⚠️Plagiat? Gue hapus
⚠️17+ Kekerasan fisik
⚠️Dengan Follow, Vote, Komen, Share kalian sebagai Readers ngehargain gue sebagai penulis
⚠️Up setiap +50 readers
⚠️ Yang sudah di Revisi cuman part Prolog-18
~Allenzo Alexandra Nathaniel William~
Cowok be...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Waktu menunjukan pukul 00.30 allen masih berkutat dengan beberapa pekerjaan rumah,meski tubuhnya sudah memberontak ingin diistirahatkan allen tak juga peduli. "Aden kenapa aden belum tidur,aden bisa sakit." Allen hanya tersenyum tipis. "Allen nunggu papa pulang." Bi Sinta mengambil alih sapu yang allen pegang. "Biar bibi saja,aden istirahat." Allen tetap menolak. Karena mama dan papanya memintanya untuk membersihkan mension itu. "Bi,Reta dimana?." Tanya fransisca yang beru pulang kerja bersama suaminya. "No Reta sudah tidur dikamar nyonya."
"Bibi kekamar saja,saya mau bicara dengan allenzo." Bi sinta segera pegi. Fransisca melangkah mendekati allen. Dapat ia lihat gurat lelah jelas tercetak diwajah putranya. "Kenapa masih disini,kenapa belum tidur?." Allen hanya diam. "Ma,bisa kita bicara?." "Bicara apa? Kalau tentang kamy saya tidak mau." Ucap Andre. Allen menyerahkan sebuah surat bertanda rumah sakit pada Papanya. "Kata om Reya buat papa" andre tersenyum culas.
Srek!
Andre merobeknya dan melemparkanya kewajah allen. "Saya tidak peduli dengan hasil lab kamu." Andre dan Fransisca lalu pergi,meninggalkan allen. "Allen ingin tau apa yang kalian inginkan dari allen." Langkah mereka terhenti.
"Percuma kamu tidak bisa memberikanya." Allen terdiam. "Saya benci sama kamu." Ucap Fransisca tiba-tiba. "Kalau kalian benci kenapa kalian masih membisrkan allen hidup?.kenapa kalian masih bawa allen ke Rumh Sakit saat itu?.kenapa kalian masih nanya ke om Reyam soal kondisi Allen?. Allen butuh penjelasan!." Andre melangkah menghampiri putranya.
Plak!
"Karena saya dan istri saya tidak mau di cap pembunuh karena kamu! Jangan kamu berani mempertanyakan hal itu lagi!." "Jujur saja kalau kalian masih sayang sama allen hanya saja kalian malu mengakuinya!!."
Bugh!
Allen menatap kepergian mama dan papanya.perlahan allen berjalan tertatih menuju kamarnya,melangkah menuju toilet. "Akankah aku menyerah atau bertahan?." Lirihnya allen memejam membiarkan air shower terus menyiram tubuhnya. "Aku lelah tuhan.."
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Allen masih meringkuk diatas tempat tidurnya dengan selimut tebal yang menutupi tubuhnya.wajahnya pucat pasi tubuhnya terasa sangat panas. Sejak kemarin tubuhnya sudah sakit apalagi ia menghukum diri dibawah guyuran air shower selama 3 jam. "Allenzo!!."