Pelipur Lara

177 41 78
                                    

Halo, semuanya. Terima kasih telah mampir. Oh, 'ya, panggil saja saya Niya, jangan Thor apalagi Wonder Woman, karena saya bukan superhero 🙏

Happy reading! 🤍

🎶 Tuhan Ku Tak Sanggup - Novia Bachmid 🎶

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🎶 Tuhan Ku Tak Sanggup - Novia Bachmid 🎶

🥀🥀🥀

"Terlalu fatal hingga kesalahanku yang satu ini tidak bisa kumaafkan."

Khaerunnisa Indah Paramitha


🥀🥀🥀

Seusai memasak, gadis dengan nama lengkap Khaerunnisa Indah Paramitha itu bersiap melaksanakan untuk sholat dzuhur di kamarnya.

Pada awalnya, semua berjalan baik-baik saja tanpa hambatan apapun. Namun, saat sujud terakhir, di sini ia mulai merasakan sakit luar biasa pada area perut sehingga beberapa kali matanya mengerjap menahan sakit hingga tasyahud akhir. Perlahan, kesadarannya menghilang tetapi ia masih bertahan untuk menyelesaikan bacaannya, kini, darah segar keluar dari mulutnya dan bersamaan dengan ambruknya tubuh ke sajadah. Sebelum itu, Nisa berhasil menuntaskan sholatnya.

Andra mengira bahwa adiknya hanya tertidur, namun siapa yang mengira bahwa kejadian ini akan menimpanya. Saat membaca pesan dari Firman, Andra bergegas memeriksa adiknya. Dan benar saja, saat Andra masuk ke dalam kamar Nisa, ia mendapati adiknya tergeletak di atas sajadah. Bukan hanya itu saja, ia sangat panik tatkala melihat darah yang berbekas di area mulut Nisa.

"Lagi? Takdir macam apa ini, Ya Allah? Mengapa Engkau bertubi-tubi memberi adikku cobaan di luar batas kemampuannya?" lirih Andra menatap pilu seorang gadis yang tak sadarkan diri di brankar, atensinya tak beralih sedikitpun sedari tadi tetapi ia mengetahui kedatangan Firman yang kini berdiri di ambang pintu. "Firman, Nisa baik-baik aja, 'kan? Dia sehat." Andra tertawa bersamaan dengan pandangannya yang beralih pada Firman.

Kau bisa saja membohongi orang lain dengan perkataanmu, tetapi kau tidak bisa membohongi perasaanmu sendiri.

"Insya Allah, Mas, Nisa akan baik-baik saja. Dia perempuan yang kuat." Pria itu berjalan menghampiri Andra dengan tatapan yang nanar. Ia menepuk pelan pundak Andra. "Mas Andra, sholat, yuk! Supaya tenang. Dan Mas Andra daritadi belum makan malam, 'kan?" Pertanyaan darinya dijawab dengan anggukan.

"Untuk Nisa, nanti saya panggil perawat untuk menjaganya, Mas Andra jangan khawatir," ucap Firman tersenyum simpul. Sejujurnya, hatinya ikut terenyuh melihat semua ini. Mengingat bahwa Nisa dan Alena memiliki rupa yang hampir mirip.

Luka Yang Terobati  (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang