Prolog

988 89 135
                                    

Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun bersama orang tuanya tengah mengadakan piknik keluarga di area pegunungan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Seorang anak laki-laki berusia 10 tahun bersama orang tuanya tengah mengadakan piknik keluarga di area pegunungan. Dengan sebuah kamera yang berada ditanganya anak itu memotret pemandangan langit sore yang berwarna merah saga.

"Langitnya indah, Allen suka." Lirihnya.
Ketika ia hendak memotret lagi, seekor kupu-kupu dengan sayap berwarna putih hinggap diatas kameranya.

Karena tak mau menyakiti kupu-kupu itu,anak membiarkanya tetap hinggap. Tak lama setelahnya kupu-kupu itu terbang kelangit dengan sayap kecilnya, tak ingin kehilangan momen anak itu memotret kupu-kupu yang tengah terbang itu.

"Bay.. kupu-kupu, lain kali temui Allen lagi ya." Ucap anak itu sembari melambaikan tangan.

"Allenzo sayang,sini dulu nak."
"Iya Ma sebentar." Ucapnya sembari mengemas kamera yang ia bawa, setelahnya segera menghampiri mamanya yang tadi memanggilnya.
"Iya Mama, kenapa?" Fransisca tersenyum melihat wajah lucu dari putranya.

"Sini dulu sayang. Mama ada kejutan buat kamu." Anak laki-laki itu mendudukan diri didekat mama dan papanya.

"Kejutan apa Ma, Pa?" Andre tersenyum sembari mengusap lembut surai anak itu.
"Papa mau tanya, Allen ingin punya Adek nggak?" Anak laki laki itu mengangguk.

"Allen mau punya Adek cewek Ma, Pa. Hemm.. apa cowok aja ya, terserah ah.. yang penting Adek." ucap Allen, hal itu membuat orang tuanya tertawa.
"Mama punya kabar gembira buat Allen."

"Bentar lagi Allen akan punya dedek bayi." Senyum mengembang tercetak diwajah Allen saat mendengar itu.

"Beneran Ma, Pa?" Fransisca dan Andre mengengguk.
"Yes Asik, akhirnya Allen punya temen. Allen nggak akan sendirian lagi." Lalu ia memeluk kedua orang tuanya.
"Allen sayang kalian." Fransisca dan Andre memeluk Allen penuh kasih sayang.

"Mama sama Papa juga sayang sama Allen."
"Hmm.. Ma, Pa. Allen nanti izin ya ingin turun jalan-jalan." Fransisca dan Andre nampak berfikir.
"Allen mau jalan-jalan dijalan bawah?" Allen mengangguk.

"Tapi kan bentar lagi malam nak,nggak sebaiknya besok pagi saja?" Allen
menggeleng.
"Please boleh ya.." ucap Allen dengan wajah memohon. Fransisca dan Andre mengangguk mereka tidak bisa menolak putra kecilnya.

"Papa izinkan tapi kalau sudah terlalu malam, Allen segera kembali ke Villa ya, janji sama Papa." Anak itu tersenyum lalu mengulurkan jari kelingkingnya.

"Allen janji."

"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Silent Love ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang