police and agent | 15 |

325 42 2
                                    

King House Corporation sedang menjadi perbincangan hangat di media sosial, setelah tersebar berita yang mengatakan bahwa pemilik perusahaan properti terbesar di Indonesia itu terlibat transaksi narkoba. Selain itu ada beberapa nama para pejabat yang juga terlibat dalam kasus ini.

Berita di televisi pagi ini menarik perhatian Idoy, Atuy, Lukas, dan Kinan. Mereka sama-sama memfokuskan perhatian pada layar besar yang terpasang di dinding.

“Tuh, kan!” seru Atuy begitu penyiar berita tersebut menyebut satu per satu nama pejabat yang terlibat kasus transaksi narkoba bersama Badrun. Pasalnya nama-nama yang disebutkan sama persis dengan daftar nama dari berkas misterius yang dia dan Lukas dapatkan kemarin.

“Gue udah feeling dari kemarin kalau berkas yang gue sama Lukas temuin bukan omong kosong,” lanjutnya makin menggebu-gebu.

Kinan menghela napas sambil meletakkan gelas berisi kopi yang sedaritadi dia pegang. “Berarti ini bukan main-main bahkan orang itu juga sengaja nyebar informasinya ke media sosial. Dia bukan orang sembarangan nggak sih?”

“Cuma ada satu kemungkinan,” sahut Idoy menatap satu per satu rekannya dengan serius. “Orang ini berhubungan langsung sama Badrun alias orang dalam. Kalian tahu, kan kalau bisnis gelapnya Badrun itu sulit banget buat ditembus bahkan di korek informasinya. Jadi gue yakin orang luar yang nggak berhubungan sama Badrun nggak akan bisa dapat informasi sedetail ini. Pasti orang yang ngirim berkas ini emang sengaja masuk ke dunia Badrun buat mendapatkan informasi.”

“Kudu sungkem kita sama nih orang,” ucap Lukas yang masih tidak percaya bahwa ada orang secerdik ini dan pergerakannya sangat rapi.

Idoy segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Joni untuk memberi tahu perihal hal ini. Tidak perlu waktu lama sebab Joni langsung mengangkat panggilan telepon tersebut.

“Selamat pagi, Komandan.”

“Pagi. Ada apa, Doy?”

Idoy berdeham pendek. “Begini, Ndan. Apakah Komandan udah lihat berita pagi ini?”

“Berita? Belum, saya nggak sempat karena sibuk ngurusin Tyas yang masuk rumah sakit karena kecelakaan semalam. Emang kenapa, Doy?”

Alih-alih langsung menyampaikan berita panas tersebut, Idoy malah terdistraksi dengan kabar yang Joni bawa tentang Tyas.

“Tyas kecelakaan?”

“Iya, tapi kondisinya udah baik-baik aja kok. Tadi kamu mau bilang apa? Saya nggak bisa lama-lama ngobrol di telpon soalnya lagi nyetir.”

“Oh iya, maaf, Komandan. Begini ternyata berkas yang kemarin ditemukan Atuy dan Lukas memang bukan permainan semata, Ndan. Pagi ini saya dan yang lain melihat berita kalau pemilik King House Corporation terseret dalam kasus transaksi narkoba dan seperti yang kita tahu kalau nama pemilik perusahaan tersebut tercantum dalam berkas tersebut, selain itu nama-nama para pejabat yang lain juga ikut disebutkan. Semuanya sama, Ndan.”

“Kamu yakin?”

Idoy mengangguk. “Saya yakin banget, Ndan. Data orang-orang yang pernah berhubungan sama Badrun juga udah disebarkan di media sosial oleh akun anonim dan saya yakin orang itu jugalah yang mengirimkan berkas ini ke kantor.”

“Oke, saya dalam perjalanan ke kantor sekarang. Untuk pembahasan lebih lanjutnya di kantor saja. Terimakasih atas informasinya, Doy.”

“Sama-sama, Ndan.”

Panggilan berakhir. Idoy kembali meletakkan ponselnya di meja kerja dan mulai menyibukkan diri untuk meneliti kembali berkas-berkas tersebut.

🍂

Police And Agent |Jhonny Suh Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang