Seorang cowok terbaring di ruang ICU dengan banyak alat medis yang berada ditubuhnya.
"Allen putra mama,bangun sayang." Nila menggenggam tangan allen sembari terisak.
"Dia akan baik-baik saja kan pa?." Dokter Reyan menghela nafas pelan.
"Papa harap allen akan baik-baik saja,karena benturan yang keras ada gumpalan darah di kepala balakang putra kita."
"Tidak! Putraku kemarun janji sama mama tidak akan menyerah..hiks..hiks..enggak.."Dokter Reyan memeluk istrinya yang tengah menangis.ia lalu membawa istrinya keluar dari ruang ICU.
"Rey,bagaimana keadaan allenzo." Nila menghapus air matanya,menatap Andre dan Fransisca tajam.
"Puas kalian! Sudah aku bilang,kalian boleh benci tapi jangan sakiti putraku!!."
"Nila aku tidak melakukan apapun." Nila menepis kasar tangan Fransisca.
"Bohong!!.kalian pergi sebelum putraku semakin menderita!!.""Nila dengerkan aku!!." Nila tak menggubris ia melangkah menuju ruang kerja suaminya.
"Hiks..hiks..harusnya mama nggak nganterin kamu pulang nak..hiks..maafin mama sayang.." meskipun Nila bukan ibu kandung Allen tapi ia sangat menyayanginya.
"Mama,jangan menangis.nanti adek sedih." Vano yang baru datang,memeluk mamanya erat.
"Ini semua salah mama..hiks..hiks.."
"Adek akan baik-baik saja." Lirihnya.
"Tuhan vano mohon,jangan ambil adek..."Zia mengerjap beberapa kali untuk menyesuaikan cahaya,ia menatap sekeliling.saat ini ia berada dirumah sakit karena sedari pagi karena sakit dan terpaksa dirawat.
"Ngebosenin banget sih,kapan gue bisa pulang." Ucap zia,karena merasa bosan zia memilih berjalan-jalan. Zia melewati beberapa ruangan,ia tersenyum getir melihat orang yang tengah dirawat.
"Gue benci rumah sakit.""Adek,kenapa adek disini?." Tanya seorang suster pada zia.
"Zia bosan kak,kak suster sih nggak datang.kan zia jadi gak ada temenya." Zia lalu menggembungkan pipinya.
"Kakakkan peeiksa kamu waktu pagi,kalau sore beda lagi."
"Kak suster dari mana?." Tanyanya tiba-tiba.
"Dari ruang ICU,meriksa keadaan anaknya dokter reyan,yang lagi sakit.dari kemarin belum sadarkan diri." Zia menyerngit heran."Emang anak dokter bisa sakir ya sus?."
"Bisa,orang juga manuasia.kamu bantu doa ya." Zia mengangguk pelan
"Kak suster,boleh zia jengukin pasienya?." Sustee itu nampak berfikir.
"Kamu harus izin sama dokter reyan." Zia mengangguk kecil.
"Baiklah kakaktinggal dulu." Karena zia penasaran,dengan langkah pelan zia memasuki ruang ICU, sontak rasa dingin menusuk kekulitnya.
"Dingin banget.." dapat zia lihat seseorang tengah terbaring dengan banyak alat medis diseluruh tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love ✔
Подростковая литература⚠️Plagiat? Gue hapus ⚠️17+ Kekerasan fisik ⚠️Dengan Follow, Vote, Komen, Share kalian sebagai Readers ngehargain gue sebagai penulis ⚠️Up setiap +50 readers ⚠️ Yang sudah di Revisi cuman part Prolog-18 ~Allenzo Alexandra Nathaniel William~ Cowok be...