Flashback on..
"Siapa putra kesayangan papa?."
"Allenzo."
"Siapa pangeran tampanya mama?."
"Allenzo." Allen kecil berucap penuh semangat.
"Mama,allen laper." Andre tertawa kecil melihat putra kesayanganya menyentuh perutnya.
"Sayang,kesayangan kita lapar."
"Iya sayangku,sebentar ya ." Fransisca masih sibuk membuatkan makanan untuk keluarga kecilnya."Makanan sudah siap..siapa yang lapar?." Allen tersenyum melihat mamanya datang membawa nampan berisi makanan.
"Kasihan kesayanganya mama lapar." Fransisca memberikan makan untuk allen.
"Gimana,masakan mama?."
"Masakan mama adalah yang terbaik.mama makan ya biar allen suapin." Andre dan Fransisca tertawa mendengar itu."Sejak kapan,kamu niru mama?." Fransisca menarik pelan hidung mancung putranya
"Hehehe..mama." allen menyuapi fransisca. Andre gemas melihat putra kecilnya sangat lucu.
"Sayang,kamu mau apa sebagai hadiah?." Allen tersenyum manis.
"Allen mau mama,papa dan allen selalu bersama selamanya." Andre dan Fransisca memeluka anak itu.
"Mama dan papa sayang sama allen."Flashback off..
"Awshh.." Allen menremat dada kirinya yang terasa sakit kala ia mengingat saat saat indah saat ia bersama orang tuanya dulu.
"Pelayan! Bisa kesinu cepat!!." Allen segera menghampiri papanya.
"I-iya?."
"Ambilkan berkas di ruang kerja saya." Allen mengangguk pelan.
"Kakak ikut."
"Clareta!." Reta tak peduli ia mengikuti allen.
"Clareta!!."
"Sudah ma,biarkan saja.""Kakak,ini yang diambil apa?."
"Berkas,sama Ipad papa." Reta melihat barang-barang unik dimeja kerja papanya.
"Kakak,ini ada foto kakak dan reta." Allen tersenyum getir melihat figura itu.
"Adek,ayo."
"Biar adek bantu." Reta membawakan Ipad milik papanya."Papa,ini." Andre tersenyum kala putrinya menyerahkan ipad padanya. Allen meletakan berkas itu lalu segera pergi.
"Sebagai hadiah Clareta mau apa?."
"Reta mau kita main berempat dan berfoto bersama." Andre dan Fransisca saling pandang.
"Sayang yang lain saja,seperti ke mall tapi jangan itu." Reta menggeleng.
"Sebagai gantinya papa beliin reta mainan baru dari jepang?."
"Clareta cuma mau itu.""Arvelyn,dengerin kakak." Reta menghampiri allen.
"Kakak hari ini sibuk,lain kali saja ya sayang.kakak janji."
"Kakak..."reta menjadi sedih.
"Kakak mau belajar,sayang." Allen mengusap surai reta.setelahnya allen pergi.
"Kenapa mama sama papa gitu?,reta cuman mau sama kakak."
"Kalau mama dan papa nggak kasih izin ya enggak." Tegas andre."Reta cuma mau sama kakak!." Reta mulai menangis.
"Clareta jangan ngebantah!. Sampai kapanpum kamu tidak boleh sama allen!."
"Reta marah sama kalian!!." Reta berlari pergi sembari menangis.
"Clareta!!!."
"Reta masih kecil,jangan dibentak ma."
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love ✔
Teen Fiction⚠️Plagiat? Gue hapus ⚠️17+ Kekerasan fisik ⚠️Dengan Follow, Vote, Komen, Share kalian sebagai Readers ngehargain gue sebagai penulis ⚠️Up setiap +50 readers ⚠️ Yang sudah di Revisi cuman part Prolog-18 ~Allenzo Alexandra Nathaniel William~ Cowok be...