50| Allen Capek Ma

654 22 85
                                    

Allen dengan langkah pelan masuk kedalam kamar adiknya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Allen dengan langkah pelan masuk kedalam kamar adiknya.hari sudah malam,dengan sangat pelan allen melangkah mendekati adiknya yang tengah tertidur.
"Sayang..kesayanganku.." setelah sekian bulan ia terpisah dengan adiknya akhirnya ia bisa memeluknya lagi.
"Kakak kangen sama kamu." Reta menggeliat dalam tidurnya dan perlahan membuka matanya.
"Kakak?."
"Sayang."

Reta memeluk allen dengan erat dan menangis.
"Hiks..hiks..kakak.."
"Jangan nangis sayang..hust..kakak disini.." allen menggendong reta untuk menenangkanya.
"Reta takut nggak bisa ketemu kakak lagi."
"Jangan nangis sayang,kakak disini. Sekarang adek tidur lagi,kakak disini. Maaf kakak bikin kamu nangis." Allen memeluk reta erat,anak itu menyandarkan kepalanya pada dada allen dan perlahan memejam.
"Aku tidak tau bagaimana jika tanpa dirimu."

Flashback On..

Plak!

"Apa kurang jelas! Jangan sentuh reta!!."
"Ma..maaf." desisnya. Frasisca sangat marah saat mengetahui allen dan reta bermain bersama.
"Saya tidak suka pelayan menyentuh putri saya!."
"Maaf ma.."
"ALLENZO!." Allen segara menghampiri papanya yang memanggilnya

Plak!

"P-papa apa salah allen?." Andre mencekram rahang allen dengan keras.
"Saya sudah bilang jauhi putri saya,kenapa kamu bermain dengan dia!!."

Bugh!

"Papa sakit.."

Bugh!

"Berapa banyak wanita,allenzo?!!." Andre mencekik allen,cowok itu memberontak agar papanya menghentikan aksinya.
"P-p..pa..hhh.."

Bugh!

"Berani sekali kamu bermain dengan wanita malam!!." Andre semakin emosi,ia mengeratkan cekikanya pada leher putranya.
"P-pahh..s-sesak..p..hhh."
"Kapan kamu bisa membuat saya merasa bangga!!!."

Brak!

"Arghh.." allen mengerang pelan.seluruh tubuhnya sakit saat andre menghempaskan tubuhnya hingga menghantam dinding dengan keras. Andre murka bukan hanya karena ia bermain dengan reta,tetapi saat mengetahui allen ke club dan banyak wanita yang mendekatinya,padahal ia sama sekali tak satupun menyentuh mereka.

Bugh! Bugh!

Allen melemas,ia tak bisa merasakan tubuhnya saat pukulan keras mendarat didada kirinya.

"Papa..kakak.." mereka sontak menatap anak kecil yang tengah berdiri mematung ditangga.
"Clareta?." Pandangan reta tertuju pada kakaknya yang sudah terkapar tidak berdaya dilantai,tengah mencekram dada kirinya.
"Kakak!!!." Reta berlari menghampiri allen lalu memeluknya sembari menangis.
"A-arv-elyn." Desisnya.
"Clareta papa-."
"Jangan sentuh!!! Papa jahat!!!."

"Dengerin papa sayang-."
"Papa jahat!! Papa bikin kakak sakit!!."
"Clareta Cukup!!." Bentakan keras dari andre membuat reta takut,anak itu memeluk allen erat.
"Papa!!." Allen perlahan bangkit ia menatap tajam kearah papanya.
"Papa boleh bunuh allen tapi jangan pernah bentak apalagi sakiti Reta!!!."

Silent Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang