Jam 6 sore.
Dengan mengendarai mobilnya, Joni pergi ke restoran tempat dimana Tyas mengatakan dia melihat Rajendra dan mengklaim bahwa Rajendra jugalah yang telah membantunya hari ini dari anak-anak SMA itu. Joni belum sepenuhnya percaya pada Tyas karena bagaimanapun dia butuh bukti nyata bukan hanya ucapan semata.
Joni memacu mobilnya dengan kecepatan diatas rata-rata, dia sangat tidak sabaran tentang hal-hal yang menyangkut mengenai Rajendra. Joni berharap ini adalah titik terang dimana dia bisa benar-benar menemukan Rajendra.
Hanya membutuhkan waktu sekitar 15 menit bagi Joni untuk sampai di Restoran Mahaguru. Setibanya disana, Joni sudah disambut oleh Idoy yang ternyata sampai lebih dulu.
”Udah lama sampainya, Doy?” tanya Joni seraya menutup pintu mobil.
“Enggak, Komandan. Saya juga baru sampai,” jawab Idoy.
Tanpa mengulur waktu lebih lama, Joni dan Idoy masuk ke restoran tersebut dan tanpa basa-basi langsung meminta dipertemukan dengan manajer di restoran ini. Awalnya Joni mengatakan bahwa dia adalah kakak dari tiga bocah yang tadi mengacau di restoran ini dan berniat ganti rugi.
“Sebelumnya atas nama Bapak siapa?” tanya manajer itu pada Joni.
Joni melotot dan refleks memegang wajahnya sendiri. Muka gue setua itu emangnya, batin Joni agak kesal.
“Saya kakaknya,” ralat Joni.
Manajer itu mengangguk kikuk. “Maaf, jadi atas nama siapa, Kak?”
“Kak Joni.”
“Baik, sebelumnya akan saya luruskan dulu ya untuk titik permasalahannya. Jadi ketiga adik Kak Joni ini sudah membuat keributan di restoran kami dan merusak fasilitas yang ada. Selain itu juga membuat pengunjung yang lain merasa tidak nyaman. Jelas saja tindakan ketiga adik Kak Joni ini sangat merugikan bagi kami—”
”Iya, Pak. Nggak usah diperjelas lagi, adik-adik saya emang nakal. Saya berniat ganti rugi atas fasilitas yang rusak di restoran ini. Tapi sebelumnya saya perlu mengecek CCTV untuk melihat kejadian yang sebenarnya, apakah boleh?”
Manajer itu mengangguk. “Baik.”
Manajer itu kemudian memperlihatkan rekaman CCTV dari laptopnya. Joni dan Idoy mengamati rekaman tersebut dengan saksama. Memang disana terlihat salah satu cowok berseragam SMA itu sengaja membuat Raihan jatuh hingga Haikal datang untuk menolong. Tidak lama setelah itu Tyas datang dan tidak tanggung-tanggung langsung memukul kepala cowok itu. Dari raut wajahnya terlihat sangat marah, kemungkinan besarnya adalah Tyas terlibat adu mulut dengan cowok-cowok SMA itu.
Joni dan Idoy sempat memekik kaget saat cowok yang tadi dipukul Tyas balik menyerang dengan melayangkan satu pukulan yang berhasil membuat Tyas tersungkur di lantai.
“Kurang ajar,” desis Joni merasa tidak terima atas perlakuan kasar yang diterima Tyas.
Ucapan Tyas memang benar adanya sebab setelah itu muncul sosok misterius yang mengenakan pakaian serba hitam. Cowok misterius itu langsung menghajar rombongan cowok SMA itu tanpa ampun. Perkelahian sengit tidak bisa dihindari dan karena itulah beberapa fasilitas di restoran ini rusak.
Joni semakin menajamkan penglihatan, mengamati sosok cowok misterius ini sampai detik dimana rekaman tersebut memperlihatkan adegan masker yang menutupi separuh wajah cowok itu ditarik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Police And Agent |Jhonny Suh
FanfictionKehilangan sahabat baiknya membuat Joni menaruh dendam kesumat terhadap Badrun, bandar narkoba yang selama bertahun-tahun dia incar. Namun siapa sangka jika agent rahasia yang Joni miliki adalah bocah bau kencur kemarin sore. Lantas dapatkah Joni...