police and agent | 08 |

493 60 6
                                    

Jam 7 pagi.

Ada beberapa hal yang sedikit berubah dari kebiasaan Joni seperti hari ini contohnya ketika dia sibuk berkutat didapur dengan celemek berwarna coklat yang melekat di badannya. Biasanya Joni sama sekali tidak pernah menyambangi dapur karena semua pekerjaan itu akan dilaksanakan oleh Mbok Minah, tetapi sudah hampir sebulan ini dapur kosong sebab Mbok Minah berada di Bandung atas perintah Joni. Meski demikian Joni tetap saja tidak pernah memasak dan lebih memilih makan makanan instan atau mampir ke rumah makan terdekat dari kantornya.

Akan tetapi semuanya berubah sejak Haikal dan Raihan mulai menginvasi rumah Joni yang membuatnya jadi lebih sering di rumah dan memasak didapur. Ditambah lagi mereka kedatangan personil baru yang meresahkan, siapa lagi kalau bukan Tyas yang sekarang sudah duduk manis di meja makan bersama Haikal dan Raihan.

Melihat hal tersebut tentu menimbulkan tanda tanya besar dalam benak Haikal dan Raihan. Bukannya apa-apa sebab mereka masih ingat betul wajah Tyas, cewek barbar yang membuat mereka babak belur dan terseret ke ruang BK kemudian di hukum.

Rasanya seperti di sambar petir di siang bolong saat mendapati Tyas duduk bersama mereka di meja makan. Salah satu hal yang tidak pernah terlintas dalam pikiran Haikal maupun Raihan. Bahkan kalau boleh jujur mereka enggan bertemu dan berurusan dengan Tyas lagi.

“Hai!”

Tunggu apa ini? Haikal dan Raihan kompak menampilkan ekspresi kaget saat Tyas menyapa mereka dengan ramah dan senyum merekah.

Tyas yang notabene adalah cewek barbar dengan kelakuan seperti monyet keluar dari penangkaran mendadak berubah menjadi putri keraton yang memiliki sopan santun.

Tyas yang menangkap raut wajah kaget sekaligus bingung dari Haikal dan Raihan jelas memakluminya. “Well, gue tahu kalian pasti kaget lihat gue ada disini dan gue juga tahu kalau kalian masih ingat muka gue ini. Gue akui pertemuan pertama kita kurang mengenakan waktu di sekolah kemarin. Jadi secara pribadi gue minta maaf atas sikap gue yang mungkin kurang ajar atau buat kalian nggak nyaman. Maaf, ya.”

Alih-alih menanggapi permintaan maaf yang tulus dari Tyas, Raihan malah buru-buru menyodorkan segelas air putih pada Haikal yang duduk di sampingnya.

“Kal, tugas lo nih,” ujar Raihan yang raut wajahnya berubah panik.

Haikal mengangguk mantap lalu dia meminum air putih tersebut sambil memejamkan mata. Disusul Raihan yang juga menutup mata dan komat-kamit seperti membaca sebuah mantra.

Tyas jelas tidak mengerti dan hanya bisa memperhatikan saja.

Sampai akhirnya hal selanjutnya yang terjadi sangatlah diluar prediksi Tyas.

BYUR!

Ya, Haikal menyembur wajah Tyas dengan air yang berada didalam mulutnya. Tyas tertegun, kedua matanya memejam tatkala semburan air khas jigong Haikal menyapu seluruh permukaan kulit wajahnya. Lantas Tyas membuka matanya dengan mulut yang menganga sangking tidak percayanya dengan kejadian barusan.

“Masih ketempelan nggak?”

Dan pertanyaan bodoh itu keluar dari mulut Raihan.

Tyas tersenyum culas. Dia sudah berusaha sebaik mungkin untuk menyapa Haikal dan Raihan. Tetapi yang dia dapat malah semburan air penuh jigong dari Haikal dan dugaan bodoh dari Raihan yang menganggapnya ketempelan setan.

Police And Agent |Jhonny Suh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang