Hari ini bisa dibilang menjadi hari paling bahagia bagi Haikal dan Raihan. Setelah sekian lama akhirnya Haikal dan Raihan bisa merasakan bagaimana menyenangkannya jalan-jalan, menikmati berbagai macam permainan, makanan enak, dan menghirup udara segar. Semua ini berkat kebaikan hati Tyas sebagai tanda permintaan maaf sekaligus salam kenal darinya.
Setelah Joni pergi ke kantor dan hanya menyisahkan mereka di rumah, Tyas berinisiatif mengajak Haikal dan Raihan untuk jalan-jalan di mall. Awalnya Haikal dan Raihan meragukan ajakan Tyas sekaligus mempertanyakan uang darimana yang akan membayarnya nanti. Pasalnya selama ini Haikal dan Raihan hanya bergantung pada uang yang diberikan Joni.
Mendengar keresahan hati Haikal dan Raihan, Tyas dengan sesumbar memamerkan kartu debit miliknya yang langsung membuat dua orang itu melongo kaget.
“Eh, ada photobox. Ayo, kita foto bertiga,” ajak Tyas yang kelihatan sangat antusias.
Langkah Tyas tertatih karena dia menggunakan satu kruk sebagai penopang tubuhnya mengingat salah satu kakinya terkilir dan agak bengkak. Tidak ingin mengecewakan Tyas yang kelihatan sangat bersemangat, Haikal dan Raihan pun mengikuti Tyas dibelakangnya sambil membawa barang belanjaan yang mereka beli.
“Bang, mau foto bertiga, ya,” kata Tyas pada penjaga photobox itu.
“100 ribu 15 foto ya, Kak,” balas penjaga tersebut dan dengan cepat Tyas mengangguk.
Setelah membayar, mereka pun masuk ke ruangan kecil yang didalamnya sudah tersedia kamera serta pernak-pernik untuk berfoto. Disana juga disediakan tiga bangku kayu yang menghadap ke kamera. Tyas mengisi bangku di tengah yang agak condong ke depan, sedangkan Haikal disebelah kiri dan Raihan disebelah kanan.
Tyas menata rambutnya agar terlihat rapi. Namun keningnya berkerut kesal saat melihat rambut Haikal dan Raihan tampak berantakan.
“Rambut kalian berantakan. Nggak bagus nanti di kamera,” ujar Tyas sambil membenarkan rambut Haikal terlebih dulu, kemudian baru Raihan.
Haikal dan Raihan menurut saja saat tangan Tyas bergerayang disekitar rambut mereka.
“Nah, udah ganteng. Jangan senyum lebar ke kamera,” kata Tyas lagi lalu kembali ke posisi semula.
Sesuai instruksi Haikal dan Raihan tersenyum ke kamera. Begitu juga dengan Tyas yang kali ini terlihat sangat kalem dan manis.
CEKREK!
Satu foto tercetak dengan apik. Haikal dan Raihan kelihatan ganteng, sedangkan Tyas juga kelihatan cantik. Tidak ada yang pernah tahu bahwa foto ini akan menjadi sebuah kenangan paling berharga untuk seseorang di masa depan nanti.
🍂
Restoran Mahaguru menjadi tempat terakhir yang Haikal, Raihan, dan Tyas datangi sebelum pulang ke rumah. Mereka tiba disana ketika langit mulai berubah kemerahan dan matahari akan segera kembali ke peristirahatannya. Ya, waktu berjalan sangat cepat hari ini dan mereka juga tidak boleh lupa untuk pulang ke rumah atau Joni pasti akan mengomel ketika tidak mendapati mereka berada di rumah.
Restoran bergaya klasik dengan menu makanan Eropa yang disesuaikan dengan lidah orang Indonesia ini merupakan salah satu restoran yang sering didatangi oleh Tyas dan teman-temannya.
Ya, maklum orang kaya jadi nongkrongnya di restoran.
“Kalian mau pesen apa?” tanya Tyas pada Haikal dan Raihan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Police And Agent |Jhonny Suh
Fiksi PenggemarKehilangan sahabat baiknya membuat Joni menaruh dendam kesumat terhadap Badrun, bandar narkoba yang selama bertahun-tahun dia incar. Namun siapa sangka jika agent rahasia yang Joni miliki adalah bocah bau kencur kemarin sore. Lantas dapatkah Joni...