Pukul 01.05 dini hari seorang cowok berkutat dengan rasa sakit yang saat ini tengah menyiksanya.
"Arghhh...sakit.." rasa sakit di dada kirinya seolah ingin merenggut nyawanya,ditambah rasa pusing dikepalanya.
"Allen mohon..jangan sekarang.." allen meremas ujung selimutnya,menyalurkan rasa sakit.ia sudah minum obat namu rasa sakit seolah enggan untuk meninggalkanya.
"Mama..sakit..."Allen menepuk dada kirinya berharap rasa sakit segera hilang.belum cukup,perutnya bergejolak mual.dengan segera allen berlari ketoilet dan memuntahkan air bercampur dengan darah.
"C-cukup..t-tuhan..." allen melepas kaosnya,luka memar biru keungguan memenuhi tubuhnya.
"P-pantesan sakit." Setelah dirasa lebih baik,allen segera mengambil hoodie putih,memakainya lalu segera melangkah ke dapur."J-jangan s-sekarang.." allen menepuk dadanya yang terasa sangat sesak.ia mengambil air hangat dan wadah kecil untuk mengompres lukanya.
"Ngapain kamu?."
"P-papa,allen minta air hangat buat ngompres luka." Desisnya pelan.dapat andre lihat wajag allen sangat pucat.
"Buatkan saya teh,saya tunggu diruang kerja saya." Allen mengangguk pelan.
Ia tau papanya baru pulang kerja,meski mereka bos dan memiliki banyak perusahaan internasional.tapi kerja keras tetap diterapkan.Tok! Tok!
"Allen mau mengantar teh,pa." Pintu itu terbuka,allen meletakkan nampan diatas meja kerja papanya.
"Saya hanya minta teh."
"Allen tau papa belum makan." Terbesit rasa heran dihati andre,ternyata putranya masih hafal semua kebiasaanya.
"Ambilkan Ipad saya." Allen memberikanya pada andre.
"Duduk!." Allen mendudukan diri dilantai,andre sama sekali tak peduli."Dada kamu sakit?." Tanya andre yang melihat allen memejam sembari menekan dadanya.
"E-enggak pa." Bohongnya.
"Terus kenapa gitu?."
"P-pa..?."
"Papa istirahat ya,allen nggak mau papa sakit." Andre menghela nafas pelan,ia menutup laptop dan pekerjaanya.menatap lekat kearah allen yang sangat mirip denganya,mulai dari wajah hingga sorot mata."'Bagaimanapun dia putramu'
Andre membuka laci,mengambil suntikan obat.lalu berjalan mendekati allen.
"P-pa..allen mohon,allen minta maaf..jangan pa.." andre menaikan hoodie allen sebatas lengan,lalu menyuntikan obat yang ia dapat dari dokter Reyan.
"Kamu tidur,sudah malam.sebentar lagi sakitnya hilang." Allen terdiam,tak percaya untuk pertama kalinya setelah kecelakaan itu,papanya menyentuhnya tanpa kekerasan."Cepat sebelum saya berubah fikiran." Tegas andre.
"P-papa..makasih d-dan maaf." Desis allen sembari melangkah pergi. Andre terdiam melihat putranya yang melangkah pergi.
"Bagaimanapun kamu tetap putra kesayangan papa,nak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Silent Love ✔
Teen Fiction⚠️Plagiat? Gue hapus ⚠️17+ Kekerasan fisik ⚠️Dengan Follow, Vote, Komen, Share kalian sebagai Readers ngehargain gue sebagai penulis ⚠️Up setiap +50 readers ⚠️ Yang sudah di Revisi cuman part Prolog-18 ~Allenzo Alexandra Nathaniel William~ Cowok be...