25|Bersama Kakak

184 14 0
                                    

"Selamat pagi,bibi".ucap zia dengan wajah bahagia.
"Selamat pagi non zia yang cantik.non zia mau sarapan apa hari ini?".zia tersenyum manis.
"Zia mau langsung berangkat aja bi".
"Selamat pagi bibi,selamat pagi zia".zia menoleh kesumber suara.
"Kak alvaro,tumben kesini?".tanyanya kala alvaro datang tiba-tiba.
"Kakak sengaja nggak bilang kalau mau datang.oh iya ini dari mama".alvaro memberikan paper bag pada zia.
"Makasih ya kak,bilang sama tante viola,zia suka".

"Kakak sengaja mau sekalian ngantar kamu sekolah".
"Jangan kak,nanti kakak terlambat loh.sekolah kita kan beda arah".alvaro tersenyum menatap zia.
"Gpp,cantik".
"Bi,zia berangkat ya".
"Hati-hati ya den varo,jagain non zia".mereka lalu keluar dari mensoion zia.
"Tumben kakak bawa mobil?".tanya zia kala alvaro membukakan pintu untuknya.
"Gpp,buat kamu cantik".mereka lalu segera berangkat.
Sepanjang perjalanan zia hanya diam saja.

"Zi,nanti malam mau nggak diner sama kakak?".zia nampak berfikir.
"Enggak ah kak,zia mau belajar lagian minggu depan udah PTS".jelasnya.
"Hemm..rajin banget sih..kakak suka".alvaro mengusap lembut surai zia.zia merasa risih dengan perlakuan cowok itu padanya.
"Zia,kamu cantik banget".zia menatap kearah lain,menunggu lampu menjadi hijau bersama alvaro membuat zia tak nyaman.

"Kak zia?!!".zia tersenyum kala anak kecil perempuan melambaikan tanganya.
"Reta?".batinya.tatapan zia tertuju pada tatapan tajam cowok yang mengisyaratkan sesuatu.zia bisa merasakanya,meski cowok itu memakai helm fullface.
"Kakak buka".
"Kenapa zi?".setelah alvaro mebukanya,zia segera turun.
"Kakak berangkat aja,zia sama temen".zia dengan segera menaiki motor sport itu.
"Gloria lo-".
"Kak allen,jalan".allen melajukan motor sportnya.melihat itu alvaro menjadi heran.
"Zia kenap sih?".

Allen menghentikan motornya kala sampai di sekolah reta,sungguh ia bingung dengan zia.allen dan zia lalu turun.
"Kakak tolong".allen menurunkan reta.
"Kak zia".reta memeluk zia erat.
"Adek sekolah disini?".reta mengangguk sembari tersenyum.
"Reta kangen sama kakak,kenapa kakak nggak pernah main kerumah?".zia mengusap surai anak itu.
"Kakak sibuk.maaf ya dek.oh iya ini buat kamu".zia memberika gantungan kunci pada reta.
"Makasih kakak".
"Adek sekarang masuk.belajar yang rajin.nanti pulangnya dijemput pak andi".
"Kakak cium".allen melepas helmnya lalu mencium pipi reta. Setelahnya reta masuk kesekolahnya.

Allen menatap zia penuh pertanyaan.
"Kenapa lo turun dan milih sama gue?".tanyanya dingin.
"Zia minta maaf kak.ini dadakan banget.tapi makasih udah nolongin zia".allen semakin heran.
"Maksud lo?.bukanya alvaro dekat sama lo?.kenapa jadi gue nolonginlo?".allen menatap zia dingin.
"Dia marah".batin zia.
"Gue gak ngerti,ada apaan sih?".
"Nanti zia jelasin.intinya zia gak nyaman sama kak alvaro".allen tak ambil pusing,ia kembali memakai helmnya.

"Lo pakai jas gue.gue gak mau lo dihukum karena atribut gak lengkap".allen melepaskan jasnya lalu memakaikanya ke zia.
"Jas zia ada di mobil kak alvaro!".
"Aduh gimana kalau kakak dihukum karena nolongin zia.terus lari keliling lapangan outdor". Melihat zia khawatir allen hanya diam.allen mengeluarkan ponselnya lalu menelfon seseorang.

"Iya dek,kenapa?".

"Kak bawain jas cadangan.gue lupa gak bawa".

Zia yakin dari nada bicaranya allen sedang menelfon kakaknya.

"Oke"

"Thanks kak".allen lalu menyimpan kembali ponselnya.

"Lo jangan khawatir,gak ada yang akan dihukum baik gue ataupun lo".
"Ayo berangkat,keburu kesiangan".zia mengangguk pelan.

Sesampainya di sekolah allen dan zia menjadi pusat perhatian.

"Lihat itu !! Zia sama allen!!"

Silent Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang