakura lagi seolah-olah tidak percaya.

Sasuke mendengus. Wanita menyebalkan, banyak tanya sekali. Tapi jujur, Sasuke merasa penasaran, masalah apa yang membuat seorang Daisuke yang hampir tidak pernah marah menjadi marah? Pasti masalah yang besar bukan.

"Iya Kura, Kura tidak percaya?" Tanyanya dengan raut yang dibuat sesedih mungkin. Sakura mendengus lucu lalu mencubit pipi Sasuke agak keras. Membuat Sasuke meringis.

Sakura terdiam, ia menatap nanar tangannya yang habis mencubit pipi Daisuke kekasih nya. Ini aneh. Pipi Daisuke itu lembut tidak se keras ini. Kenapa sekarang rasanya Sakura sedang mencubit batu?

Sasuke menatap diam ekspresi Sakura, apa ada yang membuat nya curiga? Takut ketahuan Sasuke segera bertindak.

"Aduh-aduh sakit sekali," sungut nya, diujung matanya sedikit mengeluarkan air. Seakan ia benar-benar akan menangis.

"Kura jahat! Pipi aku sakit," lanjut nya dengan ekspresi memelas.

Bukannya merasa khawatir, Sakura malah tertawa. Sasuke jadi merasa jengkel.

"Sorry, aku tidak bermaksud. Abisnya kamu lucu seperti ular aku. Nagini, kamu ingat kan? Aku pernah memperkenalkan kalian berdua. Nagini sangat suka dengan mu" Sakura memohon maaf sambil menjelaskan alasan nya suka sekali mencubit Daisuke.

Sasuke meringis. Wanita ular memelihara ular, benar-benar cocok.

"I-iya aku tidak marah, Kura tenang saja."

Sakura tersenyum. "Nanti aku akan mengajak mu bertemu Nagini lagi," tutur Sakura dengan nada senang. Sasuke hanya bisa mengangguk pasrah.

.


.

Sasuke menatap Sakura ngeri, wanita itu kuat sekali minum. Bayangkan saja ia sudah menghabiskan dua botol Alkohol tanpa ada tanda-tanda mabuk. Luar biasa!

Sakura terkekeh, ia tahu Daisuke kekasih nya ini sedang kagum. Karna bukan rahasia lagi kalo Daisuke tidak kuat minum. Minum segelas saja pria itu langsung mabuk.

Sakura mengelap sudut bibir nya, yang tadi ada bekas cairan alkohol. Setelah itu, ia menarik tangan Sasuke. Mereka menuju ke arah sofa dekat lampu disco yang sedang kosong. Tempat yang ideal untuk melepas rindu.

Setelah keduanya berhasil mendudukan bokong, Sakura langsung menerjang Sasuke dengan ciuman nya yang intens. Sasuke yang belum pernah berciuman langsung membeku.

"Wanita ular, berani-beraninya mengambil first kiss dan second kiss ku. Fuck you Sakura Haruno."

Dua menit berlalu, selama 120 detik itu Sakura lah yang mendominasi. Lidah nya tak berhenti mengabsen deretan mulut Sasuke. Dengan ketidakrelaan Sasuke mulai membalas ciuman itu. Ciuman keduanya menjadi semakin intim.

Kedua lidah adam dan hawa ini mulai saling beradu dengan saliva yang menyatu rata.

Lima menit berlalu, kedua nya sama-sama berhenti karna merasa pasokan udara menipis. Keduanya terengah-engah, namun tidak segera mengelap sudut bibir masing-masing yang masih ada bekas ciuman tadi.

Sakura merasa Daisuke semakin hebat saja berciuman. "Dai kamu pasti menonton film biru ya?" Kikik Sakura. Dia sengaja menggoda Daisuke.

Untung Sasuke itu tenang, jadi dia masih bisa menahan pupil matanya agar tidak melebar. "Iya, Kura nggak suka ya?" Nada lemah dia tunjukkan.

Sakura tersenyum, ia mengelus kepala Sasuke gemas. "Seorang pria menonton film biru itu wajar, honey," sahut Sakura. Sasuke bernapas lega. Ia lega tidak perlu menjelaskan lebih lanjut. "Tapi aku kecewa," sahutan Sakura berikutnya membuat napas Sasuke yang tadinya lega menjadi berderu kembali.

"Kecewa?"

"Aku kecewa karna kau tidak mengajakku! Aku juga ingin menontonnya bersama mu," kesal Sakura. Sasuke mendengus kesal. Perempuan gila.

"Nan-nanti aku akan mengajak Kura, Kura tenang saja," cicit Sasuke. Sakura langsung tersenyum senang.

Ia langsung meraih teguk Sasuke, mendekatkan wajah keduanya. Bibir sexy nya langsung meraup bibir Sasuke agresif. Hot kiss. Keduanya berciuman panas. Membuat orang-orang club yang melihat merasakan atmosfir yang panas. Benar-benar gairah masa mudah.





To be continue...

To Eunoia (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang